Didikan Tuhan
”Memang
tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang
memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” Ibrani 12:11
Sebagai orang tua yang mengasihi anaknya
tentunya tidak lepas dari apa yang disebut dengan DIDIKAN. Karena dengan
didikanlah akan menghantar masa depan anak semakin baik. Walaupun cara
mendidik setiap orang berbeda-beda. Namun marilah kita mendidik
anak-anak kita dengan berlandaskan kebenaran firman Tuhan, sebab hal itu
akan membawa pada kesempurnaan hidup. Demikian juga dengan kita semua,
apabila kita sadar bahwa kita adalah anak-anak Allah, maka kita harus
siap dihajar Tuhan bila kita berbuat kesalahan, firmanNya berkata : "Jika
kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak.
Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya" (Ibrani
12:7)? Inilah salah satu alasan mengapa Tuhan mengizinkan pencobaan
menerpa hidup kita. Tujuan yang paling utama dari didikan Tuhan ini
adalah: "….supaya kita beroleh bagian dalam kekudusanNya" (Ibrani 12:10).
Memang, sementara didikan itu diberikan tidak mendatangkan
kesukaan atau kesenangan terhadap jiwa kita, seperti yang tertulis
dalam Ibrani 12:11, ”Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian
ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang
dilatih olehnya.”
Ada beberapa hal yang terjadi kalau kita meremehkan didikan Tuhan, diantaranya : "Ia MATI, karena tidak menerima didikan….."
(Amsal 5:23). Kematian bukan hanya hilangnya nyawa seseorang tetapi
kehidupan yang tidak berkualitas, maksudnya yaitu kehidupan yang tidak
sesuai kebenaran firman Tuhan. Dan pada akhirnya berujung kematian yang
kekal (kebinasaan). Dan yang berikutnya adalah : "Siapa mengabaikan didikan MEMBUANG DIRINYA….."
(Amsal 15:32). Dalam bahasa aslinya ayat ini ditulis demikian: "Siapa
mengabaikan didikan menolak atau memandang rendah jiwanya…." Padahal
kita tahu bahwa Daud berkali-kali memohon kepada Tuhan untuk meluputkan
jiwa, membebaskan jiwa, menguatkan jiwa, melindungi jiwa, dsb. Daud tahu
bahwa jiwanya berharga dan ia sekali-kali tidak memandang rendah kepada
jiwanya. Jelas, orang yang menolak didikan adalah orang yang tidak
menghargai jiwanya sendiri. Untuk itu marilah kita dengan senang hati
menerima didikan daripada Tuhan sebab kita adalah anak-anakNya, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org