30 Januari 2017

Mempercantik Manusia Batiniah

Mempercantik Manusia Batiniah

Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap salama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu (1 Petrus 1:24, 25)
Kata ”mempercantik” dalam judul di atas bukan semata-mata menyangkut hal gender tertentu, melainkan adanya usaha mendandani manusia batiniah kita supaya berkenan kepada Allah. Karena segala sesuatu ada waktunya, berkenaan keadaan dalam dunia ini sifatnya hanya sementara,  termasuk kehidupan kita. Walaupun demikian, tidak semua orang bisa menerima kenyataan tersebut. Hal ini telah terbukti; contohnya manusia berupaya untuk mengulur-ulur proses penuaan. Berbagai kosmetik maupun teknologi kedokteran menawarkan berbagai cara untuk menunda penuaan. Tapi sampai kapan dapat ditunda ? Takdir tidak bisa dielakkan bahwa semua manusia akan menjadi tua dan akhirnya mati. Tidak salah jika Petrus mengutip perkataan nabi Yesaya: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap salama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu" (1 Petrus 1:24, 25). Firman Tuhan adalah kekal! Dan Injil yang disampaikan melalui pemberitaan firman membawa kekekalan bagi semua orang yang percaya kepada Yesus.  
Rasul Paulus adalah orang yang tidak takut dengan penuaan, hal ini tersirat dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Meskipun secara lahiriah tubuhnya semakin lemah karena digerogoti usia tua, tetapi manusia batiniah (roh)-nya semakin dibaharui dari sehari ke sehari (2 Korintus 4:16). Manusia rohaninya semakin perkasa di dalam Tuhan. Inilah kondisi normal setiap orang benar dan ini merupakan ciri-ciri orang yang berhasil mengembangkan persekutuan dengan Tuhan. 
Apakah kita tidak puas dengan keadaan tubuh jasmani kita saat ini ? sampai kita mengkosumsi makanan suplemen untuk menunda proses penuaan? Pada dasarnya, tidak ada larangan kita melakukan hal-hal itu, tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang menjadi motivasi kita? Apakah kerinduan kita "mempercantik" rohani kita melebihi jasmani kita? Bukankah manusia rohani kita akan kembali kepada Tuhan, sedangkan manusia jasmani kita kembali ke tanah? Belajarlah puas dengan keadaan kita dan utamakan untuk "mempercantik" manusia batiniah kita ! Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification