20 Juli 2016

Mengandalkan Tuhan

Mengandalkan Tuhan

"Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya" (Mazmur 34:18).
Berapa banyak anak Tuhan ketika menghadapi masalah tidak belajar merendahkan diri dan mencari wajah Allah sebagai sumber kekuatan. Sebaliknya mereka berpaling kepada dunia yang dianggap memberikan harapan. Tetapi orang benar yang mengandalkan Tuhan selalu memusatkan pikirannya kepada Tuhan. Mereka memiliki hati yang terpaut kepada Tuhan. Apabila persoalan melanda, kamar menjadi tempat favoritnya untuk bertemu dengan Allah dan tempat untuk mencurahkan semua isi hatinya. Sukacita Allah diberikan-Nya kepada orang benar-Nya yang berseru kepada Allah. Firman-Nya berkata: "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya" (Mazmur 34:18). Ia tidak pernah menutup telinga-Nya saat kita berseru kepada-Nya. Ini adalah janji-Nya yang harus kita pegang dan kita ingat selalu. Manakala kesesakan sedang melanda hidup kita, ingatlah terus akan perkataan-Nya, supaya iman kita mempunyai sandaran yang kokoh, sebab Tuhan adalah gunung batu karang dan tempat perlindungan kita. Selain itu, janganlah hati kita menjadi tawar hati, karena firmanNya berkata : ”Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu” (Amsal 24:10).
Saudara, perlu kita ketahui bahwa Allah mempunyai otoritas penuh atas hidup manusia dan atas semesta alam yang diciptakan-Nya. Kita harus mengakui kekuasaan Allah yang lebih besar dari persoalan kita. Sebagaimana ketika Daud melawan si raksasa, Goliat, ia tidak melihat besarnya lawan. Ia hanya melihat Allah yang mendampinginya, yang jauh lebih besar dari raksasa di depannya itu. Daud hanya tertuju kepada besarnya Allah Israel yang telah mengurapinya. Kepercayaan kepada Allahnya membuahkan hasil yang luar biasa.
Sikap hati menentukan hasil setiap pertempuran anak-anak Tuhan. Banyak orang percaya lebih memandang kepada persoalan dari pada kepada Allah Yang Mahakuasa. Tidak ada pengakuan dalam bibir mereka akan besarnya Tuhan. Tidak ada pengertian di hati mereka bahwa Allah sanggup melakukan segala perkara. Bila persoalan melanda hendaklah kiranya seruan kita dinaikkan dengan pengakuan akan besarnya kekuasaan Tuhan. Maka iman kita akan terangkat naik saat pengakuan yang benar diucapkan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification