23 Desember 2014

Allah Yang Menjamin

Ayat Bacaan : Mazmur 37:22-26

Dunia saat ini mengalami persaingan yang ketat, sejalan dengan perubahan jaman yang begitu cepat dan tidak menentu arah tujuannya. Dan didalam persaingan tersebut, tentunya ada ketegangan-ketegangan yang mengakibatkan manusia kehilangan jati dirinya sebagai ciptaan yang mulia. Bahkan tidak sedikit anak-anak Tuhan yang hanyut dengan keadaan yang sedang terjadi. Mereka beranggapan bahwa apabila tidak mengikuti lajunya arus yang sedang mengalir, maka kita tidak akan berhasil. Lalu bagaimana tindakan anak-anak Tuhan selanjutnya dalam menyikapi keadaan seperti ini. Dalam menyikapi situasi seperti ini anak Tuhan seharusnya bertindak sebagai ”generasi yang berani melawan arus” dunia, yang mana aplikasinya kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Memang berat untuk melakukannya karena harus melawan kedagingan kita sendiri. Apabila kita berani mengambil sikap yang demikian maka Allah yang mahakuasa di dalam nama Yesus akan memelihara hidup kita, karena semuanya berada dalam rancangan Tuhan, seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:11, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Jadi apabila Allah sudah memberikan jaminan atas hidup kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk kuatir atau takut dalam menjalani kehidupan ini? Oleh sebab itu, berbahagialah bagi orang yang sungguh-sungguh percaya akan Kristus karena hidupnya akan mendapat jaminan. Adapun jaminan yang diberikan oleh Tuhan berdasarkan ayat diatas yaitu diantaranya :

1. Jaminan Akan Masa Depan

Dalam Mazmur 37:22 dikatakan bahwa orang yang diberkatiNya akan mewarisi negeri. Lalu siapakan orang-orang yang diberkati Tuhan ? Firman Tuhan berkata : ”Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7). Dengan demikian orang yang mengandalkan Tuhan akan dijamin masa depannya. Sedangkan orang yang mewarisi negeri adalah orang berstatus sebagai anak Allah yang sudah dewasa. Sebab firman Tuhan berkata : ”selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya” (Galatia 4:1-2). Saudara, bukankah setiap orang merindukan masa depannya berhasil, bahkan sampai keturunannya juga diharapkan bisa lebih berhasil. Sehingga setiap orang berusaha dengan susah payah agar apa yang diimpikan itu menjadi kenyataan. Walaupun kadang-kadang usaha yang dilakukan itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena mereka beranggapan bahwa apabila mereka tidak berhasil maka mereka menilai bahwa hidup ini tidak ada artinya, sehingga hidup mereka diliputi dengan kekuatiran dan kegelisahan. Oleh sebab itu, mulai saat ini janganlah takut dan gelisah hatimu, sebab yang pasti masa depan kita sebagai anak-anak Allah adalah indah, seperti yang tertulis dalam Amsal 23:18, ”Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.” Memang, sementara kita menjalani hidup ini masalah tetap datang dalam kehidupan kita walaupun tidak diundang. Bukan berarti kalau kita sebagai anak-anak Allah itu bebas dari masalah, karena Allah tidak pernah menjanjikan hal demikian. Bahkan di dalam Mazmur 34:20 dikatakan bahwa kemalangan orang benar itu banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu. Jadi maksud daripada Tuhan mengijinkan masalah itu datang dalam kehidupa kita yaitu untuk membuktikan kemurnian iman kita yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana . . . . . (I Petrus 1:7).

2. Jaminan Penyertaan dan Perlindungan Tuhan

Mazmur 37:23-24 berkata bahwa Tuhan menetapkan bagi orang yang berkenan kepadaNya, meskipun jatuh tetapi tidak sampai tergeletak sebab Tuhan menopang dengan tanganNya. Wujud daripada penyertaan Tuhan tidak hanya berupa pertolongan pada waktu kita menghadapi persoalan, tetapi penyertaan Tuhan juga berupa pimpinan atau tuntunan sepanjang perjalanan hidup kita supaya tetap dijalanNya. Bahkan Dia menghindarkan kita dari malapetaka yang akan menimpa kita, seperti yang tertulis dalam Mazmur 91:3-4, ”Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Walaupun demikian masih banyak orang Kristen yang beranggapan bahwa dengan kekayaan mereka menjadi bahagia, atau dengan pengawalan yang ketat mereka akan menjadi aman. Namun perlu kita ingat bahwa kehidupan dalam dunia ini penuh dengan onak dan duri. Dan sepanjang hari manusia diliputi oleh lembah air mata bahkan bayang-bayang maut siap menjemput manusia. Tetapi orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan dan pertolongan dari Tuhan (Yesaya 40:31). Mungkin saat ini kita mengalami pergumulan hidup yang sangat berat. Dan seolah-olah tidak ada jalan keluar serta merasa sendirian. Tetapi ingatlah bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang, dan pendengarannya tidak kurang tajam untuk menyelamatkan dari segala pergumulan kita.

3. Jaminan Berkat Terhadap Keturunan Kita

Berapa banyak orang memprediksikan masa depannya berdasarkan keadaan yang sedang mereka alami saat ini. Misalnya : Seseorang memprediksikan bahwa masa depan anak-anaknya penuh dengan kebahagiaan, karena saat ini orang tersebut memiliki harta benda yang sangat banyak. Bahkan ia membekali anak-anaknya dengan modal yang cukup, dengan maksud supaya anak-anaknya tidak mengalami kemiskinan atau jangan sampai anak-anaknya menjadi orang yang minta-minta. Memang, memberikan modal kepada anak merupakan salah satu langkah yang benar, tetapi jangan semata-mata bergantung atau mengandalkan kepada apa yang kita miliki saat ini, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari. Dan didalam Yeremia 17:5 dikatakan bahwa : ”terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan.” Oleh karena itu perlu kita yakini bahwa orang yang senantiasa bersandar dan bergantung pada Tuhan akan melihat anak-anaknya hidup dalam kebahagiaan dan kelimpahan (Mazmur 37:25-26). Sedangkan orang yang bergantung pada kekayaannya maka orang tersebut tidak akan mendapat jaminan yang kuat atas kehidupannya, karena harta di dunia ini sifatnya sementara dan kekayaan dapat lenyap dalam sekejab. Oleh sebab itu marilah kita meletakkan kepercayaan kita hanya kepada Tuhan maka kita tidak akan pernah kuatir terhadap apapun juga terutama masa depan anak cucu kita. Sebab kekuatiran tidak akan membuat kita bisa maju selangkah namun keyakinan kitalah yang akan membawa kita hidup dalam keberhasilan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification