Jagalah Hatimu!
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau
(Mazmur 119:11)
Firman Tuhan telah menasehatkan : jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan
(Amsal 4:23). Lalu, bagaimanakah caranya menjaga hati dari “polusi”
dunia ? Daud berkata: "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau"
(Mazmur 119:11). Mengisi hati dengan firman adalah cara untuk menjaga
hati supaya tetap bersih. Iblis tahu kebenaran ini. Ia tahu di mana
tempatnya firman. Karena itulah, dia berusaha mati-matian untuk dapat
mencuri firman dari hati-hati orang benar! "….iblis lalu mengambil firman dari hati mereka…."
(Lukas 8:12). Inilah masalah yang timbul bagi banyak orang Kristen.
Mereka menyerap firman, tetapi juga mengizinkan iblis mencuri firman
Allah.
Sebelum manusia jatuh di dalam dosa, “hati” adalah sesuatu
yang kudus. Tetapi ia menjadi tercemar ketika dosa masuk. Hati manusia
cenderung berbuat dosa. Hati adalah sumber kejahatan manusia: "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat"
(Matius 15:18). Tuhan tahu betapa rusaknya hati manusia. Begitu parah
kerusakannya, sehingga hati tidak dapat "direparasi" lagi. Selama
manusia masih mempunyai hati yang diturunkan dari manusia pertama, ia
tidak dapat sinkron dengan hukum Allah. Tidak ada cara lain bagi Allah
kecuali menggantinya dengan yang baru. Tahukah kita bahwa ada tiga hal
yang terjadi selama proses kelahiran kembali ? Firman-Nya berkata: "Kamu akan kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu…...rohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu…."
(Yehezkiel 36:26-27). Oleh sebab itu firman Tuhan memperingatkan supaya
kita menjaga hati. Bila hati kita mulai dihinggapi iri dengki,
percabulan, tamak, dan sebagainya, waspadalah, karena hati kita mulai
tercemar. Jangan kotori hati baru kita dengan dosa. Berdoalah seperti
Paulus agar Allah menjadikan mata hati kita terang untuk mengerti
perkara-perkara Ilahi. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.