Belajar Mengucap Syukur
Filipi 4:12
Paulus berkata, “Aku tahu apa
itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan
dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku;
baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal
kelimpahan maupun dalam hal kekurangan”
Betapa sulitnya mengucap syukur di tengah
kekurangan. Dan kita menjadi orang Kristen yang bersyarat. Kita hanya
mau mengucap syukur kalau keadaan baik dan berkat melimpah. Orang dunia
pun akan melakukannya. Mereka tidak akan keberatan mengucap syukur di
tengah kelimpahan, tetapi orang yang kekurangan tetap mengucap syukur,
nah ini baru ciri anak-anak Tuhan. Yang menjadi pertanyaan sekarang
yaitu apakah Anda masih bersyukur ketika Anda berada dalam kekurangan?
Kita mau belajar untuk puas dengan apa yang Tuhan berikan
dan mengucap syukur dengan anugerah yang Allah berikan kepada Anda. Pada
zaman dahulu Allah menghadapi bangsa yang amat sukar. Mereka susah
dididik dan berkali-kali menyebalkan hati Tuhan. Permintaan mereka
sebenarnya masih dianggap wajar asalkan mereka tidak bersungut-sungut
dan menyalahkan Tuhan, sebab Alkitab berkata, “Kita teringat kepada
ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada
mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
Tetapi sekarang kita kurus kering. . . " (Bilangan 11:5, 6). Ketika
Tuhan memberikan burung puyuh, bangsa yang sudah kerasukan nafsu ini
menjadi liar tatkala daging itu berada di mulut mereka, sehingga Allah
murka terhadap mereka. Apa yang dilakukan oleh bangsa ini menunjukkan
ketidakpuasannya terhadap Allah.
Ingat, manusia masih mempunyai sifat rakus yang kadang
muncul begitu ganas. Kita kerap tidak puas dengan apa yang ada pada diri
kita. Kita mudah tergiur dengan hal-hal yang kita lihat. Akhirnya kita
menjadi tak terkendali dan membelanjakan apa saja untuk memuaskan nafsu
kita. Tidak lagi dipikirkan pemasukan dan pengeluaran. Dan akhirnya kita
menjadi budak dari nafsu kita. Dan parahnya lagi, kita berkata kepada
Allah, “Berkatmu cuma segini saja?!”
Belajarlah untuk mengucap syukur di dalam segala hal. Paulus berkata, “Aku
tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala
hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia
bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam
hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan” (Filipi 4:12). Paulus mengenal kelimpahan dan kekurangan. Namun satu hal yang ia lakukan: tetap mengucap syukur kepada Allah.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.