4 Januari 2015

Berharga Dimata Tuhan

Ayat Bacaan : I Petrus 1:3-8

Apabila ada sesuatu yang sangat dilindungi, tentunya hal tersebut merupakan sesuatu yang berharga. Misalnya seseorang memiliki perhiasan yang cukup mahal, pasti orang tersebut merawat atau melindungi cukup extra hati-hati. Demikian halnya dengan kehidupan kita juga mendapat perlindungan yang luar biasa dari Tuhan karena kita memiliki nilai yang cukup tinggi dihadapanNya. Namun berapa banyak orang yang melecehkan nilai kehidupan yang telah dikaruniakan Tuhan. Mereka menyamakan nilai kehidupan manusia seperti nilai kehidupan binatang yaitu melalui kepercayaannya terhadap horoskop maupun sio. Tetapi bagi kita yang telah mengalami kelahiran baru harus mengubah pola pikir kita, bahwa kita adalah ciptaan yang paling sempurna dan berharga diantara semua ciptaanNya. Tetapi kalau kita perhatikan faktanya seperti yang biasa kita lihat melalui media masa, baik itu media elektronik maupun media cetak, maka kita akan melihat bahwa manusia seolah-olah tidak memiliki nilai lagi, karena manusia sekarang terlalu mudah untuk menghilangkan nyawa sesamanya.
Contohnya : hanya masalah rasa cemburu yang tidak beralasan, mereka tega membunuh temannya sendiri, atau karena diejek oleh temannya dan merasa dirinya dilecehkan maka ia tega membunuh orang yang mengejeknya. Dan masih banyak peristiwa lain semacam itu masih berlangsung hingga saat ini. Dari contoh-contoh diatas telah menunjukkan bahwa pada akhir zaman citra diri manusia semakin merosot, tetapi sebagai umat pilihan Tuhan harus tetap menyadari bahwa diri kita adalah manusia yang berharga oleh karena kuasa Yesus. Di dalam I Korintus 6:20 telah dikatakan : “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Karena kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar yaitu dengan darah Kristus, maka kita berkenan menghadap tahta Allah. Selain itu, Tuhan juga memberikan meterai atas hidup kita yaitu RohNya yang kudus. Apabila kita sudah menyandang sebagai orang yang sudah ditebus dan dimeteraikan dengan RohNya yang kudus, maka jangan sekali-kali kita melecehkan akan karunia Allah. Seperti hal yang telah kita ketahui, ketika Yesus datang ke bait Allah. Disana banyak orang yang mengadakan transaksi jual-beli dan aktifitas lainnya yang tidak selayaknya dilakukan di bait Allah. Dan sebagai akibat tindakan orang banyak tersebut, maka Tuhan menjadi marah. Semua barang-barang yang ada disana dijungkir balikkan.
Dan ketika peristiwa itu terjadi maka murid-murid Tuhan teringat dengan apa yang telah dikatakan firman Tuhan yaitu “cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku” (Yohanes 2:17). Selain daripada itu, kita harus tahu bahwa keberadaan Roh Allah bukan sekedar pribadi Allah, tetapi memiliki nilai yang sangat mahal. Seperti yang tercantum dalam II Korintus 4:7 yang berbunyi : “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.” Oleh sebab itu, kita tidak punya alasan untuk bersungut-sunggut, atau kecil hati terhadap apa yang sedang kita alami saat ini. Karena didalam diri kita sebenarnya ada kekuatan yang luar biasa yang membuat kita mampu untuk menghadapi pergumulan hidup. Tetapi seringkali kali kita kurang menyadari bahwa kekuatan itu masih berlangsung sampai hari ini. Dan saat ini firman Tuhan mengingatkan kepada kita sekali lagi bahwa : kita adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kita keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib.” (I Petrus 2:9) Berdasarkan ayat diatas, yang menyebutkan bahwa kita adalah imam dan raja. Dalam sejarah Alkitab kita ketahui bahwa imam itu dilindungi oleh Tuhan secara khusus yaitu melalui perantaraan melaikatNya.
Misalnya : ketika Elisa dikepung oleh ribuan musuh, ia tidak takut sama sekali karena Elisa telah melihat ribuan malaikat sedang membentengi dia; sedangkan Gehazi yaitu hamba Elisa merasa sangat ketakutan. Tetapi pada akhirnya Elisa berdoa supaya Gehazi melihat seperti yang Elisa lihat. Selain seorang imam mendapat perlindungan dari Tuhan, rajapun juga mendapat perlindungan dari Tuhan. Yang menjadi pernyataan sekarang adalah : Mengapa Allah begitu memperhatikan kita sedemikian rupa ? Jawabannya adalah : karena kita adalah biji mata Allah. Seperti yang diungkapkan oleh raja Daud dalam Mazmur 17:8 “Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” Mengapa Daud mengungkapkan hal ini dalam doanya ? Karena ia mengerti bahwa dia biji mata Allah sangat berharga dimata Tuhan.
Dan apa akibatnya jika ada orang mengusik umat pilihan Tuhan ? mereka akan berurusan dengan Tuhan. Karena didalam Zakharia 2:8b disebutkan bahwa “siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mataNya.” Seperti halnya bangsa Israel ketika berada di Mesir sebagai budak dan mengalami perlakuan yang tidak seharusnya dialami oleh bangsa Israel. Sehingga bangsa Israel memiliki image yang rendah, tetapi oleh kasih karunia Allah mereka dibawa keluar dari tanah perbudakan melalui pimpinan daripada Musa. Waktu mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan; mereka harus melintasi padang gurun, sedangkan jumlah mereka sangat banyak yaitu kurang lebih tiga juta orang. Tetapi Allah memberi kemampun kepada Musa untuk memimpin mereka yang begitu banyak jumlahnya. Pada saat mereka sampai di tanah perjanjian, mereka diberkati secara luar biasa. Dan sebagai klimaks dari kisah ini yaitu pada zaman Salomo. Namun Salomo tidak tahan diberkati secara berlimpah-limpah. Buktinya Salomo memiliki tujuh ratus istri dan tiga ratus gundik. Dan pada suatu saat bangsa Israel dijajah kembali oleh bangsa Babel.
Memang, secara fisik bahwa hidup ini sangat membosankan, tetapi perlu kita ingat bahwa Tuhan sangat memperhatikan hidup kita karena kita telah ditetapkan untuk menjadi milikNya seperti yang tertulis dalam Ulangan 32:9 “Tetapi bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.” Dan juga kita tahu bahwa ketika orang Israel berjalan melintasi padang pasir, Allah juga memeliharanya. Pada siang hari mereka dilindungi oleh tiang awan sehingga mereka tidak kepanasan dan pada waktu malam hari mereka dilindungi oleh tiang api sehingga mereka tidak kedinginan. Tetapi mereka menganggap bahwa perlindungan Allah adalah sesuatu yang biasa. Padahal perlindungan Allah adalah luar biasa. Apabila kita melecehkan perlindungan Tuhan, maka perlindungan atas hidup kita tidak ada. Oleh karena itu biarlah kita senantiasa mengucap syukur dan tetap menghormati akan pemeliharaanNya karena kita sangat berharga dihadapanNya.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification