23 April 2016

Kuduskan Bait Allah!

Kuduskan Bait Allah!

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah BAIT ALLAH dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan BAIT ALLAH ITU IALAH KAMU” (1 Korintus 3:16, 17).
Di dalam Injil Matius telah menceritakan bahwa Yesus sangat marah terhadap para pedagang di halaman Bait Allah (Matius 21:12, 13). Tetapi mengapa waktu diolok, diejek, dipukul, bahkan disalibkan Ia tidak marah? 
Kitab Injil tidak banyak mencatat Yesus marah. Ia pernah marah kepada kedegilan hati bangsa Israel (Markus 3:5); Ia marah kepada murid-murid-Nya karena mereka menghalang-halangi anak-anak datang kepada Tuhan; dan Ia marah kepada para pedagang di halaman Bait Allah.
Tetapi kemarahan-Nya di halaman Bait Allah merupakan ekspresi kemarahan-Nya yang meluap-luap  Ia sampai mengambil cambuk dan mengusir para pedagang di sana. Mengapa Yesus marah? Alasannya sederhana, karena Bait Allah adalah kudus dan tempat itu adalah rumah doa, tetapi orang Israel menjadikannya sebagai sarang penyamun. Artinya, orang Israel melanggar kekudusan Allah!
Setelah Kristus mati di kayu salib, Allah tidak berdiam lagi dalam Bait Allah secara fisik, tetapi Ia berdiam dalam Bait Allah secara rohani, yaitu gereja-Nya. Alkitab berkata, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah BAIT ALLAH dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan BAIT ALLAH ITU IALAH KAMU” (1 Korintus 3:16, 17).
Jadi, kita lihat bahwa gereja merupakan tempat kediaman Allah. Sebagaimana Ia menghendaki kekudusan dan kesakralan dalam Bait Allah secara fisik, demikian juga Ia menghendaki gereja Allah secara rohani juga kudus dan suci. Pengertian ini hendaklah dianggap sebagai kekudusan secara utuh (seluruh jemaat Tuhan sebagai satu kesatuan) dan secara individu (tiap-tiap pribadi). 
Firman Tuhan menyatakan, “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi KUDUS di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: KUDUSLAH KAMU, SEBAB AKU KUDUS” (1 Petrus 1:14-16), amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

17 April 2016

Tuhan Berkuasa atas Segalanya

Tuhan Berkuasa atas Segalanya

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, DIALAH YANG MENYATAKAN-NYA” (Yohanes 1:18).
Anda lihat bagaimana manusia sulit berkomunikasi dengan Allah, karena itulah Ia memilih orang-orang tertentu seperti Musa supaya Ia dapat berkomunikasi. Itu pun dengan syarat bahwa Musa tidak diizinkan melihat wajah Allah, karena ia pasti mati (Kel. 33:20). Apabila mustahil manusia untuk melihat Allah secara utuh, lalu bagaimanakah Allah akan mengenalkan Diri-Nya kepada dunia? Tidak ada cara lain kecuali menjelmakan Diri-Nya sebagai manusia yaitu Yesus, seperti Alkitab katakan, “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, DIALAH YANG MENYATAKAN-NYA” (Yohanes 1:18).
Saudara, selama 3,5 tahun di bumi, sepak terjang-Nya membuktikan bahwa Dia bukan manusia biasa, bukan pula manusia setengah dewa, tetapi manusia Allah yang dipenuhi dengan kuasa Allah. Segala penyakit takluk, semua setan mengakui otoritas-Nya, maut tak berdaya menghadapi-Nya, dan alam semesta tunduk pada perintah-Nya.
Sepanjang pembacaan di Injil kita disuguhkan kisah yang menakjubkan: orang buta melek, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, yang kusta ditahirkan, berbagai jenis penyakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan, gelombang ganas diteduhkan, perkataan-Nya penuh kuasa, dan berbagai pernyataan lainnya yang membuktikan bahwa Yesus adalah Allah sendiri yang menjelma menjadi manusia.
Dan sadarilah bahwa Tuhan Anda dan saya bukanlah Tuhan yang lemah. Anda tidak perlu memberi sajian makanan di tempat-tempat angker sebagai makanan-Nya. Tidak perlu juga mencuci patung Yesus tujuh. Dia adalah Allah semesta alam yang tidak kekurangan apa-apa. Malahan semua jagad raya ini adalah milik-Nya.
Firman Tuhan berkata, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan
sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8). Apanya yang sama? Kasih-Nya sama. Kuasa-Nya sama. Belas kasihan-Nya sama. Bila Ia melakukan perkara ajaib pada masa lampau, berarti hingga sekarang Ia masih Tuhan yang melakukan perkara ajaib. Dia berkuasa atas segala persoalan yang sedang Anda hadapi. Jadi, percayalah kepada-Nya Bila Anda berseru dalam ketaatan kepada Tuhan, Ia akan menunjukkan kuasa-Nya.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

11 April 2016

Kasih itu Mengampuni

Kasih itu Mengampuni

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri.  
(1 Korintus 13:4, 5).
Kasih itu mengampuni. Betapa indahnya kata-kata ini. Seperti Alkitab katakan, “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu” (1 Korintus 13:4, 5).
Mengampuni berarti tidak mengingat dan tidak menyimpan lagi kesalahan orang lain. Apabila setiap manusia ditanyai, apakah mereka mempunyai musuh, mereka akan mengatakan: ya! Allah tidak mempersoalkan apakah Anda mempunyai musuh atau tidak. Masalahnya, bagaimanakah sikap Anda terhadap musuh Anda? Firman Allah mengatakan supaya kita mengasihi musuh (Matius 5:44). Allah tidak memberikan pilihan lain!
Allah ingin anak-anak-Nya memiliki karakter-Nya – mengambil bagian dalam kodrat-Nya. Allah tahu bahwa Anda bukanlah manusia rohani yang super. Karena itulah Ia memberikan Roh Kudus-Nya supaya Ia menolong Anda untuk mampu mengampuni dan mengasihi musuh Anda.
Mengasihi musuh bukanlah pekerjaan manusia, ini pekerjaan Allah. Betapa bangganya hati Allah bila melihat anak-anak-Nya tinggal di dalam kasih. Meskipun iblis menebar benih kebencian, namun bila hati anak-anak Allah dipenuhi dengan kasih, benih itu akan kering dan mati dengan sendirinya.
Mungkin saat ini Anda mempunyai musuh, setidak-tidaknya orang yang menjengkelkan Anda. Allah tahu betapa sakitnya hati Anda. Allah tahu betapa kecewanya hati Anda. Dan Allah tahu bahwa ia tidak seharusnya memperlakukan Anda seperti ini. Tetapi Allah mau agar Anda mengampuninya. Allah tidak bertanya apakah Anda mampu atau tidak mampu mengampuninya, Allah hanya bertanya, MAUKAH Anda mengampuninya? Bila Anda berkata: mau, Allah akan memberikan kekuatan-Nya supaya Anda mampu mengampuninya. Ambillah bagian dalam karakter-Nya.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

6 April 2016

Indah Pada WaktuNya

Indah Pada WaktuNya

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada WAKTUNYA” (1 Petrus 5:6)
Apabila kita perhatikan mengenai awal penciptaan dunia, kita mengerti bahwa Allah bekerja berdasarkan waktu. Ia menciptakan dunia ini dengan terencana  hari pertama Ia menciptakan terang, hari kedua Ia menciptakan cakrawala, hari ketiga Ia menciptakan tanaman, dan seterusnya sampai hari keenam Ia menciptakan manusia. Mengapa manusia tidak diciptakan pada hari pertama, kedua, atau ketiga? Semuanya harus terencana sesuai dengan waktu Allah. Dan urutan-urutan penciptaan dalam kitab Kejadian itu merupakan urutan terbaik.
Saudara, masa vakum antara kitab Maleakhi sampai Matius yaitu 400 tahun, dan hal itu merupakan masa gelap, karena tidak ada firman Tuhan yang disampaikan. Tidak ada lagi nabi yang diutus. Bangsa Israel hanya menanti janji-Nya bahwa Ia akan mengutus seorang Pemimpin dan Pembebas. Masa 400 tahun itu adalah masa penantian yang dirasa begitu panjang. Tapi janji-Nya tidak pernah gagal! Saat Yesus lahir, itulah waktu yang terbaik bagi-Nya untuk lahir, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan …..” (Galatia 4:4).
Hingga sekarang pun Allah bekerja sesuai waktu. Di sinilah kadang kita sulit menerima kenyataan yang terjadi. Kita sih inginnya persoalan kita segera selesai, pencobaan segera berakhir, ujian hidup segera rampung, tapi sampai detik ini keadaan tidak berubah bahkan semakin buruk. Ingatlah janji-Nya, “Ia membuat segala sesuatu indah pada WAKTUNYA …..” (Pengkhotbah 3:11). “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada WAKTUNYA” (1 Petrus 5:6).
Allah tahu bahwa Anda berada dalam tekanan, bahkan Anda sudah hampir tidak tahan. Tapi, bila Ia memaksakan diri untuk bertindak dalam waktu yang salah, efeknya justru akan bertambah buruk. Syukurlah, Allah kita bukanlah Allah yang bertindak dengan ceroboh dan terburu-buru. Ia bertindak sesuai dengan waktu terbaik-Nya. Bila Anda percaya bahwa hidup Anda berada dalam tangan Tuhan, Anda akan melihat terang yang benderang saat Ia bertindak dalam waktu-Nya. Leburkan semua kehendak Anda dalam kehendak Allah supaya Anda memahami maksud-Nya.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification