31 Desember 2016

Terus Maju!

Terus Maju!

”Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” 
Ibrani 12:2, 
Saat ini kita memasuki tahun baru yaitu tahun 2017, dan tentunya akan menghadapi tantangan yang baru pula. Kalau kita melihat keadaan dunia tidak semakin ramah, seperti yang kita saksikan melalui berbagai media; baik media cetak maupun media elektronik. Namun semuanya itu tidak akan menyurutkan semangat bagi orang-orang bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, sebab firmanNya berkata : Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40:30-31). Memang, untuk dapat menjalani hidup ini tidak mudah, karena dibutuhkan perjuangan dan keberanian untuk hidup dalam kebenaran Allah; itulah harga yang harus kita bayar sebagai anak-anak Allah. 
Seperti yang kita ketahui bahwa dalam dunia banyak onak dan duri, maksudnya bukan hanya penderitaan saja melainkan juga kesenangan duniawi yang berusaha menyeret kita untuk jauh dari hadirat Tuhan. Bukan berarti kita tidak boleh hidup bahagia dalam dunia ini, tetapi yang menjadi pertanyaannya adalah apa yang menjadi sumber kebahagiaan kita ? apabila yang menjadi sumber kebahagiaan adalah dunia ini maka kita tidak akan sanggup hidup menurut standart Allah.
Tantangan boleh datang atau menghadang kita, namun biarlah kita terus maju dengan mata yang tertuju pada Kristus, seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:2, ”Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.” Dengan demikian kita akan disebut sebagai umat lebih dari pemenang, selama kita mau berjuang sampai mencapai kesempurnaan. Oleh sebab itu, di tahun yang baru ini kita terus maju dan jangan menoleh kebelakang, sebab kemenangan dan keberhasilan sedang menanti kita, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

28 Desember 2016

Sama Berharga Di Mata Tuhan

Sama Berharga Di Mata Tuhan

Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas" (Yesaya 49:13)
Saudara yang kekasih, ada banyak alasan yang menyebabkan seseorang dikucilkan. Seorang yang miskin dikucilkan dari teman-temannya yang kaya. Seorang yang bodoh, dikucilkan dari teman-temannya yang pintar. Seorang yang cacat, dikucilkan dari teman-temannya yang bertubuh normal. Apapun alasannya, pengucilan ini menorehkan luka yang cukup dalam pada setiap hati. Dan tidak dapat disangkal bahwa dunia menciptakan klasifikasi manusia. Sehingga muncullah istilah-istilah "the haves" (si kaya) dan "the haves-not" (si miskin), "kalangan atas" dan "kalangan bawah", si jenius dan si bodoh, dsb. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan-perbedaan itu nyata. Perbedaan-perbedaan yang terjadi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai suatu keseimbangan yang saling melengkapi, tetapi justru dianggap sebagai penghambat bagi sebagian orang.
Dan celakanya, praktek klasifikasi ini terjadi pada lingkungan sebagian gereja Tuhan. Yakobus pernah mengecam orang Kristen pada zaman itu karena membuat pembedaan-pembedaan - si kaya lebih dihormati daripada si miskin (Yakobus 2:1-4). Dan perlu diketahui bahwa di dalam gereja tidak ada klasifikasi status, sosial, kedudukan, ras, atau apa saja, sebab semuanya sudah disatukan di dalam Tuhan dan kita semua sama dimata Tuhan. 
Mungkin saat ini kita sedang dikucilkan ? Apakah teman-teman memusuhi kita ? Apakah keluarga kita juga sudah membuang kita ? Kalau kita sudah bertindak benar, tetapi tetap dikucilkan karena adanya sedikit perbedaan, maka janganlah engkau takut dan kecil hati, "Sebab Tuhan menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas" (Yesaya 49:13). Bahkan digambarkan "Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Tuhan akan menghibur kamu…." (Yesaya 66:13). Penghiburan dari Tuhan tidak seperti penghiburan yang diberikan oleh dunia. Penghiburan dari dunia hanya sesaat, tetapi penghiburan dari Tuhan memberikan kekuatan supaya kita dapat menanggung segala sesuatu yang sedang kita hadapi. Ketika kita di dalam hadiratNya, maka kasih Allah yang melingkupi kita terasa begitu damai, indah, tenteram, dan nyaman. Oleh sebab itu, berbahagialah setiap kita yang berada di dalam Tuhan sebab kita berharga di mata Tuhan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

19 Desember 2016

Dahsyatnya Allah Kita

Dahsyatnya Allah Kita

"Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu" (Yesaya 55:9). 
Siapakah yang dapat memahami hakekat Allah ? Tak ada satu makhlukpun yang dapat mengerti Allah dengan sempurna. Seperti firman Tuhan katakan: "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu" (Yesaya 55:9). Pernahkah terlintas dalam pikiran kita bagaimana alam semesta ini diciptakan ? Pernahkah berpikir bagaimana caranya matahari setiap pagi bersinar menerangi bumi ? Atau apakah yang menopang dan menggerakkan bumi sehingga dengan teratur ia berputar mengitari matahari tanpa berbenturan dengan planet yang lain ? Kita dapat menyaksikan hukum alam yang begitu sempurna dan serasi. Untuk dapat memahami karya Allah tentang alam ini saja telah dibutuhkan waktu ratusan tahun sehingga terwujudnya sebuah teori, itupun belum sempurna, apalagi memahami pribadi Allah yang melebihi hasil karyaNya, tentunya hal itu lebih mustahil. Namun oleh karena kasihNya yang besar Ia menyatakan diriNya melalui kebenaran firman Allah.
Sang Pencipta berbicara melalui rasul Paulus: "Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih" (Roma 1:20). Alam berbicara tentang kekuatan Allah. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan bahwa alam terjadi secara kebetulan, sehingga mereka tidak mengakui adanya sang khalik. 
Padahal obrolan-obrolan anak kecil di sekitar kita menjelaskan bagaimana mereka mengakui adanya suatu kekuatan besar yang ada di jagad ini. Dengan kepolosan dan keluguan mereka mencerminkan pengakuan mereka akan adanya Pribadi yang sangat dahsyat. Tidak semua perkara-perkara Ilahi dapat kita mengerti. Firman Tuhan berkata: "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya" (Roma 11:33). Walaupun demikian, Allah rindu memberitahukan perkara-perkara yang Ia dapat beritahukan. Oleh sebab itu perlu dicamkan bahwaDia adalah Allah Yang Sempurna, Allah Yang Mahakuasa dan Allah yang dahsyat !. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

11 Desember 2016

Jadilah Terang !

Jadilah Terang !

"….Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).
Apabila kita membaca dalam Perjanjian Baru, telah ditegaskan bahwa "….Allah adalah terang…" (1 Yohanes 1:5). Dan Yesus juga berkata:  "….Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12). Dengan demikian, ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus maka Ia melepaskan kita dari kegelapan ke dalam terangNya yang ajaib, seperti yang tertulis dalam Kolose 1:13 : "Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih". 
Saudara, bukankah hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa ? Kita telah berpindah dari kerajaan kegelapan dengan iblis sebagai bapa kita, kini kita telah masuk kedalam lingkungan Kerajaan Allah, kerajaan terang, dimana Allah menjadi Bapa kita. Karena itulah kita disebut anak-anak terang (Efesus 5:8).
Sebagai anak-anak terang, ada tanggung jawab yang harus kita kerjakan. Kita harus menjadi terang bagi dunia ini (Matius 5:14-16). Tapi ada beberapa hal yang membuat terang kita menjadi redup:
Pertama, bila kita tidak menghasilkan buah-buah pertobatan - tidak ada perbuatan baik yang dapat kita tunjukkan kepada dunia (Matius 5:16). Menjadi terang berarti menjadi berkat bagi orang lain. Terang ini akan membawa dampak positif bagi dunia. 
Kedua, bila rohani kita tertidur alias loyo. Dalam keadaan demikian, Tuhan memerintahkan kita untuk bangun dari tidur, supaya terang-Nya bercahaya (Efesus 5:14). Jangan anggap kelemahan rohani sebagai hal yang wajar, sebab akan mempengaruhi terang redup kita.
Ketiga, bila kita membenci saudara kita. Firman ini sangat jelas: "….barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan…." (1 Yohanes 2:11). Masalah akar kepahitan masih banyak menghinggapi orang Kristen. Pergumulkan hal ini, dan Roh Kudus pasti memberikan kemampuan kepada kita untuk dapat mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita. 
Terang adalah atribut orang benar, oleh sebab itu pertanggungjawabkan hidup kita sesuai dengan atribut itu ! Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

9 Desember 2016

Koreksi Diri

Koreksi Diri

Ayat Bacaan :
2 Tawarikh 21:2-20 
Ulangan 28:1-46
Kalau kita membaca kisah raja Yoram dalam 2 Tawarikh 21:2-20, maka kita akan mendapatkan hikmah dari peristiwa yang dia alami. Dimana awal petaka yang dialami raja Yoram adalah ketika ia mengambil Atalya, anak Ahab, raja Israel yang jatuh ke dalam penyembahan berhala. Isterinya ini pula yang punya andil besar dalam setiap aspek kehidupan raja Yoram. Karakternya yang buruk sudah mulai nampak ketika ia membunuh 6 saudara kandungnya sendiri dengan kejam. Tidak hanya itu saja - ia beserta dengan rakyat Yehuda yang dibujuknya - jatuh ke dalam penyembahan berhala, sehingga Allah murka! Ia menulahi Yoram beserta dengan rakyat dan keluarganya. Lebih parah lagi, Yoram mengidap penyakit yang dahsyat, suatu penyakit usus, yang bila mencapai puncaknya akan terburai keluar. Raja Yoram tidak menyadari bahwa petaka yang dialami diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Dan tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan, “mengapa semuanya ini terjadi ?”
Saudara, bukankah banyak orang Kristen mengajukan pertanyaan sama bila mereka menjumpai Allah sedang menjalankan keadilan-Nya. Mengapa Allah yang penuh kasih, bertindak dengan "kejam" kepada manusia?
Untuk mengerti duduk persoalannya, kita harus kembali kepada asal mula perjanjian antara Allah dengan umat-Nya. Dalam kitab Ulangan 28:1-46, Allah memberikan pilihan kepada bangsa Israel untuk memilih berkat atau kutuk, lengkap dengan segala  akibat-akibatnya. Dan salah satu akibat dari ketidaktaatan adalah sakit-penyakit!  Jadi dengan berbuat dosa, maka kutuk itu akan menghampirinya. Karena itulah, akibat dosa yang diperbuat Yoram, ia harus mendapat kutuk yaitu penyakit usus itu. Memang, tidak semua persoalan atau pergumulan maupun sakit penyakit diakibatkan oleh dosa, tetapi kita harus koreksi diri. Karena setiap manusia punya keterbatasan untuk dapat memahami dirinya sendiri, oleh karena itu kita perlu mengandalkan pimpinan Roh Kudus supaya dari segala peristiwa yang ada kita dapat menyikapi dengan bijaksana. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

5 Desember 2016

Aman Bersama Tuhan

Aman Bersama Tuhan

“…..selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat…….” (2 Tawarikh 14:11)
Akhir-akhir ini telah marak diberitakan melalui berbagai media masa mengenai siatusi atau keadaan khususnya di negeri ini yang penuh dengan berbagai gejolak. Akhirnya semua orang merasa tidak aman, dipenuhi rasa kuatir dan cemas, tidak hanya di pasar atau tempat ramai, di rumah pun orang tetap kuatir. Kenyataan ini juga yang dihadapi oleh seorang raja Yehuda, Asa. Saat negerinya sedang menghadapi peperangan, ketakutan dan kegelisahan mencekam dirinya. Bagaimana tidak, jika negerinya yang kecil dan jumlah pasukan yang terbatas serta perlengkapan yang sangat minim, mereka harus menghadapi pasukan musuh yang sangat banyak dan persenjataan yang canggih. Meskipun peperangan belum dimulai, namun secara teoritis, mereka pasti menderita kekalahan yang berarti negeri mereka akan dikuasai. Mereka harus siap menghadapi kenyataan untuk kalah dalam peperangan dan diperbudak oleh bangsa lain. Perasaan tidak aman pun menguasai seluruh negeri, seluruh rakyat mencoba melarikan diri, ketidakpercayaan terhadap pemerintah semakin besar, terlebih lagi keamanan nasional sedang di ujung tanduk.
Yang sangat mengagetkan adalah keputusan dan tindakan raja Asa dalam mencari jalan keluarnya. Raja Asa tidak berusaha menghubungi negara lain untuk mencari bantuan, baik berupa dukungan moril maupun persenjataan. Dia juga tidak mencoba bertahan dengan kekuatannya sendiri, atau melalui “orang-orang pintar” melainkan dia mencari Tuhan. Dia berseru kepada Tuhan, mengajukan perkaranya dihadapan Tuhan dan menaruh seluruh pengharapannya kepada Tuhan. Dan dengan iman ia berkata: “…..selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat…….” (2 Tawarikh 14:11). Dengan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, Raja Asa merasa aman, lalu ia pun maju berperang dan memperoleh kemenangan.
Keamanan yang sejati hanya ada di dalam Allah. Allah yang maha kuasa sanggup melindungi dan memberikan keamanan kepada umatNya. Tetapi itu hanya bisa terjadi jika mereka mencari Tuhan. Sebab hanya Allah saja yang dapat menjamin keamanan yang teguh. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification