Hargailah Kesempatan Yang Ada!
Ibrani
12:8, “Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita
setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.”
Apabila kita membaca Alkitab khususnya dalam
Perjanjian Lama, maka berkali-kali kita menemukan kalimat "Allah murka"
atau "murka-Nya menyala-nyala". Tanpa pengertian yang benar, kita tidak
akan mengerti kesempurnaan Allah dalam kasih dan murka-Nya. Kasih dan
murka Allah tidak dapat dipisahkan.
Ada perbedaan yang sangat besar antara kemarahan/murka
Allah dengan manusia. Persamaan penggunaan kata "murka" atau "marah"
bagi Allah dan manusia, dapat menyesatkan pengertian kita tentang
kebenaran ini. Camkan, kemarahan Allah merupakan ekspresi kasih-Nya
kepada manusia. Suatu manifestasi kekudusan-Nya yang tidak dapat
mentoleransi setiap dosa. Sebab terang dan gelap, kekudusan dan
kecemaran, kemuliaan dan dosa, tidak dapat disatukan. Jika Allah
menghajar atau memberi ganjaran kepada kita merupakan wujud dari
cintaNya terhadap kita, seperti yang tertulis dalam Ibrani 12:8, “Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.”
Yang dimaksud anak-anak gampang adalah anak-anak yang tidak sah. Karena
hanya anak yang sah berhak menjadi ahli waris. Sekali lagi bahwa
kemarahan Allah tidak dapat disamakan dengan kemarahan manusia.
Ada perbedaan yang cukup mendasar pengertian murka Allah
dalam Perjanjian Lama dan Baru. Mengapa dalam Perjanjian Lama,
sepertinya Allah "gampang" marah? Mengapa murka-Nya mudah sekali
menyala? Allah tidak akan sampai menumpahkan murkaNya secara
menyala-nyala bila kedaulatan dan kekudusan-Nya tidak terusik. Bila dosa
mencapai puncaknya dalam bentuk pemberontakan, Allah tidak segan-segan
menumpahkan penghakiman-Nya seketika itu juga (Bilangan 25:1-4; Yosua
7:1-26). Allah itu adil, bila hukum yang telah disampaikan-Nya
dilanggar, harus ada konsekuensinya.Tetapi mengapa kita tidak melihat
"api menyambar" menghukum orang-orang fasik yang terang-terangan
menghina Allah pada zaman sekarang? Inilah yang disebut zaman anugerah!
Yesus telah datang sebagai korban yang disempurnakan, sehingga seluruh
jagad ditudungi kasih Allah (Ibrani 10). Allah sengaja seolah-olah
berlaku "masa bodoh" dengan orang-orang demikian, supaya pada masa
anugerah yang berlimpah-limpah ini, semua orang beroleh kesempatan untuk
bertobat ! Oleh sebab itu selama masih ada kesempatan berjuanglah terus
untuk hidup dalam kebenaran. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.