17 Mei 2016

Jaminan Perlindungan

Jaminan Perlindungan

 "Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat KEKACAUAN yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah" (2 Tawarikh 15:5)
Saat ini kita akan melihat kisah pemerintahan raja Asa dimana pada awal pemerintahannya, situasi negeri dan sekitarnya sedang dalam keadaan kacau; diantaranya : penjarahan, pengrusakan, perampokan, pembunuhan, dan kejahatan lainnya terjadi dimana-mana. Sebab dikatakan: "Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang dengan selamat, karena terdapat KEKACAUAN yang besar di antara segenap penduduk daerah-daerah" (2 Tawarikh 15:5). Bila aparat negara tidak dapat diandalkan lagi, kepada siapa orang Israel memohon perlindungan? Hanya kepada Tuhan saja! Sebab dengan  bertobat dan mencari Allah dengan sungguh-sungguh, Tuhan berkenan untuk ditemui.
Banyak orang Kristen bersikap pasif, pasrah terhadap segala keadaan mereka, termasuk menghadapi kekacauan di negeri ini. Mereka berkata bahwa bila suatu saat tertimpa musibah yaitu berbagai macam kejahatan dianggap suatu nasib. Orang Kristen seperti ini tidak mengerti janji perlindungan Tuhan. Padahal janji perlindungan Tuhan atas anak-anak-Nya adalah ya dan amin. Bila orang Kristen meragukan adanya jaminan ini, lalu untuk apa Alkitab banyak menulis bahwa Allah itu "tempat perlindunganku", "kota bentengku", "perisaiku", "gunung batuku", dan lain sebagainya itu? Jangan harap orang yang tidak percaya mendapat perlindungan dari Tuhan, sebab: "….siapa percaya kepada Tuhan, dilindungi" (Amsal 29:25). 
Kita harus bertobat sungguh-sungguh dan meninggalkan dosa, supaya perlindungan-Nya nyata atas kita. Celakanya, banyak orang Kristen masih sayang pada dosa-dosa yang mereka sebut dengan "dosa kecil", "dosa putih", ataupun "dosa untuk kebaikan". Dosa tetap dosa! "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong" (1 Petrus 3:12). Tidak hanya itu saja, orang benar adalah orang yang takut akan Tuhan, dimana mereka mendapat jaminan yang pasti akan perlindungan-Nya. Ingat, Nuh dan keluarganya dilindungi, Lot dan keluarganya dilindungi, dan bangsa Israel dilindungi saat tulah kematian anak sulung dijalankan. Tepatlah bila Alkitab berkata: "Dalam takut akan TUHAN ada KETENTRAMAN yang besar, bahkan ada PERLINDUNGAN bagi anak-anak-Nya" (Amsal 14:26). 
Tidak perlu takut hidup di tengah kekacauan, baik ekonomi, politik, maupun keamanan. Sebab mata Allah mencermati dengan teliti setiap anak-anak-Nya yang berseru kepada-Nyaj, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

14 Mei 2016

Cara Allah

Cara Allah

 "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12).
Kali ini kita akan belajar memahami cara Allah bekerja atas umatnya, khususnya kisah Yoas (2 Raja-raja 11). Dimana masa kecil raja Yoas tidaklah menyenangkan; ia menghadapi ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh neneknya sendiri, Atalya. Ia berhasil lolos, sebab Yoseba menyembunyikannya ke dalam rumah Tuhan selama enam tahun tanpa diketahui oleh Atalya.Peristiwa terancamnya nyawa saat kecil juga pernah menimpa Musa dan Tuhan Yesus sendiri. Saat Musa berusia tiga bulan, ia diselamatkan dari ancaman pembunuhan oleh raja Firaun dengan cara dihanyutkan ke sungai. Sedangkan Tuhan Yesus, Ia dilarikan ke Mesir. 
Kadangkala timbul pertanyaan menggelititik tentang cara Allah menyelamatkan umat-Nya. Mengapa Allah tidak mengirimkan saja sepasukan malaikat untuk melindungi umat-Nya? Bukankah Atalya, Firaun, maupun Herodes tidak akan dapat berbuat apa-apa bila harus berhadapan dengan malaikat Allah? Yesus pernah melontarkan jawaban yang menarik saat ia menghadapi situasi yang sama. Ketika Dia ditangkap, maka Petrus marah lalu menghunuskan pedangnya dan memotong  telinga salah seorang hamba Imam Besar. Saat itulah Yesus berkata, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu, . . . .?” (Matius 26:53, 54). Bukannya Yesus tidak sanggup memanggil bala bantuan, tetapi segala sesuatu harus tergenapi, sesuai dengan yang tertulis di Kitab Suci.
Jangan salah mengerti! Memang Allah berjanji melindungi umat-Nya, tetapi Allah tidak berjanji melepaskan kita dari aniaya oleh karena Kristus. Justru Alkitab berkata: "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12). Tapi jangan takut, sebab bila kita dianiaya oleh karena kebenaran, roh kemuliaan ada pada kita (1 Petrus 4:14). Catat ini baik-baik! Puncak kerohanian Stefanus justru terjadi pada saat ia dianiaya - dirajam sampai mati. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 
Campur tangan Allah dalam kehidupan kita tidaklah dapat kita analisa dengan pikiran kita. Allah punya cara sendiri dalam menolong umat-Nya dan jangan sekali-kali mencoba mereka-reka dengan cara apakah Ia akan bekerja atau bagaimana cara Allah menolong umat-Nya, sebab justru yang tidak kita duga itulah yang Ia lakukan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

4 Mei 2016

Dia Menyertaimu Selamanya

Dia Menyertaimu Selamanya

Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan  meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya” (Mazmur 91:14, 15)
Saudara, renungkan berkali-kali perkataan Tuhan Yesus ini: “…. Aku menyertai kamu, senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Markus 28:20). 
Bila manusia berjanji, mudah untuk diingkari. Tetapi bila Tuhan berjanji, maka janji-Nya itu ya dan amin. Allah mempertaruhkan reputasi-Nya sebagai Allah yang menciptakan alam semesta ini demi menepati janji-Nya itu. 
Pemazmur berkata, “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan  meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya” (Mazmur 91:14, 15). 
Coba perhatikan, bahwa orang yang disertai Tuhan adalah orang yang mempunyai hati yang melekat kepada Tuhan dan yang mengenal nama Tuhan. Orang seperti ini adalah orang yang pikirannya tertuju kepada Kristus. Banyak orang Kristen beribadah kepada Tuhan dalam gereja. Banyak orang mempunyai KTP dengan identitas sebagai pemeluk agama Kristen. Tetapi tidak semuanya mempunyai hati yang melekat kepada Tuhan. Hati mereka semata-mata tertuju kepada perkara-perkara duniawi. Allah tidak melarang anak-anak-Nya bekerja dan mencari uang untuk mencukupi kebutuhannya, tetapi bila hatinya dikuasai oleh hal-hal duniawi, ini yang menjadi masalah.
Saudara, hati kita harus dipulihkan sebelum menagih janji-Nya bahwa Ia akan menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Dan kalau kita yakin bahwa hati Anda beres di hadapan Tuhan dan kita mempunyai hati yang menyala bagi Allah, kita tidak perlu diingatkan lagi tentang penyertaan Tuhan, sebab kita pasti merasakan penyertaan-Nya. Jadi, ketika Tuhan Yesus naik ke surga, murid-murid Tuhan harus belajar untuk bertindak sendiri. Dan terbukti, Roh Kudus yang menyertai mereka menjadikan mereka orang-orang yang berani. Kita diberi hak untuk menikmati penyertaan Tuhan. Janganlah ragu untuk mempercayai bahwa Tuhan Yesus bersama kita di manapun kita berada. Dalam suka dan duka Ia selalu bersama dengan kita. Bila saja kita mau lebih berani memberitakan firman, penyertaan Allah akan semakin nyata lagi, sebab tanda-tanda ajaib akan dinyatakan dalam hidup kita, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification