Jangan Keraskan Hatimu !
"….jangan
ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya
dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibrani 3:13, 15)
Bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal
dengan bangsa yang tegar tengkuk, keras kepala, dan berkepala batu
(Keluaran 32:9; Yesaya 48:4). Berkali-kali Tuhan bermaksud memimpin
mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang. Mereka telah
lama hidup dalam perbudakan, bahkan mereka mulai kurang mengenal jati
diri mereka. Ketika Allah mengeluaran mereka dari tanah perbudakan,
mereka justru curiga bahwa Tuhan hanya akan membinasakan mereka di
padang gurun. Mereka lebih memilih hidup dalam perbudakan daripada
menjadi orang yang merdeka; hal ini tampak dari segala keluh kesah
mereka yang disampaikan kepada Musa (Bilangan 11:5).
Firman Tuhan berkata: "….jangan ada di antara kamu
yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa…..Pada hari ini, jika
kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam
kegeraman" (Ibrani 3:13, 15). Tegar hati adalah perkara yang jahat
di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan berkepala batu
adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara. Orang demikian
bila sedang berjalan ke arah barat, maka sulit sekali mengubahnya ke
timur. Suara hatinya telah menjadi tumpul sehingga suara Allah tidak
terdengar lagi. Ataupun terdengar, tapi dianggap angin yang dibiarkan
berlalu begitu saja.
Dosa adalah sebab utama mengapa banyak anak Tuhan hidup
dalam ketegaran hati. Orang yang diperingati untuk tidak berbuat dosa
tapi terus melakukannya, hatinya akan menjadi tumpul dan lama-kelamaan
mengeras seperti batu. Mereka mulai mengajak beradu argumentasi dengan
Tuhan. Dan mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak
Tuhan, misalnya kumpul kebo dianggapnya kemajuan zaman atau korupsi
dianggapnya sebagai kebudayaan bahkan memukul isteri dianggapnya sebagai
sesuatu yang wajar. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa
dinasihati. Meskipun mereka pernah mendengar suara lembut dalam hatinya
yang menegur saat berbuat salah ? mereka mengabaikan peringatan
tersebut. Oleh sebab itu, apabila suara hatimu berbicara untuk tidak
melakukan hal yang jahat maka Jangan abaikan peringatan seperti itu !
Mengabaikan sekali saja, cukup untuk mengundang dosa-dosa lainnya.
Bertobatlah dan lembutkan hati kita supaya suara-Nya kembali terdengar !
dan kita pasti selamat. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.