Berjalan Dalam Rancangan Allah
Yeremia
29:11 : ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari
depan yang penuh harapan.”
Seperti yang kita ketahui dan yakini bahwa
manusia telah jatuh dalam dosa, sehingga manusia kehilangan kemuliaan
Allah (gambar diri Allah). Dengan demikian manusia ingin membangun
kembali hubungan dengan Allah yang telah rusak dengan caranya sendiri.
Hal ini tidak mungkin terjadi karena Allah adalah kudus. Dan semuanya
ini hanya bisa dikerjakan oleh tangan Allah sendiri dengan memberikan
PutraNya yang tunggal yaitu Yesus Kristus. Barangsiapa percaya kepadaNya
tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
Percaya disini bukan hanya sekedar pernyataan melalui
mulut bibir kita atau suatu konsep dalam pikiran kita, melainkan kita
menyerahkan kehidupan kita terhadap obyek yang kita percayai. Dengan
kata lain kita menyerahkan seluruh aspek kehidupan kita di dalam kendali
atau kekuasaan Allah. Baik itu keluarga, pekerjaan atau usaha,
pelayanan dan lain sebagainya, seperti yang tertulis dalam Kolose 3:23 :
”Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Ayat ini menunjukkan bahwa seluruh gerak langkah kita hanya untuk kemuliaan Tuhan.
Maka disinilah dapat dikatakan bahwa kita hidup dalam
rancangan Allah. Bukankah rancangan Allah adalah rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, seperti yang tertulis dalam
Yeremia 29:11 : ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu
rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Ayat ini
tentunya tidak hanya menitik beratkan pada pemenuhan kebutuhan hidup
kita selama di bumi ini, melainkan pada masa yang akan datang yaitu
memasuki negeri yang tidak berzaman, dimana negerinya tidak dibangun
oleh tangan manusia melainkan oleh Allah sendiri. Dan kita hidup bahagia
bersama-sama dengan Allah termasuk orang-orang kudusNya. Karena itu,
perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti
orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang
ada, karena hari-hari ini adalah jahat (Efesus 5:15-16). Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.