Pengharapan
Aku
telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir
dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran ….." (2 Timotius 4:7, 8)
Pengharapan merupakan sauh untuk berlabuhnya
kehidupan kita. Dan yang menjadi pertanyaan adalah dimanakah kita
melabuhkan sauh kehidupan kita ? Di duniakah ? atau di sorga ?. Apabila
seseorang melabuhkan sauhnya di dunia ini maka akan menemukan
kebinasaan, tetapi jika melabuhkan sauh dalam sorga akan menemukan
kekekalan bersama Tuhan.
Mengapa rasul Paulus begitu gigih memberitakan Injil
sampai akhir hidupnya? Sebab ia tahu bahwa segala usahanya tidak
sia-sia. Kita yakin bahwa kasih kepada Allahnya adalah pendorong dia
untuk menyelesaikan tugas sebagai pewarta Injil bagi orang-orang
non-Yahudi dan pengharapan terhadap Kristuslah yang memacu semangatnya.
Suratnya kepada Timotius mengungkapkan demikian: "Aku telah
mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan
aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota
kebenaran ….." (2 Timotius 4:7, 8).
Paulus tahu bahwa segala apa yang dilakukannya selama di
bumi akan mempengaruhi kekekalannya. Seandainya ia bermalas-malasan
memberitakan Injil, ia dipastikan gagal menerima mahkota kebenaran.
Paulus rindu mengenakan mahkota itu saat di sorga nanti! Bukankah dalam
gelanggang olah raga seorang atlit berjuang dengan mati-matian untuk
merebut juara? Karena ada hadiah yang akan diterimanya! Karena ada
medali emas yang akan diterimanya!. Paulus tahu secara pasti, bahwa saat
ia memberitakan kabar keselamatan akan mengalami banyak tantangan atau
penderitaan, tetapi hal itu tidak menyurutkan semangatnya karena ia
yakin masa depannya sungguh ada dan harapannya tidak akan hilang. Dan
penderitaan yang dialami tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan ia
terima.
Lalu, bagaimana dengan kita ? apakah kita juga mempunyai
pengharapan atas kehidupan kita di masa mendatang ?. Apabila kita tidak
mempunyai pengharapan tersebut maka kita tidak menghormati atau
menghargai pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Oleh sebab itu,
selama masih ada kesempatan pergunakan waktu yang ada untuk hidup
berpadanan dengan Injil Kristus, dan jadikanlah sorga menjadi pelabuhan
terakhir hidup kita, maka kita akan hidup bahagia selama-lamanya bersama
Tuhan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.