15 Oktober 2016

Membangun Bait Allah

Membangun Bait Allah

Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah 1  k  dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Korintus 3:16)
Saudara, kalau kita melihat kisah pembangunan Bait Allah yang kedua, hal itu berawal dari kerinduan bangsa Israel setelah hampir 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel. Secara perlahan-lahan orang-orang buangan tersebut kembali ke Yerusalem untuk mempersiapkan pembangunan Bait Allah kedua. Dalam kitab Ezra ditulis kisah peristiwa-peristiwa yang terjadi seputar persiapan dan pembangunan Bait Allah kedua dan pemulihan rakyat Yehuda di Yerusalem. Antusias mereka untuk membangun Bait Allah tidak dapat disaingi oleh bangsa manapun di muka bumi ini. Semangat mereka yang menggebu-gebu untuk mendirikan rumah bagi Allah membawa hasil dengan diberinya kesempatan bagi mereka untuk mendirikan Bait Allah di Yerusalem. Mengapa Bait Allah begitu penting? Ada orang mengatakan bahwa Bait Allah  diibaratkan dengan "belahan jiwa" bangsa Israel. Disamping itu, orang Yahudi memiliki cara unik dalam mengkhususkan sesuatu bagi Tuhan. Mereka beranggapan, sama seperti tuan rumah yang memiliki seluruh rumah, tuan rumah berhak memilih sebuah kamar bagi dirinya. Tetapi lebih dari pada itu, Bait Allah berkaitan dengan kehadiran Allah atau dengan kata lain sebagai tempat Allah bertemu dengan umat-Nya. 
Karena itulah, mereka berduyun-duyun datang ke Yerusalem untuk mendirikan Bait Allah kedua sebab yang pertama sudah dihancurkan Nebukadnesar. Bait Allah itu akhirnya selesei dibangun pada tahun 515 SM (Ezra 6:15). Dalam Perjanjian Baru, pengertian Bait Allah bukan sekedar bangunan yang dibuat oleh tangan manusia, tetapi sebuah bangunan rohani, dimana Yesus menjadi batu penjuru. Bait Allah adalah jemaat Allah, orang-orang percaya (1 Korintus 3:16). Prinsip Bait Allah dalam Perjanjian Lama, tidak berbeda dengan Bait Allah rohani. Bila kehadiran Allah dinyatakan dalam Bait Allah, maka pada zaman sekarang, kita adalah tempat kemuliaan Allah dinyatakan. Kita adalah tempat pencurahan kasih Allah. Kita adalah tempat pencurahan anugerah Allah. Kita adalah tempat pencurahan rahmat Allah. Kita adalah Bait Allah…..kita adalah Rumah Allah….kita adalah Kediaman Allah ! Oleh sebab itu, milikilah antusias yang tinggi untuk membangun bait Allah yaitu kehidupan rohani kita. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification