25 November 2012

Tetap Memelihara Hubungan Dengan Tuhan

Tetap Memelihara Hubungan Dengan Tuhan


Written by Multimedia Graha Bethany   
Thursday, 22 November 2012 13:41
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

”Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16)

Berbahagialah setiap kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, sebab ia akan disebut sebagai anak-anak Allah. Kalau dahulu yang disebut sebagai anak-anak Allah hanya, Abraham, Ishak dan Yakub (Israel) saja. Namun dalam perkembangan selanjutnya Israel menolak Yesus, akhirnya mereka “dipotong.” Ibarat pohon zaitun yang dipotong dari pokoknya. Dengan demikian maka kita adalah carang liar yang mulai dicangkok pada pokok zaitun yang penuh getah, karena kita telah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat.

“Getah” merupakan gambaran kekayaan Allah yang akan kita terima. Untuk itu kita yang telah dicangkokkan dan sudah berbuah harus berhati-hati, karena kita diselamatkan semata-mata oleh karena kemurahan Allah, sedangkan Israel diselamatkan oleh karena mereka adalah kekasih Allah. Berhubung Israel menolak Tuhan maka mereka dipotong dan kita yang menerimanya dapat melekat pada pokok zaitun (Roma 11:17-23). Oleh sebab itu kita harus menghargai kemurahan Tuhan ini dan menghormati Tuhan dengan apa yang kita alami sampai hari ini.
Kita harus belajar bagaimana di dalam diri kita keluar aliran-aliran hidup. Kita percaya bahwa Roh Kudus ada di dalam diri kita yang merupakan harta di dalam bejana tanah liat (2 Korintus 4:7). Tuhan tidak mau kita menjadi anak yang “terhilang” dan juga bukan seperti anak “sulung” yang sudah berada di rumah Bapa tetapi tidak menikmati kekayaan Bapanya. Apabila hak waris sudah ada pada kita, maka cepat atau lambat Tuhan pasti memberkati kita, namun jangan lupa memperhatikan hidup kita setiap harinya untuk tetap selalu bersyukur kepada-Nya, walaupun tubuh bertambah lemah, tetapi batiniah kita dibaharui setiap hari.

Kita harus tahu apa itu berkat rohani dan juga berkat jasmani. Yang kelihatan itu bersifat sementara, tetapi yang tidak kelihatan kekal selama-lamanya. Ingat, jangan sampai kita ditebang oleh karena kedegilan dan kesombongan kita. Sejarah Perjanjian Lama bisa menjadi bagian hidup kita. Kita harus tahu kapan Abraham, Ishak, dan Israel diberkati dan kapan mereka tidak diberkati. Yerusalem di bumi ini merupakan gambaran hidup kita. Yerusalem selalu ingin dihancurkan oleh musuh-musuhnya. Dan terkadang Israel/Yerusalem merusak dirinya sendiri. Daud yang berbuat dosa menjadikan hidupnya dan kerajaan Israel hancur. Tetapi Yerusalem mengalami damai sejahtera saat dia beribadah dengan baik.
Suatu saat Nebukadnezar menjadi penguasa yang sangat besar pengaruhnya di bumi ini. Tetapi ia menjadi sombong dan membuat patung untuk disembah (Daniel 4:20-23). Nebukadnezar adalah seorang yang seharusnya mengucap syukur kepada Tuhan. Ia lupa diri dan akhirnya dia ditebang, tetapi untung tunggulnya masih ada. Nebukadnezar menjadi sama dengan binatang yang makan rumput sampai dengan tujuh masa. Baru setelah bertobat, ia dikembalikan ke asalnya (Daniel 4:28-37).

Sejarah  di atas berbicara tentang keangkuhan dan pertobatan. Kita harus menjaga agar tetap dalam posisi menjadi anak Allah dan diberkati. Jangan sampai kita dipotong dari pokok zaitun tersebut. Jangan karena kekilafan kita dan jatuh dalam dosa, lalu kita dipotong seperti Nebukadnezar yang hilang ingatan dan makan rumput.
Hari-hari ini adalah hari-hari terakhir. Kita ingin mendapatkan Kerajaan Surga yang kekal itu. Mungkin  saat ini kita merasakan urapan Tuhan yang luar biasa, tetapi ingat jangan sampai kita jatuh. Kita yang suka berdoa, jauh lebih aman dibandingkan yang tidak suka berdoa. Tariklah seluruh isi keluarga kita untuk berdoa. Jagalah rumah tangga kita agar tetap utuh. Kita memang diberkati dengan cukup tetapi jangan menjadi serakah. Kaya itu ada maknanya, tetapi jangan sampai kita diperhamba oleh harta itu. Yang penting Yerusalem kita menjadi sejahtera. Orang-orang zaman purba tidak pernah putus asa untuk menetap pada pokok zaitun. Demikian juga dengan kita jangan sampai kita kehilangan kasih mula-mula.

Kita perlu memelihara hubungan kita dengan Tuhan. Wahyu 6:6 berkata, “Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata : Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.” Ini menggambarkan dunia yang bertambah buruk, tetapi keadaan anak-anak Allah justru bertambah baik dan akan terjadi penuaian yang besar. Untuk itu “anggur” dan “minyak” jangan dirusak. Kisah Para Rasul 2:37 berkata, “Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain : Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?" Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Hanya dengan bertobat kita akan menerima Roh Kudus. Untuk itu hargai perjamuan kudus, yaitu tubuh dan darah Yesus, yang setiap kali kita lakukan.

Roma 11:25  berkata, “Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.” Jangan sampai kita yang masuk hitungan “jumlah” tersebut lalu dipotong dan digantikan orang lain. Tetapi kita percaya, sekali kita dicangkokkan, maka kita akan dicangkokkan sampai selama-lamanya. Hari-hari ini kita harus lebih berjaga-jaga. Kita tidak bisa bermain-main lagi dalam ibadah kita. Kita percaya bahwa sampai hari ini jasmani dan rohani kita tetap terpelihara semata-mata oleh kasih karunia Tuhan. Demikian juga, hari-hari ini terjadi transformasi hanya dengan “simple Gospel” yaitu penginjilan hanya dengan hal-hal sederhana, yaitu penebusan tubuh dan darah Kristus dan urapan Roh Kudus. Oleh sebab itu persiapkan dirimu dan tetap melekat pada “pokok zaitun,” sebab kegerakan masal akan terjadi yaitu adanya penuaian besar-besaran. Dan apabila kita lepas atau dipotong dari “pokok zaitun” maka kita tidak akan melakukan maupun menikmati tuaian yang besar. Sebab itu jangan keraskan hati, tetapi bertobatlah sebab kerajaan Allah sudah dekat. Amin.
Sumber: http://iix.bethanygraha.org/

22 November 2012

Percaya Kepada Yesus

Percaya Kepada Yesus


Written by Multimedia Graha Bethany   
Saturday, 17 November 2012 22:45
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat bacaan : Matius 16:15-19
“Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
Pada ayat bacaan di atas menceritakan tentang percakapan antara Yesus dengan murid-muridNya. Dan saat itu Yesus mengajukan pertanyaan kepada murid-muridNya, kataNya : “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini ?” dari sekian banyak murid, yang menjawab hanya Simon, jawabnya : “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup !” Ini merupakan pengakuan Simon yang mengaku bahwa Yesus adalah Mesias, dan saat itu Yesus belum disalib dan dibangkitkan. Dengan pengakuan tersebut, maka dalam diri Simon mengalami perubahan; hal ini dapat lihat ketika Yesus berkata : “engkau adalah Petrus (batu karang) dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.” Jadi, dengan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, berarti kita dapat “menutup pintu neraka” dan “membuka pintu sorga.”

Dan perlu kita ingat bahwa tak seorangpun dapat mengaku Yesus adalah Tuhan jikalau Roh Kudus tidak diberikan kepada kita. Keselamatan merupakan suatu anugerah dari Allah, seperti tertulis dalam Yohanes 3:16 : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Jadi setiap kita yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka meterai Roh Kudus diberikan kepada kita.

Saudara, mari kita lihat lebih jauh lagi mengenai akibat daripada seseorang yang percaya kepada Yesus :

1. Dapat Membuka Pintu Sorga (Matius 16:19)

Tak seorangpun dapat membuka pintu sorga kecuali orang tersebut mempunyai kunci kerajaan sorga, dan tak seorangpun dapat memiliki kunci kerajaan sorga kecuali orang tersebut percaya kepada Yesus. FirmanNya juga menegaskan bahwa tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa tanpa melalui Aku (Yohanes 14:6).
Jadi berbahagialah bagi setiap kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat kita. Walaupun demikian kerapkali kita tidak mempercayai segala apa yang Tuhan firmankan, sehingga kita mudah jatuh dalam dosa ketidak percayaan. Hal ini juga terjadi pada murid-murid Yesus pada waktu itu. Meskipun Yesus sudah empat kali menjelaskan bahwa Mesias akan dibunuh dan bangkit pada hari ketiga, tetapi mereka masih belum memahami apa yang telah dikatakan oleh Yesus. Empat kali penyampaian Yesus mengenai kematian dan kebangkitanNya ditulis dalam Matius 16:21 (penyampaian pertama), kemudian penyampaian kedua ditulis dalam Matius 17:22-23a, selanjutnya Matius 20:17-19 (Penyampaian ketiga) dan terakhir terdapat pada Matius 26:1-5 (Penyampaian Keempat).
Dan salah satu murid Yesus yang bernama Tomas tidak percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit. Sehingga untuk meyakinkan bahwa Yesus telah bangkit, ia memohon untuk mencucukan jarinya kedalam lobang tangan Yesus yang dipaku dan lambungNya yang ditikam. Keadaan seperti ini sangat membuat sedih hati Tuhan karena sudah diberitahu berulang-ulang belum percaya bahkan mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri juga masih belum percaya. Tetapi firman Tuhan menasehatkan kita, bahwa berbahagialah bagi mereka yang belum pernah melihat Yesus secara fisik tetapi percaya kepadaNya (I Yohanes 1:8).

2. Mengerjakan Pekerjaan Seperti Yang Yesus Kerjakan

Untuk percaya kepada Tuhan itu tidak mudah, karena ada harga yang harus dibayar yaitu melakukan apa yang Yesus lakukan, seperti yang tertulis dalam Yohanes 14:12-14, bahkan dalam ayat lain juga ditegaskan bahwa apabila kita mengaku percaya Yesus, maka kita wajib hidup seperti Yesus hidup, seperti yang tertulis dalam  I Yohanes 2:6 : “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Selain kita melakukan apa yang sudah diteladankan Yesus, kita juga melakukan perbuatan-perbuatan yang ajaib seperti yang Yesus lakukan.
Beberapa contoh mujizat yang pernah dilakukan oleh Yesus diantaranya menyembuhkan orang yang lumpuh, sehingga dapat berjalan; orang buta melihat, orang bisu berbicara, sanggup memberi makan lima ribu orang dengan lima ketul roti dan dua ekor ikan (Yohanes 6:1-15), lalu orang tuli mendengar, mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:12); bahkan orang mati dibangkitkan (Yohanes 11:1-4) dan lain sebagainya. Apabila kita membuat tabel mengenai mujizat yang telah Yesus lakukan maka tercatat sangat banyak. Dan mujizat-mujizat yang Yesus pernah lakukan ini sudah dinyatakan melalui beberapa hamba Tuhan. Dan hal ini pun dapat kita alami juga, asalkan kita mau hidup sama seperti Yesus hidup.

3. Hidup kita diubahkan

Saat kita belum percaya Yesus, kita berada dibawah kutuk dosa. Dan upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Tetapi, ketika percaya Yesus maka hidup kita diubahkan dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang besar. Salah satu contoh, adalah kehidupan Paulus. Pada mulanya dia adalah seorang yang menentang akan Kekristenan, dan ia menganiaya umat Tuhan (pengikut Kristus); bahkan ia tidak segan-segan untuk membunuhnya.
Namun setelah ia bertemu dengan Yesus dan percaya kepadaNya, maka perubahan yang dahsyat telah dialami oleh Paulus.
Kesaksian : Sebelum saya (Pdt. Alex) belum bertobat saya memiliki temperamen yang sangat keras, bahkan sudah menikah masih temperamen itu masih ada. Jadi segala sesuatu yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan hati/kemauan maka emosilah yang timbul; tetapi puji Tuhan, setelah percaya Yesus sungguh-sungguh karakter yang keras itu mulai diubah sedikit demi sedikit, sehingga hidup kami benar-benar berubah. Dan melalui perubahan inilah Tuhan memakai hingga sampai saat ini.
Saudara, masihkan kita ragu tentang keberadaan Yesus ? atau masihkah kita menuntut bukti-bukti yang tampak oleh mata kita ? rasul Paulus pernah berkata kepada jemaat di Korintus, “ . . sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat . .” (II Korintus 5:7). Amin.
Sumber: http://iix.bethanygraha.org/

12 November 2012

Ketika Berada Di Sion

Ketika Berada Di Sion


Written by Multimedia Graha Bethany   
Thursday, 08 November 2012 10:34
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

”Maka kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, adalah Allahmu, yang diam di Sion, gunung-Ku yang kudus. Dan Yerusalem akan menjadi kudus, dan orang-orang luar tidak akan melintasinya lagi.”

(Yoel 3:17)
Sion adalah tempat yang kudus karena merupakan tempat kediaman Allah. Selain tempat kediaman Allah, di Sion terdapat harta benda yang luar biasa, diantaranya : keadilan, kebenaran, keamanan, kekayaan, hikmat, pengetahuan dan takut akan Tuhan (Yesaya 33:5-6). Orang-orang luar tidak dapat masuk di gunung Sion, tetapi bagi orang Israel Sion adalah tempat bergaulnya dengan Tuhan.
Tetapi sayangnya sampai saat ini bangsa Israel sedang menanti-nantikan kedatangan Mesias yang pertama kali, dan mereka masih beranggapan bahwa Allah masih menyembunyikan wajahNya terhadap kaum Israel, hal ini terjadi karena mata rohani bangsa Israel masih buta; karena sebenarnya Mesias telah datang dua ribu tahun yang lalu. Dan jikalau saat ini kita telah percaya kepada Kristus, maka itu merupakan anugerah yang terbesar. Karena pada dasarnya keselamatan hanya diberikan pada orang Israel dan pemimpin-pemimpinnya. Tetapi oleh karena bangsa Israel tegar tengkuk terhadap didikan Tuhan dan memberontak terhadap perintah Tuhan, maka keselamatan itu diberikan juga kepada orang diluar Israel termasuk kita.
Terbukti dengan kehadiran Tuhan Yesus dimuka bumi untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya kepadaNya, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16 ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Di dalam Perjanjian Baru, Sion gambaran gereja Tuhan yaitu tempat dimana umat Tuhan bergaul dengan penciptanya. Dan perlu kita ketahui bahwa posisi kita saat ini berada di Sion. Namun yang menjadi pertanyaan adalah “mengapa kita sering dikejutkan oleh berbagai macam kejadian walaupun kita sudah tinggal di Sion ?” untuk menjawab pertanyaan ini mari kita melihat keadaan kita yang sesungguhnya, “apakah kita benar-benar berprilaku seperti orang-orang yang seharusnya tinggal di Sion atau kita berperilaku seperti bangsa Israel yang tidak menghormati akan kehadiran Tuhan ?”
Hal ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dimana seseorang tubuhnya berada di gereja tetapi hati dan pikirannya melayang kemana-mana sehingga saat beribadah sikap hatinya sungguh jauh dari hadapan Tuhan. Tidak heran apabila sering kita temui orang yang terus menerus berbicara atau membahas sesuatu yang tidak karuan atau mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak penting, sedangkan sementara mereka berada dalam suasana ibadah, dan tidak jarang pula kita jumpai orang tidur dengan nyenyak, saat ibadah masih berlangsung. Dan ada juga yang terbiasa datang ibadah terlambat serta pulang lebih awal sebelum ibadah selesai. Inilah gambaran orang-orang yang tidak menghargai tempat kudus Tuhan atau tidak menghormati akan kehadiran Tuhan. Padahal kalau dihitung secara waktu, kita hanya beribadah kurang lebih dua jam (tinggal di Sion), sedangkan selebihnya kita gunakan untuk aktifitas diri kita.
Walaupun tindakan seperti ini tidak merugikan orang lain tetapi hal ini sama dengan melukai hati Tuhan. Oleh karena itu, jangan heran apabila orang-orang semacam ini akan dikejutkan dengan keadaan yang tiba-tiba, yang merupakan murka Allah. Saat ini adalah masa penampian, dan tidak ada waktu lagi untuk main-main dalam Kekristenan. Untuk itu biarlah kita sadar dengan apa yang sedang terjadi disekeliling kita. Apabila kita menengok kembali peristiswa di Yerusalem yang mana keadaan masyarakatnya berlaku fasik, sehingga Tuhan harus mencurahkan murkanya, seperti yang tertulis dalam Yehezkhiel 22:29-31, ”Penduduk negeri melakukan pemerasan dan perampasan, menindas orang sengsara dan miskin dan mereka melakukan pemerasan terhadap orang asing bertentangan dengan hukum. Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. Maka Aku mencurahkan geram-Ku atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaan-Ku; kelakuan mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”

