Kasih Setia Allah
…. kesetiaanNya ialah perisai dan pagar tembok" (Mazmur 91:4).
Jika kita membaca dalam Mazmur 6:5, maka kita akan menemukan kata kasih setia.
Lalu, mengapa Daud berseru-seru kepada Tuhan dan menyebut-nyebut kasih
setia Allah? Daud berani melakukannya karena ia dan Allah telah terikat
pada sebuah komitmen atau janji. Inilah janji yang Allah ucapkan kepada
Daud: "….jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapanku dengan
setia, dengan segenap hati dan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan
terputus dari takhta kerajaan Israel" (1 Raja-raja 2:4). Kedua
pihak terikat pada janji ini. Berkali-kali, baik dalam kitab Mazmur
maupun kitab-kitab lain, Daud selalu mengingatkan Allah akan janji-Nya.
Apabila bencana, masalah, persoalan, atau musuh mengancam nyawanya, Daud
tidak takut sebab Allahnya terikat dengan janji-Nya. Allahnya pasti
melindunginya! Bahkan Daud berkata: "…. kesetiaanNya ialah perisai dan pagar tembok" (Mazmur 91:4).
Yesus berkata: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki,
dan kamu akan menerimanya" (Yohanes 15:7). Dan apa yang kita minta
tentunya berkaitan dengan apa yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita.
Bila kita tinggal di dalam Tuhan dan firman-Nya kita simpan dalam hati,
ketika kita berdoa, Ia akan mengabulkan doa kita, karena Ia terikat
dengan janji-Nya. Demikian juga bila kita mengasihi Tuhan, maka apa saja
yang tidak pernah dilihat, didengar, dan timbul dalam hati, semuanya
itu disediakan bagi kita (1 Korintus 2:9).
Bacalah seluruh Alkitab, maka kita akan mengerti bahwa
Allah mengikatkan diri-Nya dengan banyak janji. Tetapi mengapa kita
gagal menerima janji Allah? Jangan lupa bahwa janji yang telah
disepakati tidak akan tergenapi bila salah satu pihak ada yang
mengingkarinya. Pihak yang lebih kuat (Allah) tidak pernah gagal
menggenapi janji-Nya. Akuilah, kitalah yang sering tidak setia dengan
perjanjian yang telah disepakati.
Ingatlah akan kasih setia Allah. Sebab kasih setiaNya
tidak pernah lekang oleh panas dan tidak pernah lapuk oleh hujan, selain
itu kasih setiaNya kekal selama-lamanya. Saat kita terjepit, tidak
berdaya, dan persoalan datang bertubi-tubi, ingatlah akan
janji-janji-Nya! Koreksilah diri kita apakah kita memegang teguh
perjanjian-Nya? Jadikan kasih setia Tuhan sebagai perisai dan pagar
tembok hidup kita! Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org