5 Juli 2016

Jangan Keraskan Hati !

Jangan Keraskan Hati !

"….jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:13, 15).
Setiap orang tidak luput dari kesalahan, meskipun semua orang tidak menginginkan untuk melakukan kesalahan.  Untuk itu perlu ada kesadaran penuh bahwa diri kita sangat terbatas. Tanpa ada kesadaran akan hal ini dapat membuat seseorang sulit menerima suatu nasehat. Demikian halnya bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu (Keluaran 32:9; Yesaya 48:4). Berkali-kali Tuhan bermaksud memimpin mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang. 
Firman Tuhan berkata: "….jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:13, 15). Tegar hati adalah perkara yang jahat di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan berkepala batu adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara, dalam arti sulit untuk menerima nasehat/pendapat orang lain terlebih menerima suara Tuhan. Orang demikian bila sedang berjalan ke arah barat, maka sulit sekali mengubahnya ke timur. Suara hatinya telah menjadi tumpul sehingga suara Allah tidak terdengar lagi. Seandainya terdengarpun, namun dianggap angin semilir yang dibiarkan berlalu begitu saja. 
Dosa adalah sebab utama mengapa banyak anak Tuhan hidup dalam ketegaran hati. Orang yang diperingatkan untuk tidak berbuat dosa tapi terus melakukannya, hatinya akan menjadi tumpul dan lama-kelamaan mengeras seperti batu. Mereka mulai mengajak beradu argumentasi dengan Tuhan. Sehingga melakukan tindakan diluar kewajaran, misalnya : Kumpul kebo dianggapnya kemajuan zaman, korupsi dianggapnya kebudayaan, memukul isteri dianggapnya "latihan tinju". Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa dinasihati.
Pernahkah mendengar suara lembut dalam hati kita yang menegur saat kita berbuat salah? Jangan abaikan peringatan seperti itu! Mengabaikan sekali saja, cukup untuk mengundang dosa-dosa lainnya. Bertobatlah dan lembutkan hati kita supaya suara-Nya kembali terdengar! Pertajam pendengaran kita terhadap suara Tuhan yang akan menuntun hidup kita dalam kesempurnaan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification