Iman yang Diuji
“Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu
itu menghasilkan ketekunan. . . . .” (Yakobus 1:2-4).
Saudara, iman Abraham tidak hanya diuji ketika
ia harus menyerahkan Ishak sebagai korban, tetapi pertama kali Allah
memanggil Abraham, itupun sudah termasuk ujian. Sebab Allah berkata, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”
(Kejadian 12:1). Abraham harus pergi meninggalkan sanak saudaranya dan
pergi ke suatu tempat yang ia tidak ketahui. Namun ia taat dan imannya
terbukti teguh.
Setelah Ishak, anak yang dijanjikan oleh Allah itu
dilahirkan, ujian terhadap imannya datang lagi. Perhatikan bahwa ujian
ini terjadi setelah Ismael diusir dari rumahnya. Dengan demikian Abraham
hanya mempunyai satu pengharapan melalui Ishak supaya janji Allah
digenapi dalam hidupnya. Tetapi kini Allah memintanya untuk mengorbankan
anak satu-satunya tersebut.
Kali ini Abraham dengan setia mengikuti perintah Tuhan.
Persoalannya sebenarnya tidak semudah itu. Apakah di benak Abraham tidak
timbul bermacam-macam pikiran ? Apakah di dalam pikiran Abraham tidak
ada saling adu argumentasi ? Oh itu pasti terjadi. Tetapi oleh
ketaatannya Abraham layak disebut ‘sahabat Allah’ sebab ia akhirnya taat
mengikuti perintah Tuhan. Meskipun perjalanan menuju tempat pengorbanan
yang Tuhan perintahkan itu harus ditempuh selama 3 hari perjalanan.
Namun selama 3 hari itu ia harus bertahan pada pendiriannya untuk taat
kepada suara Tuhan. Dan ia berhasil!
Kita disebut dengan keturunan Abraham secara rohani. Dan
itu berarti Abraham mewariskan iman kepada kita. Dalam hidup ini ada
kalanya Allah menguji kita seperti Abraham, meskipun ujian tersebut
tidak seberat yang dialami oleh Abraham. Yang menjadi pertanyaan, apakah
kita setia pada suara Tuhan ataukah kita mengabaikan suara Tuhan ?
Yakobus berkata dalam suratnya, “Saudara-saudaraku, anggaplah
sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan. . . . .” (Yakobus 1:2-4).
Cepat atau lambat ujian itu pasti datang. Tetapi orang yang setia akan dengar-dengaran terhadap suara Tuhan dan mentaatinya.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.