6 Januari 2014

Terimalah Injil Kristus

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

Ayat Bacaan : Roma 1:16-17
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Setelah kita membaca ayat tersebut di atas, maka kita akan menemukan kalimat yang berbunyi : “orang benar akan hidup oleh iman”. Kata-kata inilah yang membawa kita untuk hidup berpadanan dengan Injil Kristus, sebab di dalam Injil Kristus ada muatan janji Allah. Dan janji Allah ini akan berlaku bagi mereka yang percaya pada Injil Kristus, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya tidak akan mendapatkan janji Allah. Selain itu juga, bagi mereka yang percaya dan menerima Injil Kristus akan selamat, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya akan dihukum. Kata selamat disini mengandung pengertian yang luas,  karena kata selamat yang dimaksud adalah selamat secara lahiriah maupun selamat secara rohani. Oleh sebab itu, berbahagialah kita yang percaya pada Injil Kristus, karena hal inilah yang membedakan antara kita dengan orang dunia (orang yang belum percaya kepada Kristus). Tetapi kita jangan puas sampai disini karena kita mempunyai tanggungjawab untuk membawa mereka menjadi umat yang diselamatkan.

Kasih Kristus harus tetap dinyatakan di bumi ini, walaupun tidak semua orang mau menerimanya. Sebab di satu sisi ada yang menanti-nantikan kasih itu, dan di sisi lain ada yang menolak akan kasih tersebut, yang merupakan keberadaan daripada Tuhan Yesus. Dan sebagai contoh, kita akan membaca di dalam Injil Lukas 8:40, yang berbunyi : “Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab mereka semua menanti-nantikan Dia.” Dalam ayat ini menunjukkan bahwa ada orang-orang yang rindu dan senantiasa menanti-nantikan kedatangan Tuhan yang membawa rahmat bagi mereka. Diantaranya yaitu Yairus; arti nama Yairus adalah anak terang. Yairus adalah kepala rumah ibadat, ia bukan orang biasa, karena rajapun diurapi oleh dia. Yairus termasuk imam yang mengungguli teman-temannya.
Lalu, keunggulan apa yang dimiliki oleh Yairus ? Keunggulan yang pertama adalah moral, ia tidak pernah melanggar perintah Allah; dan keunggulan yang kedua adalah ia memiliki tanggungjawab yang besar terhadap keluarganya. Sekalipun Yairus memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki keunggulan dalam dirinya, tetapi dia juga tetap mempunyai masalah yaitu anaknya sakit keras dan hampir mati. Demikianlah dengan kehidupan kita; baik orang yang kaya maupun orang yang miskin, baik tua maupun muda, orang yang berkedudukan maupun rendahan; semuanya tetap mempunyai masalah. Namun ada satu hal yang perlu kita pelajari dalam diri Yairus, yaitu ia mau merendahkan diri dihadapan Tuhan, walaupun ia memiliki kedudukan yang tinggi. Dalam kisah ini diceritakan bahwa saat mereka sementara berada dalam perjalanan bersama Tuhan Yesus untuk menuju ke rumah Yairus, ada salah satu keluarga Yairus menyampaikan kabar bahwa anaknya sudah mati. Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada Yairus, katanya : “Jangan takut, percaya saja, dan anakmu akan selamat.”. Setibanya dirumah Yairus, Yesus melihat orang banyak sedang menangis. Lalu Tuhan Yesus berkata : “jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur.” Setelah mendengar perkataan Tuhan Yesus, maka orang-orang yang sedang menangis itu menjadi tertawa; mereka menertawakan apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus.
Dan peristiwa ini tidak hanya terjadi pada jaman Tuhan Yesus, tetapi hal semacam ini juga terjadi pada saat ini, termasuk orang Kristen juga yang kerapkali menertawakan apa yang sudah difirmankan oleh Tuhan. Mereka mulai menganggap bahwa manusia hanya bisa melakukan sesuatu yang masuk akal. Sedangkan yang tidak masuk akal tidak mungkin dapat dilakukan manusia. Memang, sesuatu yang tidak masuk akal tidak dapat dilakukan oleh manusia, tetapi apabila kita percaya akan janji/firman Tuhan (Injil Kristus), maka sesuatu yang mustahil dapat kita lakukan. Demikian halnya yang dialami oleh perempuan yang selama dua belas tahun mengalami sakit pendarahan. Dengan imannya yang sederhana ia berkata : “asal kujamah jubahNya, aku pasti sembuh”. Setelah wanita ini menjamah jumbai jubah Tuhan Yesus, maka seketika itu juga wanita ini sembuh dari penyakitnya. Dan setelah diketahui mengenai apa yang sudah dilakukan oleh wanita ini, maka wanita itu tersungkur di kaki Tuhan Yesus.

Dua peristiwa di atas merupakan contoh daripada orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan, sedangkan contoh daripada orang-orang yang menolak kehadiran Tuhan adalah peristiwa yang terjadi di Gerasa, dimana saat itu Tuhan Yesus telah mengadakan mujizat yang luar biasa. Tatkala Tuhan Yesus turun dari perahu dan naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi tinggal disekitar pekuburan. Dan ketika orang itu melihat Tuhan Yesus, maka orang tersebut berteriak lalu tersungkur di hadapan-Nya dan berkata dengan suara keras: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus Anak Allah Yang Mahatinggi? Aku memohon kepada-Mu, supaya Engkau jangan menyiksa aku." Dan seketika itu juga Tuhan Yesus memerintahkan roh jahat itu keluar dari orang itu. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus, supaya Ia jangan memerintahkan mereka masuk ke dalam jurang maut, tetapi setan-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki kawanan babi yang ada disitu. Dan akhirnya kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. Akibat dari peristiwa ini, maka Yesus ditolak di Gerasa, seperti yang tertulis dalam Lukas 8:37 : “Lalu seluruh penduduk daerah Gerasa meminta kepada Yesus, supaya Ia meninggalkan mereka, sebab mereka sangat ketakutan. Maka naiklah Ia ke dalam perahu, lalu berlayar kembali.”

Dari dua contoh di atas, telah tampak perbedaan yang jelas. Bahwa ada sebagian orang yang menolak keberadaan Tuhan Yesus (Injil Kristus) dan sebagian menanti kehadiran Tuhan Yesus. Lalu, kita termasuk golongan yang mana ?, apakah golongan orang yang menolak kehadiran Tuhan Yesus atau golongan orang yang menanti-nantikan Tuhan Yesus?. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Dan perlu kita ketahui pula bahwa dalam Injil Lukas ini selalu memberikan perbandingan, dan dalam perbandingan tersebut pada akhirnya ada jalan keluar. Injil Lukas ini conform dengan Injil Matius dan Markus, sedangkan Injil Yohanes hanya membahas tentang keilahian dari pada Tuhan Yesus. Kisah yang ada di Lukas ini dilengkapi dengan apa yang ada dalam Injil Matius dan Injil Markus. Jadi peristiwa-peristiwa yang tertulis dalam beberapa Injil ini benar-benar pernah terjadi, sehingga kisah yang ada ini menjadi pelajaran dalam kehidupan kita. Sebab, kalau kita melihat perjalanan atau langkah Tuhan Yesus dalam melakukan tugasNya di bumi ini; Ia mengajar bukan dari perkataanNya saja, melainkan disertai dengan perbuatanNya. Dan melalui tingkah lakunya telah muncul iman, pengertian, hikmat dan pengetahuan. Oleh karena itu, langkah-langkah Tuhan Yesus perlu kita pelajari supaya kerohanian kita bertumbuh. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org/

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification