26 Januari 2014

Tidak Mengundurkan Diri Dari Hadapan Tuhan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan : Ibrani 10:38-39
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman,  dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Banyak alasan seseorang untuk undur dari Tuhan karena tekanan hidup. Walaupun tidak meninggalkan kegiatan gereja tetapi sudah tidak mempercayai kuasa Tuhan yang masih berlangsung hingga saat ini. Kita tahu bahwa setiap orang pasti mengalami pergumulan hidup, tentunya dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun dalam hal ini jangan kita pakai sebagai alasan untuk jauh dari Tuhan, karena firman Tuhan memperingatkan dengan tegas, bahwa jikalau kita mengundurkan diri atau tidak menjaga hubungan dengan Tuhan maka kita akan binasa.

Persoalan dan segala pergumulan boleh datang, tetapi jangan sekali-kali kita mengundurkan diri dari Tuhan, sebab Allah tetap bersama-sama dengan kita. Dan apabila Allah bersama-sama dengan kita siapakah yang dapat melawan kita (Roma 8:31b). Bukankah firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).
Allah sangat rindu kita menjadi rumah doa, dengan kata lain kita menjadikan doa sebagai gaya hidup kita sebagai orang percaya. Memang banyak orang berkata bahwa berdoa itu “wasting time” (membuang-buang waktu). Padahal apabila kita berdoa, maka kemenangan demi kemenangan akan kita dapatkan sebab disitulah letak kekuatan kita. Selain itu, kita semua tahu bahwa doa adalah nafas kehidupan rohani kita.
 Apabila kita tidak bernafas maka akan mati, demikianlah kerohanian kita, apabila tidak berdoa maka kerohanian kita akan mati. Dan seandainya kita bersekutu, beribadah ataupun berdoa jarang-jarang maka keadaan kerohanian kita sangat menderita. Oleh sebab itu janganlah kita melepaskan hubungan kita dengan Tuhan, apabila tidak mau menanggung akibatnya.
Sebagai contoh adalah Simson; dia terlahir dari keluarga Manoa. Dimana keluarga ini adalah mandul, tetapi oleh kuasa Tuhan maka lahirlah Simson (Hakim-hakim 13:2-5). Pada saat itu Manoa bertemu dengan malaikat yang menyatakan bahwa Manoa akan mempunyai anak walaupun dia mandul. Lalu siapakah malaikat yang bertemu dengan keluarga Manoa ?. Jika kita membaca dalam Hakim-hakim 13:18, maka disana disebutkan bahwa “nama itu ajaib?" Dan nama yang ajaib ini menunjuk pada diri Allah, seperti  yang tertulis dalam Yesaya 59:1, ”. . . dan namanya disebutkan orang : Penasehat, Ajaib, Bapa yang kekal, Raja Damai. Oleh karena itu kelahiran daripada Simson ini semata-mata dari kuasa Allah.
Selama hidup Simson Tuhan berkuasa atas dirinya, sehingga dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Bahkan dalam kehidupannya sehari-hari ia sering berhadapan dengan singa, dan dia sanggup mengalahkan singa seperti mencabik-cabik anak domba.

Selain itu ia pernah mengalahkan ribuan orang Filistin hanya menggunakan tulang rahang keledai. Simson tahu bahwa musuh seumur hidupnya adalah orang Filistin. Dan sepanjang perjalanan hidupnya dipenuhi kemenangan demi kemenangan. Dia memerintah sebagai hakim orang Israel selama dua puluh tahun. Tetapi sayang akhir hidupnya sangat tragis, dimana dia ditinggalkan oleh Allah karena kecerobohannya. Simson lebih memilih kenikmatan duniawi daripada melakukan kehendak Allah. Saat itu Simson telah jatuh hati kepada perempuan Filistin yang merupakan musuhnya. Dia tidak sadar bahwa musuhnya siap menjatuhkan dia dengan berbagai macam cara. Tiap hari perempuan ini merayu Simson supaya ia menceritakan rahasia kekuatan Simson.

Oleh karena Simson terbawa oleh rayuan perempuan itu maka Simson menceritakan rahasia kekuatannya. Dan akhirnya Simson dibujuk untuk tidur dipangkuan daripada perempuan itu. Lalu perempuan itu memanggil salah seorang untuk mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya. Kemudian perempuan itu berseru, katanya : “orang Filistin menyergap engkau, Simson.” Selanjutnya Simson terjaga dari tidurnya, dan ia berpikir bahwa seperti yang sudah-sudah bahwa dia sanggup mengalahkan orang Filistin, tetapi ternyata kekuatan Simson sudah tidak ada karena Tuhan telah meninggalkan Dia. Akhirnya Simson dapat ditangkap oleh orang Filistin, dan kedua matanya dicungkil. Setelah itu dia dimasukkan ke dalam penjara dan pekerjaannya yaitu menggiling.

Saudara, bukankah kisah daripada Simson ini menggambarkan kehidupan kita sebagai orang percaya?. Apabila kita dipanggil oleh Allah dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib, maka janganlah sekali-kali kita meninggalkan Tuhan oleh karena kita terlena dengan kenikmatan dunia; baik itu harta, tahta maupun wanita. Tetapi biarlah kita tetap kuat sebab kita adalah anak-anak Allah yang telah diperlengkapi dengan suatu kuasa, seperti yang tertulis dalam Yohanes 1:12-13, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” Selain itu kita termasuk bangsa yang terpilih dan imamat yang rajani (I Petrus 2:9). Oleh sebab itu janganlah sampai kita undur dari Tuhan karena apabila kita undur maka kita lepas dari posisi sebagai anak Allah, selaku ahli waris kerajaan Allah dan terlepas dari predikat kita sebagai seorang imam yang berkerajaan.

Dan perlu kita pahami bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus, maka intelektualnya diisi oleh firman Tuhan, naluri dan kehendaknya selalu positif sehingga masa depannya selalu baik. Seperti yang tertulis dalam Amsal 23:18 ”Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. ” Tetapi jikalau kita mulai melangkah untuk undur dari Tuhan maka kekuatan kita akan hilang dan kita akan kehilangan visi bagaikan Simson yang telah dicungkil matanya. Dan hidup kita akan menjadi bahan tawaan dan cemoohan dunia. Untuk itu tetaplah ingat bahwa iblis adalah musuh seumur hidup kita yang berusaha menjatuhkan anak-anak Tuhan. Maka tindakan kita selanjutnya adalah berjaga-jaga, seperti yang tertulis dalam I Petrus 5:8, ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”

Iblis berusaha memutar balikkan kebenaran Firman Tuhan, sehingga bagi orang yang tidak dipenuhi firman Tuhan akan jatuh. Hal ini dapat kita lihat dalam kisah Tuhan Yesus yang tengah dicobai oleh iblis pada saat di padang gurun. Setiap kali iblis mencobai Yesus, maka Yesus melawannya dengan firman Tuhan, “ada tertulis . . .” Walaupun demikian iblis tidak mau menyerah, justru ia membalas dengan kata-kata ”ada tertulis . . . ”  Sebenarnya kata-kata ini adalah kata-kata yang memutarbalikkan kebenaran Firman Tuhan, dan hal ini pernah dilakukan terhadap Adam dan Hawa. Untuk itu perlengkapi diri kita dengan kebenaran firman Tuhan dan tetap bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka kita akan kuat mengundurkan diri dari Tuhan, amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org

19 Januari 2014

Menjadi Kekasih Tuhan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Ayat Bacaan : I Timotius 3:16
”Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Setelah kita membaca ayat bacaan di atas maka mendapat pemahaman yang luar biasa dimana ada suatu rahasia yang agung dalam ibadah kita. Dan apabila rahasia itu terbuka maka ada berkat melimpah yang telah disediakan bagi kita. Dia adalah Allah yang mahakuasa, maha besar, maha pencipta; orang Yahudi menyebutnya Yahwe. Sebagian besar umat di dunia ini menyembah Allah tetapi mereka tidak mengenal Allah yang sesungguhnya. Kadang-kadang mereka tersesat pada ilah-ilah lain. Kita menerima kemurahan yang besar karena kita dapat mengenal Allah yang benar. Kalau kita mengenal Allah yang benar maka ada akibatnya, tentunya hidup dalam rancangan Allah. Kalau orang diluar Tuhan hanya bisa berkata mudah-mudahan, tetapi di dalam nama Yesus ada kepastian.
Dia adalah Allah yang besar telah menyatakan dirinya dalam wujud manusia. Nama Yesus tetap berkuasa dari dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Setiap saat kita berdoa kepadaNya pasti ditolong, karena Tuhan berkata : ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7).
Saudara, apabila kita membaca dalam Filipi 2:6-11, maka kita temukan bahwa Allah yang maha kuasa itu menjadi manusia, tatkala Dia disalibkan, pada hari ketiga Dia telah bangkit dari kematian dan hidup. Dimana sekarang duduk disebelah kanan Allah Bapa dan tidak menjadi bayi lagi tetapi menjadi raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Setelah Dia naik ke sorga, telah dicurahkan RohNya untuk mewakili kehadiranNya. Kita percaya bahwa dua tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, Tuhan pasti hadir.
Seperti telah kita ketahui bahwa ketika hari natal dan nama Yesus dimuliakan di seluruh dunia, meskipun ada yang menolak tetapi teritorial kerajaan Allah sudah menyebar sampai ke seluruh dunia. Saya (Pdt. Alex T.) bangun gereja ini bukan kehendak saya tetapi Tuhan yang perintahkan. Saat saya mendapat perintah ini saya pikir uang dari mana, tetapi Tuhan sediakan asalkan kita menuruti apa yang menjadi kemauan daripada Tuhan. Hal ini bagi saya memang mustahil, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Ketika saudara percaya,  disucikan oleh darah Kristus, maka roh yang maha kuasa masuk dalam kehidupan kita, jadi kita semua disertai oleh Tuhan. Ada yang mengerti dan ada yang belum mengerti. Allah yang maha besar itu masuk dalam kehidupan kita dalam wujud Roh Kudus, oleh karena itu jangan dukakan Roh Kudus, jangan padamkan dan jangan hujat Roh Kudus. Roh Kudus adalah jaminan, dalam Efesus 1:14 dikatakan bahwa Roh Kudus itu jaminan mutlak supaya kita diselamatkan.

Perlua kita perhatikan bahwa ibadah kita itu disertai satu pribadi yaitu Roh Kudus yang menjamin kita selamat. Dimana pada mulanya Allah yang maha besar menjadi manusia, akhirnya Roh Kudus ada dalam diri kita. Itu merupakan kasih Allah yang luar biasa. Untuk itu jangan kita menjauh dari kasih karunia Allah hanya semata untuk mendapatkan apa yang ada dalam dunia ini. Padahal apa yang kita dapatkan dalam dunia ini akan kita tinggalkan kelak, tetapi bukan berarti kita tidak butuh materi, tetapi jangan sampai hati kita fokus bahkan tertambat oleh hal-hal yang fana dalam dunia ini. Mari kita merapatkan diri atau melekat pada Tuhan sebab Dia adalah sumber dari segalanya. Yakinlah bahwa pemeliharaan Tuhan cukup memadahi dalam kehidupan orang-orang percaya, asalkan kita bertanggungjawab atas apa yang telah dipercayakan Tuhan dalam kehidupan kita; baik itu keluarga, pekerjaan, pelayanan dan lain sebagainya.

Yesus gembala yang baik dan kita adalah dombanya. Gembala yang baik mengasihi dombaNya meskipun belum tentu dombanya mengasihi gembalanya. Bahkan gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Kita dikasihi dengan dipelihara untuk bertumbuh sampai pada tingkat menjadi anak, dan anak mendapat hak waris sehingga diberkati. Oleh karena itu gereja Bethany memiliki motto Successful Bethany Families, karena Tuhan membuat kita berhasil. Tetapi anak-anak yang sudah diberkati terkadang bisa hilang, termasuk domba pun bisa hilang.  Namun ketika anak yang terhilang itu bertobat, menyadari segala kesalahannya dan kembali kepada bapaknya maka akan terjadi pemulihan yang luar biasa. Seperti kisah anak bungsu yang terhilang dimana ketika dia bertobat dan kembali pada bapaknya dan berkata : “jadikan aku salah satu dari hambamu,” tetapi bapak itu tidak menolaknya, justru dia sangat bersukacita sehingga ia memberikan kasut yang baru dan cincin yang baru karena anak yang terhilang itu sudah kembali. Yang mati telah hidup kembali. Tetapi anak yang sulung cemburu, ia marah karena melihat adiknya yang telah melakukan kesalahan besar, tetapi hati bapak ini penuh dengan pengampunan, sehingga bapaknya berkata kepada yang sulung, “mengapa engkau marah bukankah apa yang menjadi kepunyaan bapak itu juga menjadi kepunyaanmu.” Jadi, sebagai anak itu luar biasa, dimana seorang bapak itu mengasihi anak-anaknya tetapi belum tentu anak-anaknya bisa mengasihi bapaknya. Malahan menyalahkan bapaknya, karena menganggap bahwa bapaknya lebih mengasihi anaknya yang bungsu padahal semuanya sama-sama dikasihi.

Mari kita membaca II Korintus 11:1-2 ”Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Gereja Tuhan itu satu tubuh, Kristus adalah kepala dan kita adalah tubuhnya. Kita ini digambarkan sebagai tunangan Kristus. Kalau domba berbeda dengan gembala, kalau anak berbeda dengan bapak, tetapi tunangan sama derajatnya, suami istri itu haknya sama. Kalau Tuhan pernah merendahkan diri sampai lebih rendah dari malaikat akhirnya kembali ditinggikan menjadi pangeran, raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala Tuhan. Sehingga kedudukan kita sama dengan Yesus. Dengan kasihNya kita dapat mengasihi kembali Dia. Memang, kita bisa berkata mengasihi Tuhan tetapi belum tentu hati kita benar-benar mengasihi Tuhan. Kalau kita dekat sama Tuhan dan kita melakukan apa yang menjadi kehendakNya maka kita dapat dijadikan sebagai kekasih Yesus. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org/

12 Januari 2014

Haruskah Aku “MembangunkanNya ?”

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan : Mazmur 37:5, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”
Setiap manusia yang masih tinggal di dunia ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pergumulan; baik besar maupun kecil. Dan persoalan itu datang tidak memandang bulu; baik orang kaya, orang miskin, tua maupun muda, orang percaya maupun orang belum percaya, yang pasti persoalan itu selalu ada. Walaupun kita sama-sama harus menghadapi pergumulan dalam hidup, namun yang membedakan antara orang percaya dengan orang yang belum percaya yaitu ketika mereka menyelesaikan suatu persoalan. Kalau orang diluar Tuhan, mereka menyelesaikan dengan kekuatannya sendiri atau mengandalkan kuasa kegelapan, tetapi anak-anak Tuhan segala sesuatu diserahkan kepada Tuhan, seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:5, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” Oleh karena itu kita perlu menyadari bahwa tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Dan kali ini kita akan belajar tentang nyanyian pengajaran dari bani korah ketika berada dalam pergumulan, khususnya yang terdapat dalam Mazmur 44:24 “Terjagalah ! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan ?Bangunlah ! Janganlah membuang kami terus-menerus !”

Nyanyian pengajaran dari bani Korah ini seolah-olah menyatakan bahwa Tuhan itu bisa tertidur sehingga harus dibangunkan, namun sebenarnya bukan demikian, sebab dalam Mazmur 121:4 telah dikatakan : ”Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.”  Jadi sesungguhnya pernyataan ini memberikan suatu isyarat bahwa kita harus senantiasa berseru (berdoa) kepada Tuhan. Dan makna yang lebih dalam lagi adalah kita harus senantiasa membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Sedangkan untuk dapat melihat contoh yang lebih nyata lagi adalah kisah tentang angin ribut yang diredahkan. Seperti yang tertulis dalam Matius 8:23-27 “..”. Pada perikop ini telah diceritakan bahwa saat Yesus naik perahu bersama murid-muridNya sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sedangkan Yesus tertidur diburitan. Lalu murid-muridNya segera membangunkanNya. Walaupun pada cerita ini ada kata tidur, tetapi bukan berarti Yesus terlelap dalam tidur, karena walaupun fisikNya tidur tetapi hatiNya tidak pernah tertidur. Saat itu Yesus tidak langsung bangun untuk menghardik topan tersebut, tetapi Ia menantikan reaksi daripada murid-muridNya. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat rindu murid-muridNya membangun suatu hubungan atau komunikasi dengan Dia.
Demikianlah kerinduan hati Tuhan terhadap kita yaitu kita harus selalu membangun hubungan dengan Tuhan, supaya doa menjadi suatu gaya hidup orang-orang yang percaya pada Kristus. Dan selanjutnya dari kedua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam Kitab Mazmur dan Injil Matius telah memberikan pengajaran yaitu ketika kita sedang diterpa badai persoalan biarlah kita “membangunkan” Dia. Janganlah panik atau mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, sebab apabila kita mengandalkan kekuatan kita sendiri maka kita akan terkutuk (Yeremia 17:5). Dan perlu kita ketahui pula bahwa Allah tidak pernah membuang kita terus menerus asalkan kita berserah sepenuhnya kepada Tuhan, sebab dalam Mazmur  55:23 dikatakan : ”Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”

Saudara, selain kita yang “membangunkan” Tuhan, Diapun juga rindu untuk membangunkan kita. Dalam pengertian bahwa Dia sangat rindu bersekutu dengan kita. Seperti halnya kisah cinta yang tertulis dalam Kidung Agung 5:2-8. Kisah yang terdapat dalam Kidung Agung sangatlah indah. Dimana ada sepasang kekasih yang saling mencintai. Dan saat itu sang pria (Soleman) ingin sekali bertemu dengan kekasihnya (Sulamit). Namun sayang, Sulamit enggan untuk menemui Soleman karena ia sudah berada di pembaringan dan siap untuk tidur. Sehingga Soleman terus menerus mengetok pintu rumah Sulamit dengan harapan Sulamit mau membukakan pintu dan Soleman bisa bertemu dengannya. Dan pada akhirnya Soleman meninggalkannya karena Sulamit tidak mau membukakannya. Peristiwa ini sungguh mengingatkan kita pada Kitab Wahyu 3:20, dimana disana dikatakan bahwa Yesus mengetok pintu hati kita dengan harapan supaya kita membukakannya dan Dia dapat masuk untuk berfellowship (bersekutu) dengan kita. Tetapi kenyataannya, kerapkali kita tetap menutup pintu hati kita dan enggan membukanya karena kita dalam posisi comfort zone (zona nyaman), sehingga kita tidak ada fellowship dengan Tuhan.

Saudara, kisah antara Soleman dan Sulamit ini juga terjadi dalam kehidupan saya (Pdt. Alex). Dimana akhir-akhir ini saya (Pdt. Alex) sering tidak bisa tidur pada waktu malam. Pada awalnya saya tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Namun pada akhirnya, saya mulai mengerti bahwa Tuhan sedang membangunkan saya dan Dia merindukan saya untuk tetap terjaga, supaya Dia dapat bercakap-cakap dengan saya. Bahkan sampai tidak terasa kalau saya telah bercakap-cakap dengan Tuhan cukup lama (01.00 – 04.00 WIB). Tuhan sangat ingin bergaul dengan kita. Dan apa yang dikatakan pada kidung agung juga terjadi pada waktu Yesus bersama murid-muridNya naik perahu. Walaupun Dia tidur tetapi hatinya bangun.

Oleh karena itu, apakah yang membuat hati kita gentar dalam menghadapi kehidupan ini; walaupun seribu rebah di sisi kiri dan sepuluh ribu rebah di sisi kanan kita, maka percayalah bahwa Yesus tetap beserta dengan kita. Mazmur Daud mengungkapkan tentang bagaimana pertolongan Tuhan terhadap orang-orang pilihanNya, seperti yang tertulis dalam Mazmur 3:6 “Aku membaringkan diri, lalu tidur, aku bangun, sebab Tuhan menopang aku” Hal ini membuktikan bahwa Allah adalah tempat perlindungan kita dan kubuh pertahanan kita. Dan dalam ayat tersebut ada kata “bangun”, yang menunjukkan bahwa Allah masih memberikan kesempatan kepada kita yang sungguh-sungguh berharap kepadaNya. Bahkan dalam Mazmur 127:1-2 telah ditegaskan bahwa “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya, jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu yang bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah, sebab Ia memberikannnya kepada yang dicintaiNya pada waktu tidur.”  Hal ini bukan berarti mengajar kita untuk menjadi pemalas, tetapi menunjukkan bahwa Allah sangat rindu untuk turut bekerja dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan. Dan pada ayat lain juga dikatakan “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya” (Amsal 10:22). Dan sebagai akhir kata, biarlah kita segera membangunkanNya, dan janganlah kita enggan saat dibangunkan olehNya. Amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org 

6 Januari 2014

Terimalah Injil Kristus

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Ayat Bacaan : Roma 1:16-17
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Setelah kita membaca ayat tersebut di atas, maka kita akan menemukan kalimat yang berbunyi : “orang benar akan hidup oleh iman”. Kata-kata inilah yang membawa kita untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus, sebab di dalam Injil Kristus ada muatan janji Allah. Dan janji Allah ini akan berlaku bagi mereka yang percaya pada Injil Kristus, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya tidak akan mendapatkan janji Allah. Selain itu juga, bagi mereka yang percaya dan menerima Injil Kristus akan selamat, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya akan dihukum. Kata selamat disini mengandung pengertian yang luas,  karena kata selamat yang dimaksud adalah selamat secara lahiriah maupun selamat secara rohani. Oleh sebab itu, berbahagialah kita yang percaya pada Injil Kristus, karena hal inilah yang membedakan antara kita dengan orang dunia (orang yang belum percaya kepada Kristus). Tetapi kita jangan puas sampai disini karena kita mempunyai tanggungjawab untuk membawa mereka menjadi umat yang diselamatkan.

Kasih Kristus harus tetap dinyatakan di bumi ini, walaupun tidak semua orang mau menerimanya. Sebab di satu sisi ada yang menanti-nantikan kasih itu, dan di sisi lain ada yang menolak akan kasih tersebut, yang merupakan keberadaan daripada Tuhan Yesus. Dan sebagai contoh, kita akan membaca di dalam Injil Lukas 8:40, yang berbunyi : “Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab mereka semua menanti-nantikan Dia.” Dalam ayat ini menunjukkan bahwa ada orang-orang yang rindu dan senantiasa menanti-nantikan kedatangan Tuhan yang membawa rahmat bagi mereka. Diantaranya yaitu Yairus; arti nama Yairus adalah anak terang. Yairus adalah kepala rumah ibadat, ia bukan orang biasa, karena rajapun diurapi oleh dia. Yairus termasuk imam yang mengungguli teman-temannya.
Lalu, keunggulan apa yang dimiliki oleh Yairus ? Keunggulan yang pertama adalah moral, ia tidak pernah melanggar perintah Allah; dan keunggulan yang kedua adalah ia memiliki tanggungjawab yang besar terhadap keluarganya. Sekalipun Yairus memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki keunggulan dalam dirinya, tetapi dia juga tetap mempunyai masalah yaitu anaknya sakit keras dan hampir mati. Demikianlah dengan kehidupan kita; baik orang yang kaya maupun orang yang miskin, baik tua maupun muda, orang yang berkedudukan maupun rendahan; semuanya tetap mempunyai masalah. Namun ada satu hal yang perlu kita pelajari dalam diri Yairus, yaitu ia mau merendahkan diri dihadapan Tuhan, walaupun ia memiliki kedudukan yang tinggi. Dalam kisah ini diceritakan bahwa saat mereka sementara berada dalam perjalanan bersama Tuhan Yesus untuk menuju ke rumah Yairus, ada salah satu keluarga Yairus menyampaikan kabar bahwa anaknya sudah mati. Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada Yairus, katanya : “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”. Setibanya dirumah Yairus, Yesus melihat orang banyak sedang menangis. Lalu Tuhan Yesus berkata : “jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.” Setelah mendengar perkataan Tuhan Yesus, maka orang-orang yang sedang menangis itu menjadi tertawa; mereka menertawakan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus.
Dan peristiwa ini tidak hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus, tetapi hal semacam ini juga terjadi pada saat ini, termasuk orang Kristen juga yang kerapkali menertawakan apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan. Mereka mulai menganggap bahwa manusia hanya bisa melakukan sesuatu yang masuk akal. Sedangkan yang tidak masuk akal tidak mungkin dapat dilakukan manusia. Memang, sesuatu yang tidak masuk akal tidak dapat dilakukan oleh manusia, tetapi apabila kita percaya akan janji/firman Tuhan (Injil Kristus), maka sesuatu yang mustahil dapat kita lakukan. Demikian halnya yang dialami oleh perempuan yang selama dua belas tahun mengalami sakit pendarahan. Dengan imannya yang sederhana ia berkata : “asal kujamah jubahNya, aku pasti sembuh”. Setelah wanita ini menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus, maka seketika itu juga wanita ini sembuh dari penyakitnya. Dan setelah diketahui mengenai apa yang sudah dilakukan oleh wanita ini, maka wanita itu tersungkur di kaki Tuhan Yesus.

Dua peristiwa di atas merupakan contoh daripada orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan, sedangkan contoh daripada orang-orang yang menolak kehadiran Tuhan adalah peristiwa yang terjadi di Gerasa, dimana saat itu Tuhan Yesus telah mengadakan mujizat yang luar biasa. Tatkala Tuhan Yesus turun dari perahu dan naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi tinggal disekitar pekuburan. Dan ketika orang itu melihat Tuhan Yesus, maka orang tersebut berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." Dan seketika itu juga Tuhan Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut, tetapi setan-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki kawanan babi yang ada disitu. Dan akhirnya kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. Akibat dari peristiwa ini, maka Yesus ditolak di Gerasa, seperti yang tertulis dalam Lukas 8:37 : “Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali.”

Dari dua contoh di atas, telah tampak perbedaan yang jelas. Bahwa ada sebagian orang yang menolak keberadaan Tuhan Yesus (Injil Kristus) dan sebagian menanti kehadiran Tuhan Yesus. Lalu, kita termasuk golongan yang mana ?, apakah golongan orang yang menolak kehadiran Tuhan Yesus atau golongan orang yang menanti-nantikan Tuhan Yesus?. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Dan perlu kita ketahui pula bahwa dalam Injil Lukas ini selalu memberikan perbandingan, dan dalam perbandingan tersebut pada akhirnya ada jalan keluar. Injil Lukas ini conform dengan Injil Matius dan Markus, sedangkan Injil Yohanes hanya membahas tentang keilahian dari pada Tuhan Yesus. Kisah yang ada di Lukas ini dilengkapi dengan apa yang ada dalam Injil Matius dan Injil Markus. Jadi peristiwa-peristiwa yang tertulis dalam beberapa Injil ini benar-benar pernah terjadi, sehingga kisah yang ada ini menjadi pelajaran dalam kehidupan kita. Sebab, kalau kita melihat perjalanan atau langkah Tuhan Yesus dalam melakukan tugasNya di bumi ini; Ia mengajar bukan dari perkataanNya saja, melainkan disertai dengan perbuatanNya. Dan melalui tingkah lakunya telah muncul iman, pengertian, hikmat dan pengetahuan. Oleh karena itu, langkah-langkah Tuhan Yesus perlu kita pelajari supaya kerohanian kita bertumbuh. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org/

Jangan Sia-siakan Kesempatan Yang Ada !

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan:
Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:14-17).

Di dalam hidup ini tentunya banyak kesempatan-kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk memperoleh sesuatu, dan kali ini kita akan membahas lebih spesifik lagi mengenai kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Dimana ada dua pengertian mengenai kesempatan :

1. Kairos


Dalam bahasa Yunani kata kairos adalah kesempatan untuk mendapat atau memperoleh sesuatu. Dan kesempatan ini tidak akan pernah terjadi untuk kedua kalinya. Demikian halnya dengan kesempatan yang Tuhan berikan di tahun ini, tidak akan terjadi pada kesempatan yang sama pada tahun mendatang. Oleh karena itu pergunakanlah kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Memang di tahun-tahun ini keadaan semakin sulit, tetapi ingat bahwa Tuhan selalu beserta dengan kita. Dan perlu kita ketahui juga bahwa orang bijak mendapatkan kesempatan dalam kesulitan, sedangkan orang bodoh mendapat kesulitan dalam setiap kesempatan. Firman Tuhan menasehatkan : ”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu. Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:14-17).
Bagi orang yang mengerti kehendak Tuhan, tidak akan tenggelam dalam comfort zone (suasana yang nyaman) tetapi mereka selalu berjaga-jaga di dalam doa dan senantiasa melekatkan diri kepada Tuhan (dalam arti kita harus membangun hubungan yang intim dengan Tuhan). Saat ini bukanlah waktunya untuk membanggakan apa yang kita miliki, karena manusia tidak tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Tetapi bagi orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan serta menanti-nantikan Tuhan akan senantiasa mendapatkan kekuatan yang baru.

2. Confirm

(Penegasan dalam suatu perjanjian)

Apabila kita membaca dalam Matius 7:7-11 ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Disini ada pernyataan dari Tuhan, yaitu kesempatan untuk memperoleh sesuatu dari Tuhan. Pada ayat ke delapan ada kata-kata pengulangan untuk mempertegas tawaran Allah kepada anak-anakNya. Pada tahun kesempatan ini bukan berarti tidak ada tantangan, cobaan, sakit penyakit atau persoalan yang lainnya. Namun jangan melihat besar atau kecilnya persoalan kita, tetapi marilah kita tetap memandang Tuhan, sebab janjiNya adalah ya dan amin. Hizkia telah mendapatkan kemurahan dari Tuhan karena ia diberi kesempatan untuk hidup lima belas tahun lagi setelah divonis bahwa dia akan mati. Setiap kesempatan yang dimiliki oleh seseorang memang berbeda-beda, tetapi itu bukan menjadi penghalang kita untuk lebih sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan. Kita tidak bisa mengukur kekayaan Tuhan, apabila kita mengalami kesukaran dalam hal ekonomi, maka percayalah bahwa bersama Dia segala sesuatu akan menjadi beres.

Ketika saya (Pdt. Abraham Alex T.) jatuh sakit, saya tidak dapat berbuat apa-apa. Seolah-olah tidak ada harapan untuk melanjutkan perjalanan pelayanan. Tetapi saya tahu bahwa Allah yang kita sembah di dalam Yesus adalah Allah  yang setia dan besar rahmatNya. Karena di dalam kelemahanlah kuasa Allah itu semakin nyata dalam kehidupan saya. Permintaan saya sudah dijawab oleh Tuhan, yaitu permintaan untuk mendapat kesempatan guna melayani Tuhan, meskipun saya masih sedikit sukar bicara tetapi hati saya melimpah dengan ucapan syukur karena masih diberi kesempatan untuk membagikan berkat kepada jemaat. Dan biasanya saya berkhotbah dengan duduk, tetapi oleh kekuatan yang Tuhan berikan kepada saya, maka saya menyampaikan firman Tuhan dengan berdiri. Ini merupakan bukti bahwa kasihNya tidak pernah berubah selama-lamanya. Dalam kondisi yang lemah, saya harus lebih banyak diam di rumah, tetapi justru disitulah saya lebih banyak mendengar suara Tuhan dan semakin mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan. Keadaan seperti ini telah mengingatkan saya tentang firman Tuhan yang tertulis dalam II Korintus  4:16 ”Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”  Untuk itu janganlah kita putus asa meskipun kita menghadapi berbagai-bagai persoalan, sebab saat kita lemah maka disitulah kuasa Tuhan semakin nyata.

Saudara, Kesempatan Kairos & Confirm hanya berlaku bagi orang-orang yang percaya kepada Kristus. Janganlah kesempatan yang ada kita gunakan untuk melakukan hal-hal yang cemar, sebab Tuhan mamanggil kita bukan untuk melakukan hal yang cemar tetapi hal yang kudus. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. (I Tesalonika  4:7). Dan pada tahun inilah kesempatan kita untuk harus bangkit melakukan pekerjaan Allah yang besar dan menunjukkan kepada dunia akan kebesaranNya, sebab firman Tuhan berkata : “Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” (Yohanes 14:12-14). Janganlah kita tunda lagi sebab kedatangan Tuhan sudah dekat dan upahNya sedang menanti kita. Amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification