9 September 2016

Berdamai Dengan Allah

Berdamai Dengan Allah

 "…tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Sejak kejatuhan manusia pertama, Allah sudah menetapkan bahwa pendamaian hanya dapat terjadi melalui penumpahan darah, sebab: "…tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22). Sebab itulah, ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, Allah sendiri yang mengorbankan binatang serta mengulitinya untuk dijadikan pakaian. Allah mendamaikan mereka dengan cara mengenakan pakaian kulit binatang kepada manusia mula-mula itu (Kejadian 3:21). Korban-korban dalam perjanjian lama telah disempurnakan melalui korban Yesus (Ibrani 10), sebab perjanjian lama merupakan bayangan daripada perjanjian baru. Hal ini berarti kita percaya bahwa Yesus telah ditentukan sebagai korban pendamaian. Sehingga pada masa sekarang ini, pendamaian antara Allah dengan manusia hanya dapat dilakukan dengan pengakuan melalui mulut dan hati yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan (Roma 10:9, 10).
Seperti halnya yang tertulis dalam 1 Yohanes 1:9, Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Dan tentunya penyesalan atau pertobatan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan dengan pengakuan yang tulus kepada Allah. Maksudnya adalah setiap orang yang percaya kepadaNya harus ada tindakan yang konkrit atau tindakan yang nyata dalam menghasilkan buah pertobatan, tidak hanya dipahami secara akal saja. Karena berapa banyak orang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan bahkan berkecimpung dalam dunia pelayanan namun memahami secara dangkal mengenai berdamai dengan Allah. 
Orang yang benar-benar berdamai dengan Allah harus berani masuk dalam proses penyangkalan diri dan mematikan keinginan daging. Dan orang  yang menyangkal diri tentunya punya kesadaran tinggi bahwa dirinya bukan miliknya sendiri melainkan milik Allah, karena kita telah dibeli dengan harga yang lunas dibayar,  tentunya tidak mencintai dunia melainkan hanya mencintai Allah, sebab orang yang mencintai dunia adalah musuh Allah dan kasih karunia Allah tidak ada pada orang itu. Sedangkan mematikan keinginan daging terjadi bagi orang-orang yang hidupnya dipimpin oleh Roh Allah, sebab perbuatan daging bertentangan dengan keinginan Roh. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk hidup berdamai dengan Allah, supaya kita diperkenankan masuk di dalam kerajaanNya, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification