Ayat Bacaan : Mazmur 37:22-26
Dunia saat ini mengalami persaingan yang ketat, sejalan dengan
perubahan jaman yang begitu cepat dan tidak menentu arah tujuannya. Dan
didalam persaingan tersebut, tentunya ada ketegangan-ketegangan yang
mengakibatkan manusia kehilangan jati dirinya sebagai ciptaan yang
mulia. Bahkan tidak sedikit anak-anak Tuhan yang hanyut dengan keadaan
yang sedang terjadi. Mereka beranggapan bahwa apabila tidak mengikuti
lajunya arus yang sedang mengalir, maka kita tidak akan berhasil. Lalu
bagaimana tindakan anak-anak Tuhan selanjutnya dalam menyikapi keadaan
seperti ini. Dalam menyikapi situasi seperti ini anak Tuhan seharusnya
bertindak sebagai ”generasi yang berani melawan arus” dunia, yang mana
aplikasinya kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Memang berat untuk melakukannya karena harus melawan kedagingan kita
sendiri. Apabila kita berani mengambil sikap yang demikian maka Allah
yang mahakuasa di dalam nama Yesus akan memelihara hidup kita, karena
semuanya berada dalam rancangan Tuhan, seperti yang tertulis dalam
Yeremia 29:11, ”Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan
damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Jadi apabila Allah sudah
memberikan jaminan atas hidup kita, maka tidak ada alasan bagi kita
untuk kuatir atau takut dalam menjalani kehidupan ini? Oleh sebab itu,
berbahagialah bagi orang yang sungguh-sungguh percaya akan Kristus
karena hidupnya akan mendapat jaminan. Adapun jaminan yang diberikan
oleh Tuhan berdasarkan ayat diatas yaitu diantaranya :
1. Jaminan Akan Masa Depan
Dalam Mazmur 37:22 dikatakan bahwa orang yang diberkatiNya akan
mewarisi negeri. Lalu siapakan orang-orang yang diberkati Tuhan ? Firman
Tuhan berkata : ”Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang
menaruh harapannya pada TUHAN! (Yeremia 17:7). Dengan demikian orang
yang mengandalkan Tuhan akan dijamin masa depannya. Sedangkan orang yang
mewarisi negeri adalah orang berstatus sebagai anak Allah yang sudah
dewasa. Sebab firman Tuhan berkata : ”selama seorang ahli waris belum
akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun
ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi ia berada di bawah perwalian
dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya”
(Galatia 4:1-2). Saudara, bukankah setiap orang merindukan masa depannya
berhasil, bahkan sampai keturunannya juga diharapkan bisa lebih
berhasil. Sehingga setiap orang berusaha dengan susah payah agar apa
yang diimpikan itu menjadi kenyataan. Walaupun kadang-kadang usaha yang
dilakukan itu tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena mereka
beranggapan bahwa apabila mereka tidak berhasil maka mereka menilai
bahwa hidup ini tidak ada artinya, sehingga hidup mereka diliputi dengan
kekuatiran dan kegelisahan. Oleh sebab itu, mulai saat ini janganlah
takut dan gelisah hatimu, sebab yang pasti masa depan kita sebagai
anak-anak Allah adalah indah, seperti yang tertulis dalam Amsal 23:18,
”Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
Memang, sementara kita menjalani hidup ini masalah tetap datang dalam
kehidupan kita walaupun tidak diundang. Bukan berarti kalau kita sebagai
anak-anak Allah itu bebas dari masalah, karena Allah tidak pernah
menjanjikan hal demikian. Bahkan di dalam Mazmur 34:20 dikatakan bahwa
kemalangan orang benar itu banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari
semuanya itu. Jadi maksud daripada Tuhan mengijinkan masalah itu datang
dalam kehidupa kita yaitu untuk membuktikan kemurnian iman kita yang
jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana . . . . . (I Petrus
1:7).
2. Jaminan Penyertaan dan Perlindungan Tuhan
Mazmur 37:23-24 berkata bahwa Tuhan menetapkan bagi orang yang
berkenan kepadaNya, meskipun jatuh tetapi tidak sampai tergeletak sebab
Tuhan menopang dengan tanganNya. Wujud daripada penyertaan Tuhan tidak
hanya berupa pertolongan pada waktu kita menghadapi persoalan, tetapi
penyertaan Tuhan juga berupa pimpinan atau tuntunan sepanjang perjalanan
hidup kita supaya tetap dijalanNya. Bahkan Dia menghindarkan kita dari
malapetaka yang akan menimpa kita, seperti yang tertulis dalam Mazmur
91:3-4, ”Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat
penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia
akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung,
kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.” Walaupun demikian masih
banyak orang Kristen yang beranggapan bahwa dengan kekayaan mereka
menjadi bahagia, atau dengan pengawalan yang ketat mereka akan menjadi
aman. Namun perlu kita ingat bahwa kehidupan dalam dunia ini penuh
dengan onak dan duri. Dan sepanjang hari manusia diliputi oleh lembah
air mata bahkan bayang-bayang maut siap menjemput manusia. Tetapi orang
yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan dan pertolongan dari
Tuhan (Yesaya 40:31). Mungkin saat ini kita mengalami pergumulan hidup
yang sangat berat. Dan seolah-olah tidak ada jalan keluar serta merasa
sendirian. Tetapi ingatlah bahwa tangan Tuhan tidak kurang panjang, dan
pendengarannya tidak kurang tajam untuk menyelamatkan dari segala
pergumulan kita.
3. Jaminan Berkat Terhadap Keturunan Kita
Berapa banyak orang memprediksikan masa depannya berdasarkan keadaan
yang sedang mereka alami saat ini. Misalnya : Seseorang memprediksikan
bahwa masa depan anak-anaknya penuh dengan kebahagiaan, karena saat ini
orang tersebut memiliki harta benda yang sangat banyak. Bahkan ia
membekali anak-anaknya dengan modal yang cukup, dengan maksud supaya
anak-anaknya tidak mengalami kemiskinan atau jangan sampai anak-anaknya
menjadi orang yang minta-minta. Memang, memberikan modal kepada anak
merupakan salah satu langkah yang benar, tetapi jangan semata-mata
bergantung atau mengandalkan kepada apa yang kita miliki saat ini,
karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari. Dan
didalam Yeremia 17:5 dikatakan bahwa : ”terkutuklah orang yang
mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang
hatinya menjauh dari Tuhan.” Oleh karena itu perlu kita yakini bahwa
orang yang senantiasa bersandar dan bergantung pada Tuhan akan melihat
anak-anaknya hidup dalam kebahagiaan dan kelimpahan (Mazmur 37:25-26).
Sedangkan orang yang bergantung pada kekayaannya maka orang tersebut
tidak akan mendapat jaminan yang kuat atas kehidupannya, karena harta di
dunia ini sifatnya sementara dan kekayaan dapat lenyap dalam sekejab.
Oleh sebab itu marilah kita meletakkan kepercayaan kita hanya kepada
Tuhan maka kita tidak akan pernah kuatir terhadap apapun juga terutama
masa depan anak cucu kita. Sebab kekuatiran tidak akan membuat kita bisa
maju selangkah namun keyakinan kitalah yang akan membawa kita hidup
dalam keberhasilan. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.