Lalu, apakah dampaknya jikalau kita menghormati akan kehadiran Tuhan saat kita berada di Sion (beribadah di gereja). Kita akan menerima apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia; karena semua itu yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (I Korintus 2:9). Dan sebagai bukti yang nyata dapat kita lihat dari beberapa contoh yang terdapat dalam Alkitab, salah satunya adalah kisah Obed Edom, dimana selama tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya (II Samuel 6:11). Kehadiran Tabut Tuhan di rumah Obed Edom itu tidak dibiarkan begitu saja, tetapi Obed Edom begitu menghormatinya karena dia tahu disitulah Tuhan hadir. Dan lebih indah lagi mengenai janji Tuhan dapat kita lihat di dalam Mazmur 127:2b ”sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.”
Ini bukan berarti Tuhan mengajar kita untuk bermalas-malasan, tetapi ini membuktikan besarnya kasih Tuhan terhadap orang yang dicintaiNya. Dan apabila kita ingin menjadi orang yang dicintai oleh Tuhan maka kita harus menghormati Roh Kudus atau tidak mendukakan Roh Kudus; karena apabila kita tidak menghormati atau mendukakan Roh Kudus maka kita sedang menyakiti hati Tuhan. Sedangkan kisah berikutnya yaitu tentang orang yang menghormati akan kehadiran Tuhan adalah Daud, dimana ketika ia mengangkut Tabut Perjanjian dari rumah Obed Edom untuk dibawa ke kota Daud, disana diceritakan bahwa apabila pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.
Ini membuktikan bahwa Daud menghormati kehadiran Tuhan dengan begitu rupa, sehingga pada akhirnya Daud beserta rakyatnya memperoleh berkat berupa harta benda yang terdapat di Sion, yaitu keadilan, kebenaran, keamanan, kekayaan, hikmat, pengetahuan dan takut akan Tuhan.
Saudara, melalui beberapa uraian di atas biarlah menjadi bekal dalam kehidupan kita sehari-hari, supaya apa yang menjadi rancangan Tuhan atas hidup kita benar-benar menjadi kenyataan. Amin
Sumber: http://iix.bethanygraha.org/

3 November 2012

Menghormati Roh Kudus

Menghormati Roh Kudus


Written by Multimedia Graha Bethany   
Friday, 02 November 2012 14:40
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
“Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak” (Matius 12:31-32)
Kita mengucap syukur kepada Tuhan, karena sepanjang tahun ini Allah menyertai dan memberkati kita. KasihNya tetap dicurahkan atas hidup kita, untuk itu kita perlu optimis untuk menjalani tahun-tahun yang akan datang walaupun tantangan semakin berat. Jangan sekali-kali dari mulut kita keluar perkataan sungut-sungut, karena hal itu menunjukkan bahwa kita tidak lagi mempercayai penyertaan Tuhan atas hidup kita; terlebih itu kita telah mendukakan Roh Kudus.
Sebagai gambaran orang yang senantiasa bersungut-sunggut dalam menjalani hidupnya adalah bangsa Israel ketika keluar dari Mesir menuju Kanaan. Perilaku bangsa Israel benar-benar mendukakan hati Tuhan, walaupun mereka telah mengalami banyak mujizat dalam hidup mereka. Mulai keluar dari Mesir, melintasi laut kolsom, bahkan orang Mesir memberi beberapa bekal kepada bangsa Israel saat meninggalkan tanah Mesir supaya kutuk Allah tidak ada di Mesir.
Sementara bangsa Israel dalam perjalanan, Allah tetap menyertai bangsa Israel, dan saat mereka membutuhkan makanan, maka Allah menurunkan manna; ketika mereka membutuhkan daging, maka Allah mengirim burung puyuh, dan berbagai mujizat yang lainnya. Dan suatu saat mereka sampai pada salah satu tempat dimana air minum tidak ada; walaupun ada air tetapi tidak dapat diminum karena air di tempat itu rasanya pahit. Maka mereka mulai bersungut-sungut. Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya mereka tidak punya alasan untuk bersungut-sungut, sebab Allah telah berjanji untuk melindungi dan memberkati mereka.
Seandainya air yang mereka dapati itu rasanya pahit, mereka dapat berdoa kepada Tuhan untuk mengadakan mujizat yaitu air yang pahit diubah menjadi air yang tawar. Namun mereka terlalu mudah untuk marah atau bersungut-sungut.
Ada suatu rahasia yang perlu kita ketahui yaitu bahwa orang yang bersungut-sungut itu sama dengan memadamkan Roh Kudus. Dan bagi orang yang memadamkan/mendukakan Roh Kudus akan terlepas dari perlindungan dan berkat Allah. Mari sejenak kita lihat nasehat firman Tuhan yang terdapat dalam I Tesalonika 5:19 “Janganlah padamkan Roh”. Maksud dari memadamkan Roh yaitu tidak menganggap eksistensi (keberadaan) Roh Allah dalam diri kita. Padahal Roh Allah itu memberi jalan keluar ketika kita menghadapi jalan buntu.
Tetapi manusia memiliki kecenderungan menggunakan kekuatan diri sendiri dalam menghadapi persoalan. Sedangkan firman Tuhan berkata “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !”  dan dalam Ibrani 10:35-39 juga menasehatkan : “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.” Jadi, Allah melindungi  maupun memberkati kita bukanlah sesuatu yang sulit bagi Allah; tetapi apabila kita tidak menganggap akan pribadiNya, maka kita akan terlepas berkat maupun penyertaanNya, sebab Allah tidak pernah memaksa terhadap setiap orang, tetapi Ia senantiasa memberi kesempatan bagi yang berharap kepadaNya.

Ada beberapa perilaku yang bersifat memadamkan/mendukakan Roh Kudus selain bersungut-sungut diantaranya : kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah mapun tindakan kejahatan lainnya, seperti yang tertulis dalam Efesus 4:30-31. Selain dari apa yang tertulis diatas yaitu mengenai perilaku yang mendukakan Roh Kudus, ada perilaku lain yang juga mendukakan Roh Kudus yaitu jatuh bangun dalam dosa. Hal ini bisa kita lihat dalam kisah seorang lumpuh yang telah disembuhkan Tuhan Yesus dimana Yesus menegur kepada orang tersebut ketika bertemu di Bait Allah, kataNya : “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Disini terdapat suatu kalimat peringatan“jangan berbuat dosa lagi”. Mengapa terdapat peringatan untuk tidak berbuat dosa lagi ? Sebab orang yang berbuat dosa lagi itu sama dengan mendukakan Roh Kudus, selain itu keadaan orang tersebut akan semakin buruk dari keadaan sebelumnya. Oleh sebab itu, janganlah kita membuat hati Tuhan sedih dengan mendukakan RohNya. Dan contoh kisah yang lain yaitu orang yang diampuni dari dosanya ketika kedapatan berbuat zinah. Dimana Tuhan Yesus memperingatkan perempuan itu, katanya “. . . . . Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:10-11). Selain ada kata-kata “jangan berbuat dosa lagi” ada kata-kata lain yang di dalamnya tersirat suatu nasehat dengan maksud yang sama yaitu “jangan berbuat dosa lagi”, yaitu terdapat dalam Markus 8:25 mengenai kisah seorang buta yang telah dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus. Disana Tuhan Yesus menasehatkan kepada orang tersebut, katanya : “jangan masuk ke kampung!” .
Kampung yang dimaksud dalam cerita ini adalah kampung Betsaida, dimana kampung Betsaida ini seperti halnya suatu komplek; yang didalamnya penuh perjudian, pelacuran dan juga termasuk kumpulan orang-orang asusila yang lain. Dan disitu Tuhan Yesus memperingatkan kepada orang yang baru disembuhkan dari kebutaannya untuk tidak masuk dalam lingkungan tersebut, tetapi langsung kembali ke rumahnya, supaya orang itu tidak terpengaruh lagi oleh lingkungan tersebut. Sebab firman Tuhan berkata : “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (I Korintus 15:33). Dan orang yang terjerumus kembali dalam dosa, itu sama dengan mendukakan Roh Kudus, sehingga perlindungan Allah hilang dari orang tersebut.

Beberapa nasehat diatas bertujuan supaya kita senantiasa menghormati Roh Kudus. Sebab orang yang suka mendukakan Roh Kudus akan terlepas dari perlindungan Allah. Disamping itu, apabila orang tersebut tidak segera bertobat maka suatu saat orang tersebut akan menghujat Roh Kudus, dan sebagai akibatnya adalah kematian kekal, sebab firman Tuhan menasehatkan “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak” (Matius 12:31-32). Jadi apabila tidak ada pengampunan, maka ratap dan kertak gigi yang akan dialami selamanya. Amin
Sumber: http://iix.bethanygraha.org/

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification