2 November 2016

Tetap Berpegang Pada Perjanjian Tuhan

Tetap Berpegang Pada Perjanjian Tuhan

 "….kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar…." (Filipi 2:12)
Perjanjian adalah persetujuan antara dua orang atau kelompok yang mengikatkan diri pada isi persetujuan itu. Konsep perjanjian antara Allah dengan umat-Nya merupakan salah satu kebenaran yang harus dimengerti semua orang benar. 
Puncak dari segala perjanjian yang Allah buat dengan manusia adalah ketika Allah Bapa mengutus Anak-Nya sebagai perjanjian yang sempurna (Ibrani 7:28). Yesus adalah: "….Pengantara yang dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi" (Ibrani 8:6). Janji Allah melalui nabi Yeremia dengan mengadakan perjanjian baru dimana Allah menaruh hukum-Nya dalam batin dan menuliskan dalam hati manusia telah tergenapi oleh pengorbanan Kristus.
Tidak ada masalah bagi pihak Allah untuk menepati perjanjian-Nya. Dan perlu diketahui jika mereka yang menyangkali hukum Musa saja akan dihukum mati, apalagi mereka yang telah mendengar berita keselamatan dan tawaran perjanjian ini lalu menolaknya, maka hal itu akan dianggap sebagai penghinaan terhadap perjanjian, penajisan terhadap darah perjanjian (Ibrani 10:28, 29). Maka hukuman yang lebih hebat akan menimpa mereka.
Allah juga memberi peringatan serius terhadap setiap orang yang telah menerima perjanjian baru ini lalu mengingkarinya. Orang yang telah menerima perjanjian-Nya dan yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, namun murtad lagi, maka tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah dan menghinaNya di muka umum, maka berakhir dengan pembakaran" (Ibrani 6:4-8). Kita hidup pada zaman perjanjian baru yang melimpah dengan anugerah Allah. Belum pernah terjadi masa yang sedemikian kaya dengan rahmat dan kasih karunia Allah seperti sekarang ini. Sebab itu Paulus memperingatkan: "….kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan gentar…." (Filipi 2:12). Kita harus mempertahankan iman kita menghadapi situasi apapun yang terjadi menimpa kita, sebab iblis mencari kesempatan untuk menjatuhkan kita supaya kita mengingkari perjanjianNya. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification