17 November 2013

Di Tangan Penjunan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

 “ . . . apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat . . . ”
Mazmur 8:1-10
Dalam ayat bacaan di atas terdapat sebuah kalimat yang berkata : “Engkau telah membuat sama seperti Allah.” Hal ini menunjukkan bahwa manusia diciptakan begitu sempurna. Namun oleh pelanggaran manusia, sehingga image/citra diri manusia yang sesungguhnya telah menjadi rusak dan roh mereka manunggal dengan roh Lucifer yang terkutuk, sehingga kita terkutuk juga. Walaupun demikian ada kabar baik bagi mereka yang percaya kepada Yesus, karena Allah mempunyai inisiatif untuk mengembalikan citra diri kita serupa dan segambar citra diri Allah, yaitu dengan cara memberikan putraNya yang tunggal untuk disalibkan, mati dan pada hari yang ketiga dibangkitakan.
Untuk itu berbahagialah setiap kita yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan raja, karena kita dilahirkan kembali guna mendapatkan mahkota, kemuliaan dan hormat.
Saudara, biarlah kita sadar akan image/citra diri kita, bahwa pada mulanya manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:26-27, ”Berfirmanlah Allah : Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. . . . ” Tetapi sayangnya banyak orang oleh karena masalah menjadi rendah diri.
Memang manusia penuh kelemahan, karena kalau kita melihat proses manusia maka kita tahu bahwa manusia hanya terbuat dari debu dan tanah seperti yang tertulis dalam Kejadian 2:7, ” . . . TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” Selain itu juga di dalam Mazmur dipertegas bahwa : ”. . .  apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi (Mazmur 104:29-30). Namun semuanya itu bukan menjadi penghalang buat Allah untuk memberikan kuasa atas kita.
Setiap manusia yang terlahir di bumi ini diberikan bakat oleh Allah; apapun latar belakang hidup mereka, sebab Allah itu baik. Dan oleh karena dosa maka bakat itu digunakan untuk melakukan hal-hal yang jahat, misalnya kepandaiannya digunakan untuk menipu orang, atau ketrampilan mereka digunakan untuk hal-hal negatif. Tetapi mereka yang percaya kepada Yesus maka kehidupannya diperbaharui, seperti yang tertulis dalam II Korintus 5:17, ”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

Saya (Pdt. Alex T.) mempunyai bakat mengenai hal teknik, tetapi oleh karena orang tua saya punya apotik maka saya dianjurkan untuk melanjutkan apotik orang tua, sehingga saya di sekolahkan di SMA, tetapi di tengah perjalanan studi, saya telah gagal, lalu selanjutnya saya masuk di AA (Asisten Apoteker), itupun hanya 3 bulan saja, karena saya tidak kuat. Dan akhirnya saya masuk STM. Dalam jangka waktu 2 tahun saya lulus. Dan dari bakat itu Roh Kudus memimpin saya sehingga dapat membangun Gereja Bethany Manyar, Gereja Bethany Nginden, bahkan Menara Doa Jakarta akan dapat terselesaikan oleh Kuasa Roh Kudus.

Jadi setiap kita mempunyai bakat, sebab Tuhan adalah Penjunan  dan kita adalah Tanah Liat. Apabila kita sebagai bejana yang sedang dibentuk menjadi rusak maka sang penjunan akan membentuk kita kembali sesuai dengan rencanaNya. Kalau kita dibangun menurut kehendak Tuhan maka itu indah sekali. Oleh karena itu jangan membuang-buang waktu, tetapi bertindaklah sesuai dengan kehendak Tuhan. Manusia apabila dipenuhi Roh Kudus maka bakatnya ada kuasa atau karisma itu muncul, bahkan kekayaan akan dinyatakan atas kita.
Kalau kita baca Roma 9:20-21 maka kita akan mengerti bahwa kita ini dibentuk bukanlah untuk menjadi orang-orang yang biasa, tetapi dengan tujuan yang mulia. Sebagai bejana kita diisi dengan kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Hal ini dapat kita baca dalam I Petrus 2:9, yang menyatakan bahwa kita adalah imamat yang rajani (imam dan raja).
Seorang imam itu memiliki karakter yang mulia, sedangkan raja memiliki kuasa, kekayaan, hikmat, kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian. Namun apabila kita berulangkali gagal untuk menjadi sebuah bejana maka kita akan menjadi manusia biasa. Dan gambaran orang yang berulangkali gagal, misalnya orang tersebut diisi dengan kekayaan kemudian bocor, diisi dengan hikmat juga bocor, maka kita akan dibentuk terus untuk menjadi bejana indah dipemandanganNya. Memang kesukaran itu ada pada kita, pada waktu kita dibentuk itu sakit, tetapi Tuhan inginkan kita semua menjadi anak-anak raja. Oleh karena itu marilah kita kerjakan bakat-bakat kita dengan baik, sebab oleh karena kuasa Roh Kudus maka kita akan menjadi berkat bagi banyak orang. Ada tiga contoh beberapa orang dalam mempergunakan bakat selama hidupnya :

1. Saul (I Samuel 16:14)

Saul mempunyai bakat baik dan Roh Tuhan turun atas dia, maka Tuhan mengangkat dia menjadi raja. Namun pada akhirnya Roh Allah itu undur karena kedagingan daripada Saul mulai muncul lebih kuat. Bahkan pada saat menghadapi tentara orang Filistin, Saul sangat takut kemudian dia minta petunjuk dari Tuhan tetapi Tuhan tidak memberi jawaban, sehingga pada akhirnya ia minta seorang petunjuk dari seorang dukun.(I Samuel 28:5-7). Memang pada awalnya Saul mempunyai bakat yang bagus, dipenuhi Roh Kudus dan diangkat menjadi raja, tetapi oleh karena rasa cemburu akan keberhasilan Daud maka timbul kebencian dihatinya dan berusaha membunuh Daud berulang kali.

2. Yefta (Hakim-hakim 11:1-3)

Gilead menikah dengan perempuan sundal dan lahirlah Yefta. Lalu, tatkala Yefta hidup bersama dengan anak-anak dari istri Gilead yang sebenarnya. Tetapi Yefta diusir, maka larilah Yefta dari saudara-saudara mereka. Dan bakat yang dimiliki oleh Yefta digunakan untuk merampok, tetapi suatu hari Roh Allah turun atas Yefta, maka ia menjadi seorang pahlawan (Hakim-hakim 11:29). Jadi apabila Allah mengirim RohNya atas Yefta maka ia diangkat menjadi salah satu hakim di Israel, dan seorang hakim itu sama dengan seorang raja. Ia mempunyai kuasa, kekuatan, kekayaan, dan hikmat. Yefta berasal dari keadaan yang buruk, dimana dia adalah seorang anak perempuan sundal, kemudian ia mempunyai bakat digunakan untuk melakukan hal-hal yang jahat, tetapi oleh karena Roh Allah turun atas dia maka Yefta diangkat oleh Tuhan menjadi seorang yang luar biasa.

3. Daniel (Daniel 6:4)

Daniel memiliki bakat luar biasa dan dipenuhi Roh Kudus sehingga raja-raja hendak menempatkannya di atas seluruh kerajaannya, itu pada jaman raja Nebukadnesar, kemudian raja Belsyasar, selanjutnya raja Darius sampai Koresi, Daniel tetap mempunyai prilaku yang baik.
Dalam Daniel 6:29 menjelaskan bahwa  kerajaan demi kerajaan, dia tetap menjadi orang penting dalam kerajaan. Untuk itu janganlah kita menjadi orang yang biasa. Sebab yang biasa itu sering rusak. Tetapi kita adalah ciptaan yang luar biasa, sehingga memiliki kedudukan yang tinggi. Oleh sebab itu berbahagialah bagi kita yang tetap hidup di dalam Tuhan sebab Allah akan mengangkat kita. Amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org 

11 November 2013

Dampak Dalam Hadirat Tuhan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
”Lalu awan itu menutupi Kemah Pertemuan, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci, sehingga Musa tidak dapat memasuki Kemah Pertemuan, sebab awan itu hinggap di atas kemah itu, dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci. Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah.
Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.
Keluaran 40:34-38
Dalam ayat bacaan di atas telah menceritakan dimana kehadiranNya memenuhi kemah suci sampai musa tidak dapat masuk dalam kemah pertemuan sebab awan itu hinggap di kemah suci dan kemuliaan Allah memenuhi kemah suci. Untuk itu perlu saudara ketahui bahwa mulai hari ini sampai selanjutnya kemuliaan Allah ada pada kita. Ini tidak semua, tetapi selama saudara menghormati hadirat Tuhan pasti mendapat kemuliaan dari Allah. Saudara tidak perlu mengejar atau mencari nafkah dengan kekuatiran atau berusaha mencapai kedudukan yang tinggi, sebab saya (Pdt. Abraham Alex T.) percaya bahwa urapan Allah membawa saudara kepada kemuliaan Tuhan. Dan mulai hari ini, baik itu dalam rumah tangga, dalam pekerjaan maupun dalam masyarakat engkau mulai dimuliakan Tuhan. Ayat ini sederhana, dimana menceritakan bahwa ketika awan itu naik maka berangkatlah bangsa Israel, kalau awan itu tetap maka bangsa Israel tetap ditempat dan tidak melanjutkan perjalanannya.

Saudara ketika kita tinggal dalam hadiratNya maka kita mendapatkan kemuliaan yang luar biasa. Apapun keadaan dan kondisi kita. Dan pada waktu hadirat Tuhan datang, saudara terasa dingin dan panas tetapi saudara tidak menggigil. Demikian yang terjadi pada Musa dimana awan telah memenuhi kemah suci sampai Musa tidak dapat masuk bahkan imam-imam itu rebah karena imam-imam itu tidak tahan kemuliaan Tuhan. Suasana, kondisi maupun keadaan seperti ini tidak dapat digambarkan dengan kata-kata namun dapat dirasakan dan dinikmati. Yang pasti di dalamnya mengandung damai sejahtera yang tidak dapat diceritakan.

Selanjutnya, apabila kita membaca dalam II Tawarikh 5:11-14, maka kita akan temukan ”para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing. 5:12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah,  berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan  kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri. 5:13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."
Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan, 5:14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.” Dengan demikian saya (Pdt. Abraham Alex T.) rindu seluruh jemaat tenggelam dalam hadirat Tuhan yang dahsyat itu, karena seperti yang saudara ketahui bahwa tubuh kita adalah rumah Allah. Ketika bangsa Israel melihat dengan mata kepala  bahwa kemuliaan Allah dinyatakan dan tentunya banyak terjadi mujizat.

Saudara, kita akan melihat beberapa peristiwa dimana kemuliaan Allah dinyatakan melalui kehadiranNya di tengah-tengah umatNya, seperti yang tertulis dalam II Samuel 6:1, dimana ”Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya.” Hal ini tidak ubahnya dengan gedung gereja ini yang memiliki kapasitas untuk memuat tiga puluh lima ribu orang. Untuk itu saya (Pdt. Abraham Alex T.) rindu gedung gereja ini dipenuhi jemaat yang memuji dan menyembah Dia. Dalam II Samuel 6:5-7 diceritakan bahwa ketika Daud mengusung Tabut Perjanjian tersebut menggunakan kereta, padahal seharusnya dipikul. Orang menyangka Tabut Perjanjian di lain tempat akan mengalami kematian rohani, sehingga harus diletakkan di atas kereta yang ditarik oleh lembu, padahal sebenarnya harus dipikul oleh empat orang. Bahkan oleh karena keteledorannya dalam memperlakukan Tabut Perjanjian (hadirat Tuhan) sehingga terjadi sesuatu yang fatal, dimana ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia.

Kalau kita kembali meneliti kata ”dipikul,” maka di dalamnya mengandung pengertian bahwa sidang jemaat harus memikul bersama-sama atau dengan kata lain melibatkan diri untuk memuji dan menyembah Allah dalam roh dan kebenaran, sebab Tuhan ada di sini. Oleh sebab itu orang yang percaya bahwa Yesus ada dalam dirinya maka rohaninya menjadi hidup. Dalam kisah ini tidak hanya sampai pada pengusungan atau kembalinya Tabut Perjanjian pada bangsa Israel namun dampaknya setelah Tabut Perjanjian itu kembali. Dimana tabut perjanjian itu diangkut ke kota Daud dan kota Daud diberkati Tuhan, dan Daud menjadi raja bangsa Israel selama 40 tahun. Dampak Tabut Perjanjian (hadirat Tuhan) tidak hanya terjadi di kota Daud saja, namun di tempat lainpun dampaknya juga luar biasa asalkan Tabut Perjanjian (hadirat Tuhan) dihormati, seperti yang tertulis dalam II Samuel 6:11-15, dikatakan : ”Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya, . . . . ”

Saudara, memang ada dua jalan kita dapat menerima firman Tuhan baik itu melalui penyampaian dari seorang hamba Tuhan maupun melalui  membaca, tetapi kita juga mendengar dari dalam diri kita yaitu dari roh kita. Dan disitu akan keluar hikmat, akal budi dan wahyu. Karena dengan hikmat (wisdom) kita dipimpin oleh Roh Allah. Dan tidak masalah sejauh mana pertumbuhan kerohanian kita, karena yang terutama adalah Tuhan hadir dalam hidup kita. Sebab dengan kehadiran Allah kita mengalami dampak yang luar biasa dimana kita dimuliakan Allah, Amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification