Mengandalkan Tuhan
"Apabila
orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan
melepaskan mereka dari segala kesesakannya" (Mazmur 34:18).
Berapa banyak anak Tuhan ketika menghadapi
masalah tidak belajar merendahkan diri dan mencari wajah Allah sebagai
sumber kekuatan. Sebaliknya mereka berpaling kepada dunia yang dianggap
memberikan harapan. Tetapi orang benar yang mengandalkan Tuhan selalu
memusatkan pikirannya kepada Tuhan. Mereka memiliki hati yang terpaut
kepada Tuhan. Apabila persoalan melanda, kamar menjadi tempat favoritnya
untuk bertemu dengan Allah dan tempat untuk mencurahkan semua isi
hatinya. Sukacita Allah diberikan-Nya kepada orang benar-Nya yang
berseru kepada Allah. Firman-Nya berkata: "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka Tuhan mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya"
(Mazmur 34:18). Ia tidak pernah menutup telinga-Nya saat kita berseru
kepada-Nya. Ini adalah janji-Nya yang harus kita pegang dan kita ingat
selalu. Manakala kesesakan sedang melanda hidup kita, ingatlah terus
akan perkataan-Nya, supaya iman kita mempunyai sandaran yang kokoh,
sebab Tuhan adalah gunung batu karang dan tempat perlindungan kita.
Selain itu, janganlah hati kita menjadi tawar hati, karena firmanNya
berkata : ”Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah
kekuatanmu” (Amsal 24:10).
Saudara, perlu kita ketahui bahwa Allah mempunyai otoritas
penuh atas hidup manusia dan atas semesta alam yang diciptakan-Nya.
Kita harus mengakui kekuasaan Allah yang lebih besar dari persoalan
kita. Sebagaimana ketika Daud melawan si raksasa, Goliat, ia tidak
melihat besarnya lawan. Ia hanya melihat Allah yang mendampinginya, yang
jauh lebih besar dari raksasa di depannya itu. Daud hanya tertuju
kepada besarnya Allah Israel yang telah mengurapinya. Kepercayaan kepada
Allahnya membuahkan hasil yang luar biasa.
Sikap hati menentukan hasil setiap pertempuran anak-anak
Tuhan. Banyak orang percaya lebih memandang kepada persoalan dari pada
kepada Allah Yang Mahakuasa. Tidak ada pengakuan dalam bibir mereka akan
besarnya Tuhan. Tidak ada pengertian di hati mereka bahwa Allah sanggup
melakukan segala perkara. Bila persoalan melanda hendaklah kiranya
seruan kita dinaikkan dengan pengakuan akan besarnya kekuasaan Tuhan.
Maka iman kita akan terangkat naik saat pengakuan yang benar diucapkan.
Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.