Mempercantik Manusia Batiniah
Semua
yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliannya seperti bunga
rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan
tetap salama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada
kamu (1 Petrus 1:24, 25)
Kata ”mempercantik” dalam judul di atas bukan
semata-mata menyangkut hal gender tertentu, melainkan adanya usaha
mendandani manusia batiniah kita supaya berkenan kepada Allah. Karena
segala sesuatu ada waktunya, berkenaan keadaan dalam dunia ini sifatnya
hanya sementara, termasuk kehidupan kita. Walaupun demikian, tidak
semua orang bisa menerima kenyataan tersebut. Hal ini telah terbukti;
contohnya manusia berupaya untuk mengulur-ulur proses penuaan. Berbagai
kosmetik maupun teknologi kedokteran menawarkan berbagai cara untuk
menunda penuaan. Tapi sampai kapan dapat ditunda ? Takdir tidak bisa
dielakkan bahwa semua manusia akan menjadi tua dan akhirnya mati. Tidak
salah jika Petrus mengutip perkataan nabi Yesaya: "Semua yang hidup
adalah seperti rumput dan segala kemuliannya seperti bunga rumput,
rumput menjadi kering, dan bunga gugur, tetapi firman Tuhan tetap
salama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil kepada kamu"
(1 Petrus 1:24, 25). Firman Tuhan adalah kekal! Dan Injil yang
disampaikan melalui pemberitaan firman membawa kekekalan bagi semua
orang yang percaya kepada Yesus.
Rasul Paulus adalah orang yang tidak takut dengan penuaan,
hal ini tersirat dalam suratnya kepada jemaat di Korintus. Meskipun
secara lahiriah tubuhnya semakin lemah karena digerogoti usia tua,
tetapi manusia batiniah (roh)-nya semakin dibaharui dari sehari ke
sehari (2 Korintus 4:16). Manusia rohaninya semakin perkasa di dalam
Tuhan. Inilah kondisi normal setiap orang benar dan ini merupakan
ciri-ciri orang yang berhasil mengembangkan persekutuan dengan Tuhan.
Apakah kita tidak puas dengan keadaan tubuh jasmani kita
saat ini ? sampai kita mengkosumsi makanan suplemen untuk menunda proses
penuaan? Pada dasarnya, tidak ada larangan kita melakukan hal-hal itu,
tetapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah yang menjadi motivasi kita? Apakah kerinduan kita "mempercantik" rohani kita melebihi jasmani kita?
Bukankah manusia rohani kita akan kembali kepada Tuhan, sedangkan
manusia jasmani kita kembali ke tanah? Belajarlah puas dengan keadaan
kita dan utamakan untuk "mempercantik" manusia batiniah kita ! Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org