Tetap Rendah Hati Dan Sabar
“Tuhan
memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk
sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari
segala kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10) ”
Ayub adalah orang yang saleh, jujur, takut
akan Allah dan menjauhi segala kejahatan. Bahkan iblispun mengakui bahwa
Ayub adalah orang hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia termasuk orang
yang kaya raya. Tetapi kesemuanya itu tidak membuat Ayub bebas dari
suatu masalah atau tindasan. Persoalan tetap Ayub alami; dan persoalan
yang Ayub alami tidak hanya dalam segi ekonomi saja (Ayub 1:13-20),
tetapi seluruh aspek kehidupannya. Namun ada sikap yang harus kita
teladani dari Ayub yaitu ia tidak mengeluh maupun bersungut-sungut,
bahkan kata-kata makian, hujatan terhadap Tuhan maupun terhadap orang
lain tidak keluar dari mulutnya. Walaupun ia diolok-olok oleh
teman-teman dekatnya bahkan istrinyapun ikut mengolok-olok dia (Ayub 2:9).
Tetapi yang keluar dari mulut Ayub adalah puji-pujian bagi Allah dan
doa permohonan supaya Allah tetap mengampuni teman-temannya dan juga
istrinya.
Dan sebagai akibat tindakan daripada Ayub adalah “Tuhan
memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk
sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari
segala kepunyaannya dahulu.” (Ayub 42:10)
” Dan tentunya peristiwa ini tidak hanya menyangkut pemulihan masalah
ekonomi atau kebutuhan hidup melainkan Ayub menjadi orang yang teruji,
sebab dia berkata : ”. . . seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
Setelah Ayub dipulihkan ia tidak balas dendam atau dengki,
baik terhadap sahabat-sahabatnya maupun terhadap istrinya, karena ia
yakin bahwa tindasan yang sedang ia alami tidak keluar dari rencana
Allah, tetapi justru membentuk ia pada suatu kesempurnaan.
Lalu bagaimana dengan kehidupan kita, maukah kita belajar
untuk tetap rendah hati dan sabar saat mengalami persoalan atau tindasan
? Dan apakah kita tetap percaya bahwa Tuhan melindungi dan memagari
kita walaupun kita berada dalam suatu keadaan yang terpuruk sekalipun ?.
Jika kita mau belajar seperti Ayub dan tetap percaya bahwa Allah
melindungi, memagari dan berada dipihak kita, maka berkat Allah akan
melimpah-limpah dalam kehidupan kita. Untuk itu, siapkan dirimu untuk
masuk dalam proses Tuhan, Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.