20 Juni 2016

Didikan Tuhan

Didikan Tuhan

”Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” Ibrani 12:11
Sebagai orang tua yang mengasihi anaknya tentunya tidak lepas dari apa yang disebut dengan DIDIKAN. Karena dengan didikanlah akan menghantar masa depan anak semakin baik. Walaupun cara mendidik setiap orang berbeda-beda. Namun marilah kita mendidik anak-anak kita dengan berlandaskan kebenaran firman Tuhan, sebab hal itu akan membawa pada kesempurnaan hidup. Demikian juga dengan kita semua, apabila kita sadar bahwa kita adalah anak-anak Allah, maka kita harus siap dihajar Tuhan bila kita berbuat kesalahan, firmanNya berkata : "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya" (Ibrani 12:7)? Inilah salah satu alasan mengapa Tuhan mengizinkan pencobaan menerpa hidup kita. Tujuan yang paling utama dari didikan Tuhan ini adalah: "….supaya kita beroleh bagian dalam kekudusanNya" (Ibrani 12:10). 
Memang, sementara didikan itu diberikan tidak mendatangkan kesukaan atau kesenangan terhadap jiwa kita, seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:11, ”Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Ada beberapa hal yang terjadi kalau kita meremehkan didikan Tuhan, diantaranya : "Ia MATI, karena tidak menerima didikan….." (Amsal 5:23). Kematian bukan hanya hilangnya nyawa seseorang tetapi kehidupan yang tidak berkualitas, maksudnya yaitu kehidupan yang tidak sesuai kebenaran firman Tuhan. Dan pada akhirnya berujung kematian yang kekal (kebinasaan). Dan yang berikutnya adalah : "Siapa mengabaikan didikan MEMBUANG DIRINYA….." (Amsal 15:32). Dalam bahasa aslinya ayat ini ditulis demikian: "Siapa mengabaikan didikan menolak atau memandang rendah jiwanya…." Padahal kita tahu bahwa Daud berkali-kali memohon kepada Tuhan untuk meluputkan jiwa, membebaskan jiwa, menguatkan jiwa, melindungi jiwa, dsb. Daud tahu bahwa jiwanya berharga dan ia sekali-kali tidak memandang rendah kepada jiwanya. Jelas, orang yang menolak didikan adalah orang yang tidak menghargai jiwanya sendiri. Untuk itu marilah kita dengan senang hati menerima didikan daripada Tuhan sebab kita adalah anak-anakNya, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification