Mengatasi Kekuatiran
Written by Multimedia Bethany Graha
Mengatasi Kekuatiran
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Matius 6:31-33
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. "
Dengan melambungnya harga barang-barang teruma kebutuhan pokok maupun
kebutuhan yang lainnya. Maka hal ini membuat banyak orang berpikir
lebih keras, yaitu bagaimana dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Kalau
beberapa tahun lalu harga emas kurang lebih hanya beberapa ribu,
sedangkan sekarang tiga sampai dengan empat ratus ribu rupiah; jadi
kenaikannya berlipat-lipat. Menghadapi situasi ekonomi yang demikian
kadang-kadang kita tidak siap. Dan berapa banyak anak-anak Tuhan
mengalami kekuatiran terhadap banyak hal. Baik sebagai seoraang
pengusaha atau sebagai karyawan biasa. Gaji yang kita terima tiap bulan
seolah-olah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan keadaan
yang demikian membuat kita kuatir atas kebutuhan yang semakin meningkat.
Ada dua tahap supaya kita tidak kuatir :Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Matius 6:31-33
"Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. "
1. Dengan pengertian
Tuhan menjelaskan dengan pengertian yaitu apabila burung di udara tidak menanam atau menabur tetapi dipelihara Tuhan, demikian halnya dengan bunga bakung yang ada di ladang, walaupun tidak memintal tetapi didandani Tuhan begitu rupa bahkan melebihi indahnya pakaian raja Salomo. Apalagi kita sebagai umatNya, kita pasti dipelihara dan dicukupi segala kebutuhan kita oleh Tuhan, seperti yang tertulis dalam Matius 6:26-29, ”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? . . . . . .”Untuk itu jangan kuatir, sebab apa yang kita kuatirkan belum tentu terjadi; dan seandainya terjadi prosentasinya sangat kecil yaitu cuma lima persen. Dampak daripada kekuatiran adalah seseorang menjadi putus asa dan tidak sanggup melanjutkan perjalanan hidupnya. Firman Tuhan berkata : ”Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27). Berapa banyak orang bunuh diri karena kuatir, mereka tidak berani menghadapi kenyataan hidup sebab mereka tidak memiliki pengertian tentang kebenaran firman Tuhan.
2. Mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya
Walaupun kita telah mendapat pengertian supaya tidak kuatir tetapi kadang-kadang terselip rasa kuatir saat menghadapi persoalan. Lalu bagaimana kita bebas dari kekuatiran sepenuhnya ? kita harus mengambil suatu tindakan seperti yang firman Tuhan katakan : ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Jadi, kalau kita mencari maka di dalamnya ada tindakan meminta. Kalau kita mencari maka kita akan mendapat, apabila kita mengetuk maka pintu akan dibukakan. Setiap kita tentunya dilengkapi dengan iman untuk mendapatkan, dan kita diberi kekuatan harap supaya apa yang kita cari kita dapatkan, dan kita diberi kasih supaya apa yang kita ketuk maka pintu dibukakan.Lalu apa arti kerajaan Allah ? Pada jaman purba, Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan jumlah kurang lebih tiga juta orang di padang belantara, tetapi Tuhan hadir karena Ia mengasihi umatNya. Pada siang hari ada tiang awan dan pada malam hari ada tiang api sehingga mereka tidak kepanasan atau kedinginan. Suasana pada waktu itu seperti yang tertulis dalam Wahyu 7:9-17. Itulah suasana kerajaan surga yang suatu saat kita dapatkan. Kerajaan Allah tidak ada lapar maupun haus. Orang yang mati di padang gurun karena mereka bersungut-sungut dan tidak percaya kepada Tuhan. Demikian orang Kristen yang tidak percaya, tidak berharap dan tidak mengasihi Tuhan akan mati di “tengah jalan”.
Pada jaman Salomo ia beribadah kepada Tuhan, maka Tuhan hadir dan para imam tidak tahan akan hadirat Tuhan sehingga mereka rebah. Ketika Tuhan hadir, maka Salomo diberkati luar biasa termasuk seluruh negeri diberkati. Bukankah diri kita adalah bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kita (I Korintus 16:19-20). Kekayaan Salomo sungguh luar biasa, sehingga pada jaman itu tidak ada raja satupun yang memiliki kekayaan seperti yang dimiliki oleh Salomo.
Saudara, carilah kerajaan Allah terlebih dahulu, sebab di sorga tidak ada kekuatiran, karena semuanya ditanggung oleh Tuhan. Kerajaan Allah itu bisa turun, malahan Tuhan mengajarkan kita berdoa untuk mengundang kerajaan Allah turun ke bumi seperti yang tertulis dalam Matius 6:9 ” . . .” Hampir semua umat beragama mereka berpuasa, bersemedi untuk manunggal dengan Tuhan. Padahal tidak ada seorangpun bisa manunggal dengan Roh Allah kecuali percaya kepada Yesus Kristus, sebab firman Tuhan katakan bahwa di bawah kolong langit tidak ada nama yang dapat menyelamatkan kecuali dalam nama Yesus.
Sehingga akibatnya yang manunggal dengan mereka adalah roh-roh yang memiliki daya rendah. Oleh karena itu mereka banyak yang menjadi dukun atau paranormal. Jadi dimana Tuhan menunjuk suatu tempat menjadi tahtaNya maka disitulah kerajaan Allah ada. Kalau kita baca Matius 16:18-19, maka kita dapatkan pengakuan Simon “ . . .” Bumi ini adalah milik Allah, tetapi iblis dibumi merusak tatanan hidup. Tetapi kalau kita percaya secara pribadi bahwa tubuh kita adalah bait Allah maka kita akan diberkati. Untuk percaya itu tidak mudah, tetapi kita harus mencari dan mengetuk. Apabila kita baca di dalam Wahyu 3:20 ” . . .”
Efesus 3:14-20 berkata bahwa baik yang ada di sorga maupun di bumi telah menerima nama Yesus. Kita yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pasti hidupnya bebas dari kekuatiran. Dan perlu kita ketahui pula bahwa Allah bertahta di atas puji-pujian seperti yang tertulis dalam Mazmur 22:4.
Pada tahun 1971 anak saya lahir dalam kondisi cacat. Sebab ketika dia lahir yang keluar kakinya terlebih dahulu, sehingga otaknya kekurangan oksigen dan mengalami kerusakan. Sampai usia 5 tahun anak saya masih belum bisa berjalan maupun berbicara, akhirnya saya berdoa dan berpuasa. Dan suatu saat Tuhan bertanya, “where is my address ?”(dimanakah alamatKu?). Saya menjawab “disebelah kanan Allah Bapa.” Tuhan berkata : “Aku ini di dalam kamu.” Lalu saya kaget mendengarkan jawaban itu. Saudara, padahal saat itu saya sudah melayani Tuhan selama tujuh tahun tetapi saya masih belum mengerti akan hal ini. Saya kira Allah Bapa itu lebih besar dan Allah Anak kurang besar dan Allah Roh Kudus biasa saja. Padahal kuasa, kekayaan dan kemuliaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus itu sama.
Setelah mengetahui alamat Tuhan ada dalam diri saya maka saya berdoa dan berkata kepada Tuhan, “kalau anak saya cacat seperti ini maka saya tidak akan melanjutkan pelayanan ini” akhirnya Tuhan menjawab, “creat him” (cipta dia). Lalu saya mulai berkata kepada anak saya, “berjalan nak” kemudian saya katakan lagi kepada anak saya, “berbicara nak” akhirnya lambat laun anak saya bisa berjalan maupun berbicara. Saudara, apabila Tuhan telah melakukan mujizat yaitu dua ekor ikan dan lima ketul roti dapat memberikan makan lima ribu orang dan orang buta sejak lahir dapat melihat, maka saya percaya pula bahwa anak saya pasti dipulihkan. Demikianlah dalam kehidupan kita apabila berbagai pergumulan dan sekarang masih belum mendapat jawaban maka tetaplah bersabar dan jangan kuatir.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.