4 Januari 2015

Tuhan Membuka Jalan

Ayat Bacaan: Keluaran 14:15-31

Dari sekian banyak manusia apabila menghadapi jalan buntu, pada umumnya mereka cenderung mengandalkan kekuatan lain, baik itu kekuatan manusia atau kuasa kegelapan. Dan tidak sedikit pula mereka yang mulai putus asa. Hal yang demikian tidak hanya dialami atau dilakukan oleh orang dunia saja, tetapi sebagian juga dialami orang-orang yang mengaku dirinya anak Tuhan. Kali ini kita akan belajar dari pengalaman bangsa Israel. Tatkala bangsa Israel keluar dari Mesir untuk menuju kota Kanaan mereka benar-benar menghadapi jalan buntu, dimana sementara mereka dikejar oleh tentara firaun, sedangkan di depan mereka terbentang laut Teberau sedangkan kanan dan kiri terhimpit oleh gugusan gunung. Walaupun Israel memiliki arti Pangeran Allah dan bangsa ini adalah bangsa pilihan Allah, ternyata bangsa ini juga mengalami persoalan.
Ini berarti bahwa pengikut Kristus juga mengalami persoalan walaupun dalam wujud yang berbeda. Persoalan itu memang kenyataan, oleh karena itu jangan heran apabila kita menghadapi persoalan. Tuhan tidak pernah mengajarkan kita untuk lari dari persoalan, tetapi Tuhan mengajarkan kita untuk berani menghadapi persoalan, karena bersama Tuhan Yesus kita akan sanggup menghadapi masalah apapun juga, seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Filipi, katanya : “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Filipi 4:13 Saudara, apabila kita kembali pada kisah daripada bangsa Israel, maka kita akan menemukan beberapa kebenaran yang yang dapat kita gunakan sebagai pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dimana saat itu orang Israel berada di padang gurun yang merupakan kehendak Tuhan. Anehnya, Tuhan yang menyuruh dan orang Israel taat, lalu mereka justru mengadapi persoalan. Kita menjadi orang percaya yang dipanggil dan taat di dalam Tuhan, ternyata banyak masalah yang harus kita hadapi. Kita percaya bahwa hidup kita ini ada ujiannya agar kita lebih meningkat lagi dalam kerohanian Untuk itu mari kita lihat reaksi orang Israel waktu menghadapi masalah dan sekaligus apa yang menjadi jalan keluarnya.

Pertama, Takut (Keluaran 14:10)

Saat bangsa Israel dikejar oleh tentara Firaun, mereka sangat ketakutan sebab tidak ada sesuatu hal yang dapat mereka lakukan. Sehingga pada akhirnya mereka harus berseru kepada Tuhan, dan Tuhan menyelamatkan mereka. Oleh sebab itu marilah kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, dan kita tidak perlu menunggu diri kita mengalami ketakutan untuk berseru kepada Tuhan. Tetapi carilah Tuhan selama Ia dapat ditemui, karena di dalam Tuhanlah kita akan mendapatkan kekuatan. Dan firman Tuhan berkata : ”Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (II Timotius 1:7). Saat ini banyak orang yang dikuasai oleh ketakutan. Tetapi kita percaya bahwa Allah pasti membuka jalan untuk setiap masalah yang kita hadapi. Untuk itu janganlah takut, karena Allah pasti melakukan kebaikan untuk kita semua.

Kedua, Saling Menyalahkan (Keluaran 14:11)

Tindakan saling menyalahkan itu memang umum terjadi, dan itu telah dilakukan hampir oleh setiap orang; baik laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak, berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Orang yang saling menyalahkan saat menghadapi persoalan adalah orang yang tidak berani menghadapi kenyataan (pengecut). Dan sikap saling menyalahkan tidak akan membawa pada jalan keluar tetapi justru akan menambah masalah atau merugikan orang lain. Oleh sebab itu biarlah kita mulai saat ini berhenti untuk menyalahkan orang lain. Dan bagi para suami, berhentilah menyalahkan istri atau sebaliknya. Demikian juga orang tua jangan menyalahkan anak atau anak menyalahkan orang tua. Tetapi biarlah kita mencari kehendak Allah, karena Dia adalah penasehat yang ajaib. Dengan demikian kita akan menemukan jalan keluar seperti yang dikehendaki Tuhan.

Ketiga, Mengambil Keputusan Yang Keliru (Keluaran 14:12)

Orang Israel memiliki rencana untuk berbalik ke Mesir dengan mengatakan lebih baik menjadi budak daripada mati sia-sia di tempat pelarian. Banyak anak-anak Tuhan yang mengambil reaksi yang salah seperti bangsa Israel yang memutuskan untuk kembali pada hidup yang lama yaitu dengan maksud kembali ke Mesir. Hal ini juga dialami oleh murid-murid Yesus, yaitu setelah Yesus disalib mereka mengambil keputusan untuk kembali menjadi seorang penjala ikan. Saudara, janganlah kita mengambil langkah keliru seperti ini karena hal yang demikian merupakan langkah yang fatal. Terkadang Tuhan mengijinkan persoalan itu menimpa dalam kehidupan kita. Namun bukan berarti Tuhan itu tidak sayang atau kejam terhadap kita, tetapi sebenarnya Tuhan sedang merindukan iman kita semakin berakar di dalam dia. Firman Tuhan berkata : ”Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.” (Kolose 2:7). Dengan demikian, pada waktu yang Tuhan tetapkan, kita akan mendapati hasil, dan hasil yang dari Tuhan akan diberikan kepada kita lebih besar dari yang lainnya. Janganlah kita mau ditipu oleh pikiran kita yang mengatakan, “percuma kita melayani toh tidak ada perubahan dalam hidup kita.” Kita percaya bahwa pada waktunya kita akan menuai dengan berlimpah-limpah. Oleh sebab itu, waktu yang masih ada mari kita pakai untuk pekerjaan Tuhan. Jerih lelah kita dalam pekerjaan Tuhan tidak sia-sia. Apapun persoalan yang kita hadapi, berjanjilah bahwa kita tidak kembali kepada kehidupan lama dan tidak akan meninggalkan Tuhan.
Pada waktu situasi nampak tidak mungkin, marilah mengambil langkah seperti yang dimiliki oleh Musa yaitu : Pertama, harus memiliki keyakinan (Keluaran 14:13). Kedua, ketaatan (Keluaran 14:15). Ketiga, pengalaman pribadi (Keluaran 15:1), maka Tuhan akan membuat jalan saat kita tidak ada jalan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification