26 Januari 2014

Tidak Mengundurkan Diri Dari Hadapan Tuhan

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan : Ibrani 10:38-39
Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman,  dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Banyak alasan seseorang untuk undur dari Tuhan karena tekanan hidup. Walaupun tidak meninggalkan kegiatan gereja tetapi sudah tidak mempercayai kuasa Tuhan yang masih berlangsung hingga saat ini. Kita tahu bahwa setiap orang pasti mengalami pergumulan hidup, tentunya dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun dalam hal ini jangan kita pakai sebagai alasan untuk jauh dari Tuhan, karena firman Tuhan memperingatkan dengan tegas, bahwa jikalau kita mengundurkan diri atau tidak menjaga hubungan dengan Tuhan maka kita akan binasa.

Persoalan dan segala pergumulan boleh datang, tetapi jangan sekali-kali kita mengundurkan diri dari Tuhan, sebab Allah tetap bersama-sama dengan kita. Dan apabila Allah bersama-sama dengan kita siapakah yang dapat melawan kita (Roma 8:31b). Bukankah firman Tuhan berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13).
Allah sangat rindu kita menjadi rumah doa, dengan kata lain kita menjadikan doa sebagai gaya hidup kita sebagai orang percaya. Memang banyak orang berkata bahwa berdoa itu “wasting time” (membuang-buang waktu). Padahal apabila kita berdoa, maka kemenangan demi kemenangan akan kita dapatkan sebab disitulah letak kekuatan kita. Selain itu, kita semua tahu bahwa doa adalah nafas kehidupan rohani kita.
 Apabila kita tidak bernafas maka akan mati, demikianlah kerohanian kita, apabila tidak berdoa maka kerohanian kita akan mati. Dan seandainya kita bersekutu, beribadah ataupun berdoa jarang-jarang maka keadaan kerohanian kita sangat menderita. Oleh sebab itu janganlah kita melepaskan hubungan kita dengan Tuhan, apabila tidak mau menanggung akibatnya.
Sebagai contoh adalah Simson; dia terlahir dari keluarga Manoa. Dimana keluarga ini adalah mandul, tetapi oleh kuasa Tuhan maka lahirlah Simson (Hakim-hakim 13:2-5). Pada saat itu Manoa bertemu dengan malaikat yang menyatakan bahwa Manoa akan mempunyai anak walaupun dia mandul. Lalu siapakah malaikat yang bertemu dengan keluarga Manoa ?. Jika kita membaca dalam Hakim-hakim 13:18, maka disana disebutkan bahwa “nama itu ajaib?" Dan nama yang ajaib ini menunjuk pada diri Allah, seperti  yang tertulis dalam Yesaya 59:1, ”. . . dan namanya disebutkan orang : Penasehat, Ajaib, Bapa yang kekal, Raja Damai. Oleh karena itu kelahiran daripada Simson ini semata-mata dari kuasa Allah.
Selama hidup Simson Tuhan berkuasa atas dirinya, sehingga dia dapat mengalahkan musuh-musuhnya. Bahkan dalam kehidupannya sehari-hari ia sering berhadapan dengan singa, dan dia sanggup mengalahkan singa seperti mencabik-cabik anak domba.

Selain itu ia pernah mengalahkan ribuan orang Filistin hanya menggunakan tulang rahang keledai. Simson tahu bahwa musuh seumur hidupnya adalah orang Filistin. Dan sepanjang perjalanan hidupnya dipenuhi kemenangan demi kemenangan. Dia memerintah sebagai hakim orang Israel selama dua puluh tahun. Tetapi sayang akhir hidupnya sangat tragis, dimana dia ditinggalkan oleh Allah karena kecerobohannya. Simson lebih memilih kenikmatan duniawi daripada melakukan kehendak Allah. Saat itu Simson telah jatuh hati kepada perempuan Filistin yang merupakan musuhnya. Dia tidak sadar bahwa musuhnya siap menjatuhkan dia dengan berbagai macam cara. Tiap hari perempuan ini merayu Simson supaya ia menceritakan rahasia kekuatan Simson.

Oleh karena Simson terbawa oleh rayuan perempuan itu maka Simson menceritakan rahasia kekuatannya. Dan akhirnya Simson dibujuk untuk tidur dipangkuan daripada perempuan itu. Lalu perempuan itu memanggil salah seorang untuk mencukur ketujuh rambut jalinnya, sehingga mulailah Simson ditundukkan oleh perempuan itu, sebab kekuatannya telah lenyap dari padanya. Kemudian perempuan itu berseru, katanya : “orang Filistin menyergap engkau, Simson.” Selanjutnya Simson terjaga dari tidurnya, dan ia berpikir bahwa seperti yang sudah-sudah bahwa dia sanggup mengalahkan orang Filistin, tetapi ternyata kekuatan Simson sudah tidak ada karena Tuhan telah meninggalkan Dia. Akhirnya Simson dapat ditangkap oleh orang Filistin, dan kedua matanya dicungkil. Setelah itu dia dimasukkan ke dalam penjara dan pekerjaannya yaitu menggiling.

Saudara, bukankah kisah daripada Simson ini menggambarkan kehidupan kita sebagai orang percaya?. Apabila kita dipanggil oleh Allah dari kegelapan menuju terangNya yang ajaib, maka janganlah sekali-kali kita meninggalkan Tuhan oleh karena kita terlena dengan kenikmatan dunia; baik itu harta, tahta maupun wanita. Tetapi biarlah kita tetap kuat sebab kita adalah anak-anak Allah yang telah diperlengkapi dengan suatu kuasa, seperti yang tertulis dalam Yohanes 1:12-13, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” Selain itu kita termasuk bangsa yang terpilih dan imamat yang rajani (I Petrus 2:9). Oleh sebab itu janganlah sampai kita undur dari Tuhan karena apabila kita undur maka kita lepas dari posisi sebagai anak Allah, selaku ahli waris kerajaan Allah dan terlepas dari predikat kita sebagai seorang imam yang berkerajaan.

Dan perlu kita pahami bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus, maka intelektualnya diisi oleh firman Tuhan, naluri dan kehendaknya selalu positif sehingga masa depannya selalu baik. Seperti yang tertulis dalam Amsal 23:18 ”Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. ” Tetapi jikalau kita mulai melangkah untuk undur dari Tuhan maka kekuatan kita akan hilang dan kita akan kehilangan visi bagaikan Simson yang telah dicungkil matanya. Dan hidup kita akan menjadi bahan tawaan dan cemoohan dunia. Untuk itu tetaplah ingat bahwa iblis adalah musuh seumur hidup kita yang berusaha menjatuhkan anak-anak Tuhan. Maka tindakan kita selanjutnya adalah berjaga-jaga, seperti yang tertulis dalam I Petrus 5:8, ”Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.”

Iblis berusaha memutar balikkan kebenaran Firman Tuhan, sehingga bagi orang yang tidak dipenuhi firman Tuhan akan jatuh. Hal ini dapat kita lihat dalam kisah Tuhan Yesus yang tengah dicobai oleh iblis pada saat di padang gurun. Setiap kali iblis mencobai Yesus, maka Yesus melawannya dengan firman Tuhan, “ada tertulis . . .” Walaupun demikian iblis tidak mau menyerah, justru ia membalas dengan kata-kata ”ada tertulis . . . ”  Sebenarnya kata-kata ini adalah kata-kata yang memutarbalikkan kebenaran Firman Tuhan, dan hal ini pernah dilakukan terhadap Adam dan Hawa. Untuk itu perlengkapi diri kita dengan kebenaran firman Tuhan dan tetap bergantung sepenuhnya kepada Tuhan maka kita akan kuat mengundurkan diri dari Tuhan, amin.

Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification