Berkat atau Kutuk
Galatia 3:10.
“Karena semua orang, yang hidup
dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis:
"Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang
tertulis dalam kitab hukum Taurat” (Galatia 3:10).
Tak seorangpun akan memilih kutuk ketika
mereka dihadapkan dengan dua pilihan ini. Semua orang pasti ingin
berkat. Sebenarnya tidak sulit untuk menentukan pilihan. Dalam Imamat
26, disebutkan tentang berkat dan kutuk. Jelas sekali disebutkan bahwa
berkat diperoleh bukan karena faktor untung-untungan. Berkat diperoleh
karena seseorang menjadi pelaku firman.
Berkat dan kutuk dihadapkan kepada bangsa Israel, namun
bangsa ini gagal menjadi bangsa yang diberkati, justru mereka menjadi
budak bagi bangsa-bangsa dan menjadi bangsa pengembara.
Proyek Israel bukanlah proyek gagal, karena Allah sedang
merancang suatu proyek melalui gereja-Nya bahwa gereja-Nya akan
mendapatkan berkat secara penuh melalui Yesus Kristus. Dan Alkitab
berkata, “Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum
Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang
yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab
hukum Taurat” (Galatia 3:10). Dan Yesus sendiri berkata, “Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya,
ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak
Tunggal Allah” (Yohanes 3:18).
Melalui Yesus, berkat yang tidak mungkin diraih itu kini
bukan lagi menjadi angan-angan. Di dalam Yesus berkat Allah tercurah
dalam hidup kita yaitu berkat hidup kekal, damai sejahtera, sukacita,
pengharapan, dsbnya itu memang menjadi milik kita, namun ada
bagian-bagian yang harus kita lakukan yaitu taat kepada pimpinan Roh dan
percaya kepada janji-janji-Nya.
Kita sebenarnya ditakdirkan untuk diberkati. Tuhan tidak
pernah merancangkan kutuk kepada hidup kita. Dia adalah Allah yang baik
dan tidak mungkin dia menghendaki kita tertimpa kutuk. Tetapi berkat
kadang harus dipercayai dan ditindaklanjuti dengan iman. Ingat bahwa
orang benar hidup oleh iman.
Saudara, Anda merasa tahun kemarin begitu “seret” dan
berkat Allah tidak mengalir? Jangan putus asa, sebab Anda adalah
kandidat kuat untuk menerima berkat Allah. Hanya saja hiduplah dengan
sungguh-sungguh di dalam Dia dan jangan ragu terhadap janji-janji-Nya.
Kalau Anda sudah siap diberkati katakanlah kepada Allah: “Tuhan, Aku
siap engkau berkati tahun ini!”
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.