24 April 2015

Mengenal Ajaran Tuhan Yesus

Ayat bacaan: 2 Petrus 3:3-4, 9

Ada banyak orang yang tidak mengenal akan Tuhan sehingga mereka menjadi pengejek-pengejek. Mereka adalah orang-orang yang tidak mengerti tentang Tuhan. Ada beberapa ajaran Tuhan yang sukar untuk mereka ketahui. Walaupun Tuhan menyatakan bahwa Ia akan datang kembali, namun mereka tidak menemukan Tuhan datang kembali, sehingga mereka mengejek. Bukan hanya orang-orang tidak percaya kepada Kristus saja yang tidak tahu tentang Tuhan, tetapi seringkali, sebagai orang percaya, kita tidak tahu tentang ajaran Tuhan. Memang ajaran Tuhan itu sulit dimengerti, untuk itu mari kita lihat ajaran Tuhan Yesus. Kalau Dia mengajar dan menuntun, itu semuanya untuk kebaikan kita. Walaupun ajaran Yesus susah untuk dimengerti, tetapi itu semua akan menuntun kita masuk dalam kelimpahan. Oleh sebab itu mari kita pelajari beberapa ajaran Yesus yang tampak berlawanan dengan logika, diantaranya :

1.    Merendahkan diri

Yakobus 4:10, “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” Yesus mengajarkan, kalau kita mau ditinggikan, harus merendah. Dengan kata lain, seolah-olah Yesus mengajarkan sesuatu yang aneh. Untuk naik, kita harus merendah. Kalau kita berdoa, sikap hati kita harus merendah di hadapan Tuhan. Ini Tuhan ajarkan supaya kita tahu bahwa, “kalau mau naik, harus merendah.”

Kata merendah dalam teks aslinya adalah “tapeino.” Tapeino berarti “melemparkan/membawa diri kita di kaki Tuhan.” Alkitab mencatat beberapa peristiwa sebelum seseorang ditinggikan. Contohnya Yairus. Saat anak perempuannya sakit, Yairus membawa dirinya sujud di kaki Yesus dan setelah itu anaknya diselamatkan. Perempuan Siro-Fenesia yang merendah di kaki Yesus dan dia mengalami mukjizat. Bahkan Yesus merendahkan perempuan ini dengan mengatakan tidak pantas roti untuk anak diberikan kepada anjing. Tetapi wanita itu menjawab tidak dengan marah karena disamakan kepada anjing, tetapi wanita tersebut dengan kerendahan hati menjawab, ”Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”

Yohanes membuang dirinya di kaki Yesus, sehingga ia bisa menulis Kitab Wahyu. Ia mendapatkan visi, bahkan ia bisa melihat kemuliaan Tuhan. Ayub 22:29 berkata, “Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!” Kalau kita merendah, maka kita akan ditinggikan. Sebetulnya pada kita tidak ada yang kita banggakan. Kalau kita bisa hidup sampai saat ini, itu oleh kasih karunia Tuhan. Jadi, siapapun kita, kalau mau naik, harus merendah. Untuk itu saling menasehatilah satu dengan yang lain. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya..” (1 Petrus 5:6) Ini adalah sebuah rahasia yang Yesus ajarkan. 

2.    Hidup yang memberi

Lukas 6:38 berkata, “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." Hukum tabur tuai tidak hanya berlaku pada tumbuhan saja, tetapi dalam kehidupan kita pula, karena jalan untuk menerima, mendapatkan, dan memiliki, harus memberi. Ini mungkin pelajaran aneh dan sukar untuk dimengerti.
Mari kita praktekkan ajaran Yesus ini. Firman Tuhan yang kita dengar tidak akan mengubah hidup kita sampai kita mempraktekkannya dalam hidup kita sehari-hari. Seringkali kita menjadi orang Kristen yang terlalu banyak mendengar firman Tuhan sampai-sampai tidak sempat mempraktekkannya. Untuk itu minta kepada Tuhan untuk bisa melakukan ajaran Tuhan ini.

Kasih adalah memberi. Kalau kita mau mendapatkan maka juga harus ada kasih terhadap sesama kita, yaitu saudara, keluarga, dan bahkan musuh kita. Tetapi banyak orang gagal dalam hal ini, apalagi mengasihi musuh kita. Sebenarnya mengasihi Tuhan adalah yang paling sukar. Perintah utama adalah mengasihi Tuhan, lalu mengasihi sesama. Seringkali kita minta kepada Tuhan untuk bisa mengasihi sesama, padahal kita gagal mengasihi Tuhan. Kalau kita mengasihi Tuhan terlebih dahulu, maka akan mudah untuk mengasihi sesama, yaitu saudara, keluarga, dan musuh. Ini adalah sebuah rahasia yang Tuhan singkapkan kepada kita. Jangan mau dibohongi Iblis. Kalau kita mengasihi Tuhan maka Ulangan 11:13 akan terjadi dalam hidup kita.

3.    Rela kehilangan nyawa

Yohanes 12:24 berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memperoleh hidup yang kekal.” Yesus membuat suatu ajaran yang kelihatannya aneh, yaitu “kalau kita mau hidup, kita mesti mati.”

Kalau kita mau diselamatkan kita harus memberi nyawa kita. “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” (Yohanes 12: 25). Apakah kita mau meresponi ajaran Yesus ini? Pada waktu kita dibaptis sebenarnya gambaran kita dikuburkan, mati bersama dengan Yesus lalu bangkit dan bukan kita lagi yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam kita. Tuhan mau supaya kita menyerahkan “nyawa” kita.  Kalau kita memberi hidup kita menjadi milik Tuhan, maka kita akan mendapatkan hidup berkelimpahan dan kekal selama-lamanya (Galatia 2:19)

Tuhan ingin kita memiliki keputusan bersama di dalam Tuhan bahwa, “Hidupku adalah milik Yesus.” Kalau kita memiliki pengertian sampai level ini, maka jika ada orang yang menyakiti kita, maka bukan kita yang disakiti, tetapi Yesus yang ada di dalam kita yang disakiti. Jangan memandang ajaran Yesus sebagai teori saja, tetapi mari kita terapkan dalam hidup kita sehari-hari. Kalau kita dipuji, maka berikanlah untuk Yesus pujian itu. Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification