9 Desember 2016

Koreksi Diri

Koreksi Diri

Ayat Bacaan :
2 Tawarikh 21:2-20 
Ulangan 28:1-46
Kalau kita membaca kisah raja Yoram dalam 2 Tawarikh 21:2-20, maka kita akan mendapatkan hikmah dari peristiwa yang dia alami. Dimana awal petaka yang dialami raja Yoram adalah ketika ia mengambil Atalya, anak Ahab, raja Israel yang jatuh ke dalam penyembahan berhala. Isterinya ini pula yang punya andil besar dalam setiap aspek kehidupan raja Yoram. Karakternya yang buruk sudah mulai nampak ketika ia membunuh 6 saudara kandungnya sendiri dengan kejam. Tidak hanya itu saja - ia beserta dengan rakyat Yehuda yang dibujuknya - jatuh ke dalam penyembahan berhala, sehingga Allah murka! Ia menulahi Yoram beserta dengan rakyat dan keluarganya. Lebih parah lagi, Yoram mengidap penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, yang bila mencapai puncaknya akan terburai keluar. Raja Yoram tidak menyadari bahwa petaka yang dialami diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Dan tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan, “mengapa semuanya ini terjadi ?”
Saudara, bukankah banyak orang Kristen mengajukan pertanyaan sama bila mereka menjumpai Allah sedang menjalankan keadilan-Nya. Mengapa Allah yang penuh kasih, bertindak dengan "kejam" kepada manusia?
Untuk mengerti duduk persoalannya, kita harus kembali kepada asal mula perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Dalam kitab Ulangan 28:1-46, Allah memberikan pilihan kepada bangsa Israel untuk memilih berkat atau kutuk, lengkap dengan segala  akibat-akibatnya. Dan salah satu akibat dari ketidaktaatan adalah sakit-penyakit!  Jadi dengan berbuat dosa, maka kutuk itu akan menghampirinya. Karena itulah, akibat dosa yang diperbuat Yoram, ia harus mendapat kutuk yaitu penyakit usus itu. Memang, tidak semua persoalan atau pergumulan maupun sakit penyakit diakibatkan oleh dosa, tetapi kita harus koreksi diri. Karena setiap manusia punya keterbatasan untuk dapat memahami dirinya sendiri, oleh karena itu kita perlu mengandalkan pimpinan Roh Kudus supaya dari segala peristiwa yang ada kita dapat menyikapi dengan bijaksana. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification