Menjadi Kekasih Tuhan
Written by Multimedia Bethany Graha
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan : I Timotius 3:16
”Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Setelah kita membaca ayat bacaan di atas maka mendapat pemahaman yang
luar biasa dimana ada suatu rahasia yang agung dalam ibadah kita. Dan
apabila rahasia itu terbuka maka ada berkat melimpah yang telah
disediakan bagi kita. Dia adalah Allah yang mahakuasa, maha besar, maha
pencipta; orang Yahudi menyebutnya Yahwe. Sebagian besar umat di dunia
ini menyembah Allah tetapi mereka tidak mengenal Allah yang
sesungguhnya. Kadang-kadang mereka tersesat pada ilah-ilah lain. Kita
menerima kemurahan yang besar karena kita dapat mengenal Allah yang
benar. Kalau kita mengenal Allah yang benar maka ada akibatnya, tentunya
hidup dalam rancangan Allah. Kalau orang diluar Tuhan hanya bisa
berkata mudah-mudahan, tetapi di dalam nama Yesus ada kepastian.Ayat Bacaan : I Timotius 3:16
”Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.”
Dia adalah Allah yang besar telah menyatakan dirinya dalam wujud manusia. Nama Yesus tetap berkuasa dari dahulu, sekarang dan selama-lamanya. Setiap saat kita berdoa kepadaNya pasti ditolong, karena Tuhan berkata : ”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7).
Saudara, apabila kita membaca dalam Filipi 2:6-11, maka kita temukan bahwa Allah yang maha kuasa itu menjadi manusia, tatkala Dia disalibkan, pada hari ketiga Dia telah bangkit dari kematian dan hidup. Dimana sekarang duduk disebelah kanan Allah Bapa dan tidak menjadi bayi lagi tetapi menjadi raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala Tuhan. Setelah Dia naik ke sorga, telah dicurahkan RohNya untuk mewakili kehadiranNya. Kita percaya bahwa dua tiga orang berkumpul dalam nama Yesus, Tuhan pasti hadir.
Seperti telah kita ketahui bahwa ketika hari natal dan nama Yesus dimuliakan di seluruh dunia, meskipun ada yang menolak tetapi teritorial kerajaan Allah sudah menyebar sampai ke seluruh dunia. Saya (Pdt. Alex T.) bangun gereja ini bukan kehendak saya tetapi Tuhan yang perintahkan. Saat saya mendapat perintah ini saya pikir uang dari mana, tetapi Tuhan sediakan asalkan kita menuruti apa yang menjadi kemauan daripada Tuhan. Hal ini bagi saya memang mustahil, tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Ketika saudara percaya, disucikan oleh darah Kristus, maka roh yang maha kuasa masuk dalam kehidupan kita, jadi kita semua disertai oleh Tuhan. Ada yang mengerti dan ada yang belum mengerti. Allah yang maha besar itu masuk dalam kehidupan kita dalam wujud Roh Kudus, oleh karena itu jangan dukakan Roh Kudus, jangan padamkan dan jangan hujat Roh Kudus. Roh Kudus adalah jaminan, dalam Efesus 1:14 dikatakan bahwa Roh Kudus itu jaminan mutlak supaya kita diselamatkan.
Perlua kita perhatikan bahwa ibadah kita itu disertai satu pribadi yaitu Roh Kudus yang menjamin kita selamat. Dimana pada mulanya Allah yang maha besar menjadi manusia, akhirnya Roh Kudus ada dalam diri kita. Itu merupakan kasih Allah yang luar biasa. Untuk itu jangan kita menjauh dari kasih karunia Allah hanya semata untuk mendapatkan apa yang ada dalam dunia ini. Padahal apa yang kita dapatkan dalam dunia ini akan kita tinggalkan kelak, tetapi bukan berarti kita tidak butuh materi, tetapi jangan sampai hati kita fokus bahkan tertambat oleh hal-hal yang fana dalam dunia ini. Mari kita merapatkan diri atau melekat pada Tuhan sebab Dia adalah sumber dari segalanya. Yakinlah bahwa pemeliharaan Tuhan cukup memadahi dalam kehidupan orang-orang percaya, asalkan kita bertanggungjawab atas apa yang telah dipercayakan Tuhan dalam kehidupan kita; baik itu keluarga, pekerjaan, pelayanan dan lain sebagainya.
Yesus gembala yang baik dan kita adalah dombanya. Gembala yang baik mengasihi dombaNya meskipun belum tentu dombanya mengasihi gembalanya. Bahkan gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Kita dikasihi dengan dipelihara untuk bertumbuh sampai pada tingkat menjadi anak, dan anak mendapat hak waris sehingga diberkati. Oleh karena itu gereja Bethany memiliki motto Successful Bethany Families, karena Tuhan membuat kita berhasil. Tetapi anak-anak yang sudah diberkati terkadang bisa hilang, termasuk domba pun bisa hilang. Namun ketika anak yang terhilang itu bertobat, menyadari segala kesalahannya dan kembali kepada bapaknya maka akan terjadi pemulihan yang luar biasa. Seperti kisah anak bungsu yang terhilang dimana ketika dia bertobat dan kembali pada bapaknya dan berkata : “jadikan aku salah satu dari hambamu,” tetapi bapak itu tidak menolaknya, justru dia sangat bersukacita sehingga ia memberikan kasut yang baru dan cincin yang baru karena anak yang terhilang itu sudah kembali. Yang mati telah hidup kembali. Tetapi anak yang sulung cemburu, ia marah karena melihat adiknya yang telah melakukan kesalahan besar, tetapi hati bapak ini penuh dengan pengampunan, sehingga bapaknya berkata kepada yang sulung, “mengapa engkau marah bukankah apa yang menjadi kepunyaan bapak itu juga menjadi kepunyaanmu.” Jadi, sebagai anak itu luar biasa, dimana seorang bapak itu mengasihi anak-anaknya tetapi belum tentu anak-anaknya bisa mengasihi bapaknya. Malahan menyalahkan bapaknya, karena menganggap bahwa bapaknya lebih mengasihi anaknya yang bungsu padahal semuanya sama-sama dikasihi.
Mari kita membaca II Korintus 11:1-2 ”Alangkah baiknya, jika kamu sabar terhadap kebodohanku yang kecil itu. Memang kamu sabar terhadap aku! Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.”
Gereja Tuhan itu satu tubuh, Kristus adalah kepala dan kita adalah tubuhnya. Kita ini digambarkan sebagai tunangan Kristus. Kalau domba berbeda dengan gembala, kalau anak berbeda dengan bapak, tetapi tunangan sama derajatnya, suami istri itu haknya sama. Kalau Tuhan pernah merendahkan diri sampai lebih rendah dari malaikat akhirnya kembali ditinggikan menjadi pangeran, raja di atas segala raja, Tuhan di atas segala Tuhan. Sehingga kedudukan kita sama dengan Yesus. Dengan kasihNya kita dapat mengasihi kembali Dia. Memang, kita bisa berkata mengasihi Tuhan tetapi belum tentu hati kita benar-benar mengasihi Tuhan. Kalau kita dekat sama Tuhan dan kita melakukan apa yang menjadi kehendakNya maka kita dapat dijadikan sebagai kekasih Yesus. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org/
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.