Nyali Yang Besar
"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu" (Amsal 24:10).
Saudara, bukankah kita sering mendengar
pernyataan : Jangan Takut! Jangan kuatir! Jangan gelisah! Dan kita
dengan semangat mengaminkan pernyataan tersebut. Hal itu memang tidak
salah. Tetapi untuk mewujudkan apa yang kita yakini dibutuhkan nyali
yang besar. Sebab keyakinan kita tidak hanya sebatas akal kita, tetapi
dibuktikan melalui tindakan nyata. Apalagi keadaan arus dunia semakin
lama semakin kuat, dan memungkinkan dapat menyeret anak-anak Tuhan untuk
masuk di dalam sistim dunia yang sedang berlangsung, yaitu hidup dalam
kefasikan. Untuk itu kita harus mengenal Allah kita dengan benar supaya
terjadi pendobrakan dalam paradigma (kerangka berpikir) kita. Selama
kita terikat dalam doktrin, pengertian, dan pemikiran lama, kita tidak
akan mengenal-Nya dengan sempurna; sementara semangat jaman bergulir
begitu cepat.
Allah rindu anak-anak-Nya mengenal-Nya dengan semakin
benar dari hari ke hari supaya keberanian dan nyali untuk menghadapi
musuh kehidupan - masalah, problem, sakit penyakit, maupun setan -
menjadi semakin besar. Salomo berkata: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu"
(Amsal 24:10). Orang percaya yang tawar hati pada masa kesesakan adalah
orang yang tidak mengerti kedahsyatan kekuasaan Allahnya. Kemenangan
kita menghadapi setiap persoalan kehidupan ditentukan juga oleh nyali
kita saat berhadapan dengan masalah-masalah itu.
Murid-murid Tuhan pernah bernyali kecil saat perahu yang
ditumpangi hampir karam karena diterpa badai, seperti yang tertulis di
dalam Markus 4:35-41. Meskipun Yesus beserta dengan mereka, tetap saja
nyali mereka ciut karena mereka lebih melihat badai daripada melihat
Tuhan Yesus. Apakah Yesus menganggap ketakutan mereka normal, karena
badai itu memang dahsyat? Tidak! Yesus bahkan menghardik mereka: "Mengapa kamu tidak percaya?" (ayat 40).
Berapa kali Tuhan menghardik ketidakpercayaan kita ?
Mengapa naluri daging kita yang cenderung gampang panik mendominasi
hidup kita ? Di mana nyali kita menghadapi "musuh-musuh" kita ? Bukalah
mata rohani kita untuk melihat bahwa Allah tidak pernah meninggalkan
kita (Ibrani 13:5). Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.