18 Januari 2015

Menjadi Murid Yesus

Ayat bacaan : Lukas 9:23
“KataNya kepada mereka semua : Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”
Hal ini disampaikan oleh Tuhan Yesus sebagai syarat yang mendasar dalam mengikut Dia. Karena pada waktu itu banyak orang ingin mengikut Tuhan Yesus. Yang jelas alasannya adalah Tuhan Yesus pernah mengadakan mujizat yaitu lima ketul roti dan dua ekor ikan sanggup memberikan makan lima ribu orang. Namun Tuhan Yesus tidak puas hanya dengan pengikut yang banyak saja. Oleh karena itu Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya termsuk orang banyak, kataNya : “ barangsiapa yang mengikut aku harus menyangkal diri dan memikul salibnya setiap hari dan mengikut aku.” Jadi Tuhan mau supaya kita tidak berada pada level pengikut saja, yaitu dalam pengertian bahwa pengikut adalah orang yang hanya mencari berkat atau mujizatNya saja tetapi tidak mau ambil bagian dalam penderitaanNya. Tetapi Tuhan ingin supaya kita menjadi masuk dalam level seorang murid. Memang seorang pengikut tidak perlu banyak tuntutan, dan tidak dibutuhkan komunikasi pribadi, karena pengikut bersama-sama orang banyak. Tetapi untuk menjadi murid banyak tuntutan dan harus memiliki hubungan pribadi dengan gurunya yaitu Tuhan Yesus. Karena sudah jelas bahwa pengikut itu berbeda dengan murid, maka Tuhan inginkan supaya di tahun 2005 kita menjadi murid. Tetapi perlu juga kita pahami beberapa hal untuk menjadi murid Tuhan, sebab menjadi murid Tuhan berkaitan dengan :

1. Suatu Pilihan

Untuk menjadi murid memang tidak dapat dipaksa, karena hal ini merupakan hak kita untuk memilih atau dengan kata lain : menjadi murid adalah keputusan pribadi. Memang kita dapat memilih menjadi pengikut ataupun sebagai murid, tetapi biarlah kita memilih yang terbaik yaitu menjadi murid Tuhan. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam mengambil suatu pilihan. Ilustrasi : ada seorang bapak yang suka koleksi berbagai macam lukisan termasuk anaknya juga. Suatu saat anaknya kena wajib militer. Bersamaan dengan jalannya waktu bapak ini ingin pada waktu natal dan tahun baru bersama anaknya. Ketika natal telah tiba, ada seorang pemuda datang dan ia menceritakan bahwa anaknya telah meninggal dunia saat menyelamatkan puluhan tentara, sedangkan anak bapak itu mati tertembak. Kemudian pemuda itu berkata : “salah satu tentara yang diselamatkan adalah saya.” Lalu pemuda itu memberikan sebuah gulungan yang ternyata adalah sebuah lukisan.
Rupanya pemuda itu juga mempunyai hobi melukis. Walaupun lukisannya tidak terlalu bagus, tetapi lukisan itu mengandung makna yang sangat dalam. Lukisan itu menceritakan tentang perjuangan anak bapak itu saat menyelamatkan puluhan tentara. Suatu saat bapak itu meninggal dunia, tetapi sebelumnya ia menuliskan sebuah surat wasiat yang berisi supaya lukisan-lukisan yang ia miliki untuk dilelang. Kemudian oleh juru lelang diadakan acara pelelangan akan lukisan-lukisan tersebut. Lukisan yang pertama dilelang adalah lukisan yang diberikan oleh pemuda yang diselamatkan dalam medan pertempuran. Tetapi tak satupun pengunjung mau untuk membelinya karena lukisannya tidak terlalu bagus dan apalagi tidak dibuat oleh seorang pelukis yang terkenal. Akhirnya ada salah satu pengunjung yang membelinya yaitu tetangga bapak yang memiliki lukisan itu. Namun ia hanya mampu membeli dengan harga sepuluh dolar karena hanya itulah uang yang ia miliki. Dan setelah dibeli maka acara lelang diakhiri. Tetapi semua pengunjung ribut dan merasa tidak puas dengan acara lelang itu karena lukisan yang bagus tidak dilelang. Kemudian juru lelang menjelaskan bahwa di dalam surat wasiat itu dituliskan : “barangsiapa membeli lukisan mengenai kisah perjuangan anaknya maka semua lukisan akan menjadi miliknya.” Dan setelah mendengar penjelasan juru lelang maka semua pengunjung menyesal, karena mengapa mereka tidak membeli lukisan yang pertama dilelang. Dari ilustrasi diatas memberikan gambaran mengenai kehidupan kita, yaitu mungkin ditahun yang baru ini kita sedang mengejar sesuatu, baik itu kekayaan, kedudukan, karir ataupun jodoh. Tetapi biarlah kita memilih untuk mengejar Yesus dan memilikinya, karena apabila kita memiliki Yesus maka kita akan mendapatkan segalanya seperti gambaran diatas.

2. Penyangkalan Diri.

Arti dari penyangkalan diri adalah kehendak Tuhanlah yang jadi. Kadang kita beranggapan bahwa kehendak kitalah yang bagus. Tetapi perlu kita ketahui bahwa kehendak Tuhanlah yang terbaik. Jadi pada saat kita menghadapi keadaan yang tidak sesuai dengan kehendak kita, maka kita menyerah pada kehendak Allah. Lalu yang menjadi pertanyaan adalah : mengapa kita mau menyangkal diri dan memprioritaskan kehendak Tuhan yang jadi. Jawabannya I Korintus 6:19-20 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya lunas dibayar : Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu !” & 1 Petrus 1:18-19 “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” Memang menjadi murid Yesus kadang-kadang mengahadapi keadaan yang tidak baik, tetapi Tuhan mau supaya kita menyangkal diri dan tidak melakukan apa yang menjadi kehendak kita.

3. Pengabdian Diri

Setiap murid yang mengabdikan diri kepada Tuhan harus memikul salibnya setiap hari. Arti memikul salib itu adalah mengikuti kehendak Tuhan lebih dari yang lain. Tuhan mau supaya kita tidak memberontak dan mau memikul salib.

4. Tekad Yang Kuat

Biarlah ditahun yang baru ini kita memiliki tekad untuk melakukan kehendak Tuhan. Beberapa tekad yang harus kita miliki adalah :
Tekad untuk tetap tinggal dalam kehendak Allah “Maka kataNya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya : Jikalau kamu tetap dalam firmanKu, kamu benar-benar adalah muridKu (Yohanes 8:31).”
Tekad untuk hidup dalam kasih “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi (Yohanes 13:35).”
Tekad untuk menghasilkan buah “Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu (Yohanes 15:8).” Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification