Membangun Bait Allah
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah 1 k dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1 Korintus 3:16)
Saudara, kalau kita melihat kisah pembangunan
Bait Allah yang kedua, hal itu berawal dari kerinduan bangsa Israel
setelah hampir 70 tahun dalam masa pembuangan di Babel. Secara
perlahan-lahan orang-orang buangan tersebut kembali ke Yerusalem untuk
mempersiapkan pembangunan Bait Allah kedua. Dalam kitab Ezra ditulis
kisah peristiwa-peristiwa yang terjadi seputar persiapan dan pembangunan
Bait Allah kedua dan pemulihan rakyat Yehuda di Yerusalem. Antusias
mereka untuk membangun Bait Allah tidak dapat disaingi oleh bangsa
manapun di muka bumi ini. Semangat mereka yang menggebu-gebu untuk
mendirikan rumah bagi Allah membawa hasil dengan diberinya kesempatan
bagi mereka untuk mendirikan Bait Allah di Yerusalem. Mengapa Bait Allah
begitu penting? Ada orang mengatakan bahwa Bait Allah diibaratkan
dengan "belahan jiwa" bangsa Israel. Disamping itu, orang Yahudi
memiliki cara unik dalam mengkhususkan sesuatu bagi Tuhan. Mereka
beranggapan, sama seperti tuan rumah yang memiliki seluruh rumah, tuan
rumah berhak memilih sebuah kamar bagi dirinya. Tetapi lebih dari pada
itu, Bait Allah berkaitan dengan kehadiran Allah atau dengan kata lain
sebagai tempat Allah bertemu dengan umat-Nya.
Karena itulah, mereka berduyun-duyun datang ke Yerusalem
untuk mendirikan Bait Allah kedua sebab yang pertama sudah dihancurkan
Nebukadnesar. Bait Allah itu akhirnya selesei dibangun pada tahun 515 SM
(Ezra 6:15). Dalam Perjanjian Baru, pengertian Bait Allah bukan sekedar
bangunan yang dibuat oleh tangan manusia, tetapi sebuah bangunan
rohani, dimana Yesus menjadi batu penjuru. Bait Allah adalah jemaat
Allah, orang-orang percaya (1 Korintus 3:16). Prinsip Bait Allah dalam
Perjanjian Lama, tidak berbeda dengan Bait Allah rohani. Bila kehadiran
Allah dinyatakan dalam Bait Allah, maka pada zaman sekarang, kita adalah
tempat kemuliaan Allah dinyatakan. Kita adalah tempat pencurahan kasih
Allah. Kita adalah tempat pencurahan anugerah Allah. Kita adalah tempat
pencurahan rahmat Allah. Kita adalah Bait Allah…..kita adalah Rumah
Allah….kita adalah Kediaman Allah ! Oleh sebab itu, milikilah antusias
yang tinggi untuk membangun bait Allah yaitu kehidupan rohani kita.
Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.