17 Januari 2016

Belajar Mengucap Syukur

Belajar Mengucap Syukur

Filipi 4:12
Paulus berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan” 
Betapa sulitnya mengucap syukur di tengah kekurangan. Dan kita menjadi orang Kristen yang bersyarat. Kita hanya mau mengucap syukur kalau keadaan baik dan berkat melimpah. Orang dunia pun akan melakukannya. Mereka tidak akan keberatan mengucap syukur di tengah kelimpahan, tetapi orang yang kekurangan tetap mengucap syukur, nah ini baru ciri anak-anak Tuhan. Yang menjadi pertanyaan sekarang yaitu apakah Anda masih bersyukur ketika Anda berada dalam kekurangan?
Kita mau belajar untuk puas dengan apa yang Tuhan berikan dan mengucap syukur dengan anugerah yang Allah berikan kepada Anda. Pada zaman dahulu Allah menghadapi bangsa yang amat sukar. Mereka susah dididik dan berkali-kali menyebalkan hati Tuhan. Permintaan mereka sebenarnya masih dianggap wajar asalkan mereka tidak bersungut-sungut dan menyalahkan Tuhan, sebab Alkitab berkata, “Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering. . . " (Bilangan 11:5, 6). Ketika Tuhan memberikan burung puyuh, bangsa yang sudah kerasukan nafsu ini menjadi liar tatkala daging itu berada di mulut mereka, sehingga Allah murka terhadap mereka. Apa yang dilakukan oleh bangsa ini menunjukkan ketidakpuasannya terhadap Allah. 
Ingat, manusia masih mempunyai sifat rakus yang kadang muncul begitu ganas. Kita kerap tidak puas dengan apa yang ada pada diri kita. Kita mudah tergiur dengan hal-hal yang kita lihat. Akhirnya kita menjadi tak terkendali dan membelanjakan apa saja untuk memuaskan nafsu kita. Tidak lagi dipikirkan pemasukan dan pengeluaran. Dan akhirnya kita menjadi budak dari nafsu kita. Dan parahnya lagi, kita berkata kepada Allah, “Berkatmu cuma segini saja?!”
Belajarlah untuk mengucap syukur di dalam segala hal. Paulus berkata, “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan” (Filipi 4:12). Paulus mengenal kelimpahan dan kekurangan. Namun satu hal yang ia lakukan: tetap mengucap syukur kepada Allah.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification