Keadilan Allah
"Sebab
seorang anak telah lahir bagi kita……besar kekuasaannya, dan damai
sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam
kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya
dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai
selama-lamanya…."(Yesaya 9:5, 6)
Saudara, apabila kita berbicara tentang
keadilan, maka akan muncul berbagai definisi mengenai keadilan sesuai
pandangn masing-masing individu. Namun kali ini kita akan belajar
mengenai keadilan Allah yang berlangsung dalam kehidupan seluruh umat
manusia di bumi. Dimana Daud adalah "prototype" dari seorang raja yang
akan memerintah dan menegakkan keadilan dan kebenaran di kemudian hari,
dengan pemerintahan yang tidak berakhir dan tahta yang kokoh
selama-lamanya. Janji Allah itu digenapi dengan sempurna oleh
keturunannya yang akan melahirkan Yesus Kristus secara daging.
Seperti yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya kurang lebih 700 tahun sebelum Yesus dilahirkan, "Sebab seorang anak telah lahir bagi kita……besar
kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas
takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan
mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya…."(Yesaya 9:5, 6). Bahkan nabi Yeremia meneguhkan dengan nubuatan, "Sesungguhnya,
waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan
menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja
bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri….namanya yang diberikan orang kepadanya : Tuhan keadilan kita. Dialah Allah yang memerintah dalam keadilan dan kebenaran !
Apabila melihat penjelasan di atas tentunya timbul pertanyaan dalam setiap hati manusia, “mengapa kita masih melihat banyak ketidakadilan dan kepincangan hukum?”
Hal ini juga menjadi pertanyaan dari nabi Habakuk yang pernah mengeluh
demikian saat bangsa Kasdim (Babel) menginvasi kerajaan Yehuda, "Mengapa … aku memandang kelaliman ? Ya, aniaya dan kekerasan ada di depan mataku…..hukum kehilangan kekuatan….orang fasik mengepung orang benar…keadilan muncul berbalik"
(Habakuk 1:2-4). Keadaan seperti ini juga menimpa negeri kita,
Indonesia. Penjarahan, pengrusakan, perampokan, pembunuhan, bahkan
perkosaan melanda negeri ini! Entah berapa ribu orang yang menderita
akibat kebiadaban itu. Kadang kita menjerit, "Mana keadilan dan kebenaran-Mu, ya Allah?"
Camkan baik-baik bahwa Allah tidak akan lalai menjalankan keadilan-Nya,
sebab keadilan dan hukum adalah tumpuan kaki-Nya seperti yang tertulis
dalam Mazmur 89:15. Percayalah, Allah tidak akan berdiam diri ketika
orang-orang kudusNya berseru kepadaNya. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.