Koreksi Diri
Ayat Bacaan :
2 Tawarikh 21:2-20
Ulangan 28:1-46
Kalau kita membaca kisah raja Yoram dalam 2
Tawarikh 21:2-20, maka kita akan mendapatkan hikmah dari peristiwa yang
dia alami. Dimana awal petaka yang dialami raja Yoram adalah ketika ia
mengambil Atalya, anak Ahab, raja Israel yang jatuh ke dalam penyembahan
berhala. Isterinya ini pula yang punya andil besar dalam setiap aspek
kehidupan raja Yoram. Karakternya yang buruk sudah mulai nampak ketika
ia membunuh 6 saudara kandungnya sendiri dengan kejam. Tidak hanya itu
saja - ia beserta dengan rakyat Yehuda yang dibujuknya - jatuh ke dalam
penyembahan berhala, sehingga Allah murka! Ia menulahi Yoram beserta
dengan rakyat dan keluarganya. Lebih parah lagi, Yoram mengidap penyakit
yang dahsyat, suatu penyakit usus, yang bila mencapai puncaknya akan
terburai keluar. Raja Yoram tidak menyadari bahwa petaka yang dialami
diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Dan tentunya hal ini menimbulkan
pertanyaan, “mengapa semuanya ini terjadi ?”
Saudara, bukankah banyak orang Kristen mengajukan
pertanyaan sama bila mereka menjumpai Allah sedang menjalankan
keadilan-Nya. Mengapa Allah yang penuh kasih, bertindak dengan "kejam"
kepada manusia?
Untuk mengerti duduk persoalannya, kita harus kembali
kepada asal mula perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Dalam kitab
Ulangan 28:1-46, Allah memberikan pilihan kepada bangsa Israel untuk
memilih berkat atau kutuk, lengkap dengan segala akibat-akibatnya. Dan
salah satu akibat dari ketidaktaatan adalah sakit-penyakit! Jadi dengan
berbuat dosa, maka kutuk itu akan menghampirinya. Karena itulah, akibat
dosa yang diperbuat Yoram, ia harus mendapat kutuk yaitu penyakit usus
itu. Memang, tidak semua persoalan atau pergumulan maupun sakit penyakit
diakibatkan oleh dosa, tetapi kita harus koreksi diri. Karena setiap
manusia punya keterbatasan untuk dapat memahami dirinya sendiri, oleh
karena itu kita perlu mengandalkan pimpinan Roh Kudus supaya dari segala
peristiwa yang ada kita dapat menyikapi dengan bijaksana. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.