29 Mei 2015

Rahasia Dibalik Pencobaan

Dalam surat Yakobus banyak terdapat ayat-ayat penghiburan, khususnya saat kita mengalami berbagai-bagai pencobaan. Dan saat ini kita akan baca di dalam surat Yakobus 1:12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia”.

Dari ayat yang telah kita baca, maka kita akan menemukan sesuatu yang tampaknya paradoks sekali, karena di ayat tersebut dituliskan bahwa orang yang bertahan dalam pencobaan dikatakan berbahagia. Dan perlu diketahui bahwa penekanannya bukan dalam kata bahagia, tetapi kata bertahan, karena bahagia itu merupakan dampak dari seseorang yang mau bertahan. Sedangkan pada umumnya orang yang dikatakan berbahagia adalah orang yang sukses baik dalam keluarga, pekerjaan, pendidikan atau yang bebas dari persoalan. Tetapi kita tidak berhenti sampai disitu, karena masih ada kelanjutannya yaitu “ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yag mengasihi Dia.”

Setiap orang tentunya pernah mengalami pencobaan, tetapi ingatlah bahwa apabila kita bertahan dan tetap mengasihi Tuhan, maka kita akan mendapatkan apa yang telah dijanjikanNya. Bukankah di dalam I Korintus 10:13 telah dikatakan : “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan membeikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.

Adapun maksud Tuhan mengijinkan pencobaan itu datang adalah :

1. Mengarahkan hidup kita supaya lebih baik

Memang, saat pencobaan itu datang kita merasa seolah-olah gagal dalam menjalani hidup ini, sehingga kita mulai berkata dalam hati :“mengapa hal ini harus menimpa aku, kok bukan orang lain.” Padahal kalau kita amati bahwa setiap orang memiliki persoalannya masing-masing. Tetapi dari semua itu kita akan mengambil hikmahnya yaitu bahwa Tuhan sedang mengarahkan kita dalam kehidupan yang lebih baik. Sebab kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28). Untuk itu marilah kita berusaha sungguh-sungguh untuk mengerti kehendak Tuhan, sehingga ketika pencobaan datang kita dapat menyelesaikannya dengan kekuatan yang Tuhan berikan. Dan saat persoalan diijinkan Tuhan datang atas hidup kita, maka kita harus sadar bahwa Tuhan sedang mengarahkan pandangan kita kepada Dia, karena Dia adalah sumber pertolongan dan kekuatan kita. Dia sekali-kali tidak akan meninggalkan kita, sebab Dia adalah Allah yang setia.

2. Menguji iman kita


Roma 5:3 “Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, . . . .”
Perlu kita pahami juga bahwa setiap pencobaan tidak selalu bisa kita selesaikan dengan teori yang ada dalam pikiran kita, atau dengan pengalaman-pengalaman yang sudah kita dapatkan dalam kehidupan kita, maupun menimba dari pengalaman orang lain. Tetapi satu hal yang perlu kita ketahui bahwa kita sanggup menanggung segala sesuatu apabila kita bersandar dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Oleh sebab itu perlu kita ingat, yaitu apabila pencobaan datang atas hidup kita maka kita harus belajar bertahan dan mengucap syukur didalam Tuhan, karena Ia sedang melatih iman kita untuk bertumbuh dan menjadi dewasa. Terlebih itu, saat kita berhasil lepas dalam pencobaan dengan mempertahankan iman percaya kita, maka kita akan timbul bagaikan emas murni. Seperti yang telah kita ketahui bahwa Allah kita adalah Allah yang hebat, tentunya Dia melatih kita menjadi orang-orang yang hebat pula. Namun seberapa banyak orang yang memiliki kesadaran akan hal ini.

3. Melindungi kita


Yakobus 1:2 “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,  . . . . .”
Berapa banyak orang beranggapan bahwa ketika pencobaan datang, Tuhan sudah tidak sayang lagi terhadap kita atau Dia sudah lalai akan janjiNya, padahal Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat (II Petrus 3:9). Oleh karena itu Tuhan menasehatkan supaya kita tetap berhagia, karena Tunan akan menunjukkan kuasa dan mujizat atas hidup kita.

Ilustrasi : Ada seorang pelukis yang sedang membuat lukisan yang begitu indah dan ia mengerjakannya di atas gedung yang tinggi, setelah menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran beberapa hari, ia mulai mengamat-amati lukisannya sambil berjalan mundur perlahan-lahan dan dia tidak sadar bahwa berada di atas bangunan yang tinggi luasnya terbatas, dan waktu kurang satu langkah semua orang mulai panik apa yang harus mereka lakukan, akhirnya orang yang dekat dengan lukisan itu mencoret-coret lukisannya,maka sepontanitas pelukis itu segera mendekat orang yang merusak lukisannya sambil marah besar terhadap orang itu. Dan akhirnya orang itu minta maaf dan menjelaskan bahwa kurang satu langkah orang tersebut akan jatuh, jika seandainya dipanggil atau diingatkan maka waktuya tidak keburu.

Demikian dalam kehidupan kita, seringkali kita merasa kecewa, merasa gagal, merasa tidak beruntung saat mengalami pencobaan. Seolah-oleh gambaran atau rancangan kehidupan kita yang sudah kita bangun telah hancur tanpa alasan karena kita tidak tahu. Tetapi perlu kita yakini bahwa ketika kita mengalami berbagai-bagai pencobaan, Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan kita.

4. Menyempurnakan kita


Proses yang kita alami tidak hanya berlangsung dua atau tiga tahun, tetapi seumur hidup kita. Karena Tuhan rindu untuk menyempurnakan kita. Seperti emas yang sedang dimurnikan. Semakin ia dipanaskan maka kemurniannya semakin tampak dan emas yang murni memiliki nilai yang mahal. Demikian dalam kehidupan kita. Apabila pencobaan itu datang, dan secara akal tidak ada jalan keluar maka kita harus tahu  bahwa kita hidup bukan karena melihat tetapi karena percaya kepada Tuhan dengan sepenuhnya, demikian yang tertulis dalam II Korintus 5:7 “sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” Tetapi dari semua itu, satu hal yang Tuhan inginkan yaitu supaya hidup kita semakin hari semakin disempurnakan sesuai dengan rencana dan kehendakNya. AminSumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification