20 April 2015

Jangan Takut!

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
Sejak kita mengenal Tuhan Yesus Kristus, kemudian bertobat, dibaptis dan mengalami kelahiran baru, maka kita percaya bahwa Roh Allah ada di dalam diri kita. Sifat Roh yang diberikan kepada kita bukanlah roh ketakutan melainkan Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban. Mungkin dalam hati kita timbul pertanyaan, mengapa rasa takut itu ada dan sejak kapan manusia mengalami ketakutan ? Sebenarnya Allah tidak menyediakan perasaan yang membuat manusia dapat mengalami ketakutan. Tetapi yang disediakan Allah kepada manusia adalah kuasa; baik atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan lain sebagainya. Namun oleh karena manusia telah jatuh dalam dosa maka ketakutan itu muncul. Kejadian 3:8-10 menjelaskan awal mula adanya ketakutan yang dialami pada Adam dan Hawa.
Dimana setelah mereka jatuh dalam dosa maka mereka kedapatan telanjang. Kata “telanjang” dalam bahasa Ibrani-nya adalah “dilucuti” sehingga keadaannya telanjang. Bukan hanya pakaian ilahinya saja yang dilucuti, tetapi juga kuasa untuk megatasi bumi, maut, dosa, dan hidup sehari-hari. Sebab itu Adam dan Hawa menjadi takut, karena tidak ada kuasa lagi untuk mengatasi segala sesuatu. Padahal manusia tidak perlu kuatir dan takut akan hari esok bahkan kematian sekalipun. Orang yang hidup dalam ketakutan; cepat atau lambat fisiknya akan menjadi rusak. Tetapi kita adalah umat pilihan Tuhan dan menjadi manusia baru, dan Roh Allah ada di dalam diri kita, maka kita tidak perlu lagi takut terhadap segala pergumulan hidup. Dan perlu kita ketahui pula bahwa sejak saat Roh Allah dimeteraikan dalam hidup kita, maka sejak saat itulah kita telah dilengkapi kembali dengan “pakaian ilahi” dan tidak didapati telanjang, karena dosa kita sudah dihapus oleh darah Yesus.
Dengan demikiann kita telah mendapatkan kekuatan untuk membangkitkan kasih dan mengatasi bumi lagi. Sebab itu apabila kita percaya bahwa Roh Allah dalam diri kita, maka kita tidak perlu takut lagi. Namun, hari-hari ini banyak orang yang mengaku dirinya sudah percaya pada Kristus dan percaya bahwa di dalam dirinya ada Roh Allah, tetapi masih diliputi oleh rasa ketakutan dalam menjalani hidup ini. Mereka takut menghadapi berbagai macam pergumulan; baik itu penyakit, nafkah, hari depan dan lain-lain. Apalagi perekonomian didalam negeri tidak semakin baik. Segala harga barang yang merupakan kebutuhan hidup kita semakin melambung tinggi, sehingga pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Dan seolah-olah untuk melangsungkan hidup dimasa mendatang tidak ada harapan lagi.
Namun kita sebagai umat kepunyaan Allah sendiri janganlah takut dan kuatir sebab Allah kita adalah Yehovah Jireh (Allah yang mengadakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada). Dan sebenarnya rugi menjadi orang Kristen yang mengalami ketakutan, karena ketakutan itulah yang akan membawa hidup kita semakin terpuruk. Dalam Ayub 3:25-26 berkata, “Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul.” Ini merupakan pengalaman Ayub. Ayub adalah seorang yang beribadah, tetapi dia kuatir anaknya berbuat dosa, kena celaka dan lain sebagainya. Ternyata, apa yang ditakutkan menimpa dia. Saat orang percaya mengalami ketakutan, maka hal itu merupakan kesempatan bagi iblis untuk masuk dan mencobai. Oleh sebab itu jangan beri celah kepada Iblis untuk masuk dan merusak hidup kita. Amsal 29:25 berkata, “Takut kepada orang mendatangkan jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.” Orang yang mengalami ketakutan akan sesuatu, maka itu dapat terjadi.
Ini diawali karena dia mengalami ketakutan. Tetapi Amsal 3:25 berkata, “Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.” Ulangan 20 menjelaskan tentang “hukum perang.” Dimana hukum perang ini harus dipatuhi bagi mereka yang terlibat dalam pertempuran. Dan tugas sebagai imam atau hamba Tuhan adalah memberikan nasehat, dan menguatkan hati mereka supaya tidak takut sebab Allah beserta mereka. Sedangkan bagi mereka yang mengalami ketakutan maka kepala pasukan menyuruhnya mereka pulang. Hal ini dilakukan terhadap mereka supaya tidak mengganggu jalannya pertempuran, karena ketakutan itu dapat menular kepada yang berani. Seperti yang kita lihat dalam kisah 12 pengintai, yang 10 takut dan yang 2 berani, maka ketakutan 10 orang pengintai tersebut menular atau mempengaruhi kepada seluruh bangsa Israel, padahal mereka telah mengalami banyak mujizat dari Tuhan, salah satunya adalah menyeberang laut Kolsom.
Kita harus tahu bahwa di dalam Tuhan pasti ada jalan keluar, asalkan kita tidak takut dan bimbang. Kalau ada seorang kepala rumah tangga yang takut, maka dapat menular kepada istri dan anak-anaknya, demikian juga sebaliknya. Kadang-kadang kita diperhadapkan dengan berbagai macam persoalan, dan kita tidak tahu lagi harus berbuat apa; namun satu hal yang harus kita ingat yaitu jangan takut. Sebab saat seperti itulah kemenangan yang dari Tuhan akan dinyatakan. Dan seringkali kita dikejutkan dengan persoalan-persoalan yang membuat kita panik, tetapi Yesaya 41:10 menasehatkan, “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.”
Selain itu di dalam Efesus 6:18 juga disebutkan : “Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.” Kita perlu menyadari bahwa kita bukan melawan musuh yang kelihatan secara fisik; untuk itu berjaga-jagalah dan jangan sampai kita melangkah pada hal-hal yang menyebabkan kita takut. Dan mintalah kekuatan dari Tuhan untuk mengatasi ketakutan, karena Roh Kudus sudah ada di dalam diri kita. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification