10 Oktober 2014

Iman Yang Teruji

“Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.”
(1 Petrus 4:12-13)

Saudara, melalui bacaan di atas kita akan mendapatkan suatu peringatan supaya kita tidak heran dengan keadaan-keadaan yang akan kita alami.  Namun semuanya itu akan membawa kita untuk hidup yang penuh dengan kemenangan dengan di dasari iman yang teruji. Firman Tuhan berkata bahwa tanpa iman seseorang tidak dapat bertemu dengan Allah. Dan kali ini kita akan masuk lebih dalam lagi yaitu mengenai iman yang teruji. Dan iman yang teruji ini tidak terjadi hanya sesaat, sebab yang Tuhan inginkan adalah bertahan sampai akhir. Bertumbuh atau tidaknya iman seseorang itu terlihat saat berada dalam ujian. Jadi, maukah saudara memiliki iman yang teruji ?. Ujian terhadap iman kita beraneka ragam bentuknya. Untuk itu mari kita pelajari tentang ujian-ujian terhadap iman kita, diantaranya :

1. Kelimpahan


Ujian terhadap iman kita tidak selalu berupa penderitaan maupun kesusahan. Memang, masalah atau persoalan kadang diijinkan melanda hidup kita untuk menguji iman kita. Tetapi hal lain yang juga menguji akan iman kita yaitu kemakmuran. Berapa banyak orang jatuh dalam dosa, justru pada waktu ia diberkati. Sementara berada dalam kesesakan, seseorang dapat begitu dekat dan bergaul dengan Tuhan, tetapi pada waktu diberkati mereka mulai lebih dekat dengan hartanya dibanding dengan Tuhan. Pada saat seseorang dalam keadaan miskin, mereka lebih mengutamakan mencari wajah Tuhan, namun setelah menjadi kaya yang dicari bukan lagi Tuhan tetapi tempat-tempat hiburan.
Saudara, kita akan melihat sebuah contoh mengenai orang yang diberkati dengan kelimpahan, namun setelah diuji akan kasihnya terhadap Tuhan, justru ia memilih harta kekayaannya dibanding Tuhan (Lukas 12:16-19). Bagi Tuhan tidak ada yang sulit untuk memberkati kita asalkan kita sungguh-sungguh mengasihi Dia dan tetap setia.

2. Pencobaan


Terlalu muda kita mengucap syukur pada waktu kita diberkati. Lalu, bagaimana sikap kita saat menghadapi berbagai cobaan yang datang tanpa diundang dan menyerang secara bertubi-tubi ?. Dapatkah kita tetap bersukacita dan mengucap syukur ? Ada dua kemungkinan yang akan terjadi apabila seseorang jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan. Yang pertama, seseorang dapat meninggalkan Tuhan ketika berada dalam pencobaan, misalnya kisah tentang Demas yang telah  ditulis dalam surat Paulus yang ditujukan kepada Timotius, dimana Demas telah mencintai dunia dan meninggalkan Paulus. Maksudnya bukan meninggalkan pribadi Paulus tetapi dia telah meninggalkan Tuhan. Dan  kemungkinan yang kedua adalah orang yang berada dalam berbagai cobaan akan semakin tekun dan kuat di dalam Tuhan, serta imannya semakin tumbuh dewasa. Seperti yang sampaikan oleh rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan namun tidak binasa” (II Korintus 4:8-9). Paulus menyadari bahwa dirinya benar-benar diproses untuk memiliki iman yang kuat (teruji).

3. Kejadian Yang Buruk

(Ayub 19:25-26)
Setiap orang tentunya pernah mengalami peristiwa yang buruk atau menakutkan, walaupun tidak seburuk seperti yang Ayub alami. Dimana suatu saat anaknya Ayub mati semua, kemudian hartanya ludes (habis), kemudian istrinya mengata-ngatai Ayub, dan menyuruh mengutuki Tuhan. Selain itu tubuh ayub dipenuhi dengan borok dan juga teman-temannya mulai meninggalkan dia. Dari kisah Ayub ini kita dapat menarik suatu pelajaran yang luar biasa. Walaupun Ayub mengalami keadaan yang buruk tetapi Ayub tidak berbuat dosa dengan perkataannya. Ia menyadari bahwa Tuhan sedang menguji Dia. Memang, Ayub sempat membela dirinya dihadapan Tuhan, tetapi pada akhir kisah Ayub ini, dia telah mencabut segala perkataannya (Ayub 42).

Saudara, melalui peristiwa buruk inilah Ayub boleh mengenal Tuhan secara pribadi dan bukan kata orang, seperti yang tertulis dalam Ayub 42:5, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri mamandang Engkau.” Dan pada akhirnya kehidupan Ayub dipulihkan secara luar biasa, bahkan keadaannya lebih baik dari sebelumnya. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita saat ini juga mengalami keadaan yang sangat buruk ? Apabila ya, maka biarlah kita ingat bahwa Tuhan sedang menguji kita supaya kita timbul seperti emas, seperti firmanNya yang tertulis dalam Ayub  23:10, “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.”
Ketiga hal ini merupakan alat untuk menguji orang-orang percaya. Tetapi jangan sampai dari ketiga hal ini membuat kita undur dari Tuhan. Karena apabila kita undur dari Tuhan maka kita tidak layak dihadapan Tuhan. Dan kita tahu bahwa semakin pisau itu diasa maka pisau itu akan semakin tajam. Demikianlah kehidupan kita, apabila kita sering diasa dengan berbagai macam ujian maka hidup kita akan berguna sebagaimana yang dikehendaki Tuhan. Sebab bukan orang yang memuji dirinya yang tahan uji, tetapi orang yang dipuji Tuhanlah yang tahan uji.

Oleh sebab itu, melalui beberapa uraian di atas biarlah boleh melengkapi kita saat iman kita sedang diuji. Apabila kita berkelimpahan, maka janganlah kita semakin jauh dari Tuhan, tetapi sebaliknya, kita akan semakin melekat pada Tuhan. Dan apabila kita jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan maka janganlah kita undur dari Tuhan tetapi kuatkan dan teguhkan hatimu sebab pencobaan-pencobaan yang sedang kita alami tidak melebihi kekuatan kita. Karena Tuhan segera menolong kita. Bahkan apabila sedang mengalami keadaan yang sangat buruk maka ingatlah Tuhan turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, apabila kita tetap mengasihi Dia (Roma 8:28). Amin.Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification