Jangan Keraskan Hati !
"….jangan
ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya
dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:13, 15).
Setiap orang tidak luput dari kesalahan,
meskipun semua orang tidak menginginkan untuk melakukan kesalahan.
Untuk itu perlu ada kesadaran penuh bahwa diri kita sangat terbatas.
Tanpa ada kesadaran akan hal ini dapat membuat seseorang sulit menerima
suatu nasehat. Demikian halnya bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal
sebagai bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu
(Keluaran 32:9; Yesaya 48:4). Berkali-kali Tuhan bermaksud memimpin
mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang.
Firman Tuhan berkata: "….jangan ada di antara kamu
yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa…..Pada hari ini, jika
kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman" (Ibrani 3:13, 15). Tegar hati adalah perkara yang jahat
di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan berkepala batu
adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara, dalam arti sulit
untuk menerima nasehat/pendapat orang lain terlebih menerima suara
Tuhan. Orang demikian bila sedang berjalan ke arah barat, maka sulit
sekali mengubahnya ke timur. Suara hatinya telah menjadi tumpul sehingga
suara Allah tidak terdengar lagi. Seandainya terdengarpun, namun
dianggap angin semilir yang dibiarkan berlalu begitu saja.
Dosa adalah sebab utama mengapa banyak anak Tuhan hidup
dalam ketegaran hati. Orang yang diperingatkan untuk tidak berbuat dosa
tapi terus melakukannya, hatinya akan menjadi tumpul dan lama-kelamaan
mengeras seperti batu. Mereka mulai mengajak beradu argumentasi dengan
Tuhan. Sehingga melakukan tindakan diluar kewajaran, misalnya : Kumpul
kebo dianggapnya kemajuan zaman, korupsi dianggapnya kebudayaan, memukul
isteri dianggapnya "latihan tinju". Mereka adalah orang-orang yang
tidak bisa dinasihati.
Pernahkah mendengar suara lembut dalam hati kita yang
menegur saat kita berbuat salah? Jangan abaikan peringatan seperti itu!
Mengabaikan sekali saja, cukup untuk mengundang dosa-dosa lainnya.
Bertobatlah dan lembutkan hati kita supaya suara-Nya kembali terdengar!
Pertajam pendengaran kita terhadap suara Tuhan yang akan menuntun hidup
kita dalam kesempurnaan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.