Bergaul Karib Dengan Allah
”Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat !” (Yesaya 55:6)
Di dalam Kekristenan kita harus mengalami
pertumbuhan, dan pertumbuhan itu tidak bisa terjadi dengan sendirinya,
namun dibutuhkan segala usaha dan upaya untuk terus bertumbuh dan
menghasilkan buah. Salah satu usaha dan upaya yang harus kita lakukan
yaitu membangun hubungan yang karib dengan Tuhan. Allah yang Mahakuasa
tidak pernah menutup diri untuk karib dengan manusia. Tetapi, tidak
semua manusia dapat bergaul karib dengan Dia. Lalu, kepada siapakah
Allah dapat menjadi karib ? Yang pertama, Tuhan bergaul karib dengan
orang yang takut akan Dia (Mazmur 25:14). Orang yang
takut kepada Tuhan adalah orang yang menghormati Tuhan, memelihara
hukum-hukum-Nya, menyimpan firman-Nya dalam hati, dan mengasihi-Nya
dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi.
Orang seperti ini akan banyak mengerti rahasia Allah dan
perjanjian Allah, karena itulah yang dijanjikan-Nya. Bila kita
merindukan untuk mengerti perkara-perkara Ilahi, jadilah akrab
dengan-Nya ! Selanjutnya Allah dapat bergaul karib dengan orang-orang
yang jujur seperti yang tertulis dalam Amsal 3:32. Kata "jujur" (Bhs.
Ibrani: yashar) berarti juga "benar" atau "orang yang lurus
hatinya". Atau dengan kata lain Allah tidak dapat bergaul dengan orang
yang "banyak akal bulus", yang mencari keuntungan diri sendiri dan
sering merugikan tetangganya.
Orang benar atau jujur bukan sekedar orang yang telah
dibenarkan oleh pembasuhan darah Yesus saja, tetapi juga menyangkut
kebenaran di dalam tindakan, ucapan, dan pikiran juga. Allah suka dengan
orang demikian. Sedangkan berikutnya, Allah bergaul karib dengan
orang-orang yang haus dan lapar akan kebenaran, sebab Allah rindu
mengembalikan manusia dalam rancanganNya semula yaitu serupa dan
segambar dengan Dia, dan tentunya orang tersebut harus hidup dalam
kebenaran Allah. Bagi orang yang rindu bergaul karib dengan Allah tidak
sesulit bergaul akrab dengan teman sekantor. Sebab Allah terlebih dahulu
rindu untuk dapat bergaul karib dengan manusia. Oleh sebab itu
janganlah sia-siakan kesempatan untuk dapat bergaul karib dengan Allah,
firmanNya berkata : ”Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui;
berserulah kepada-Nya selama Ia dekat !” (Yesaya 55:6). Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.