Kendalikan Amarahmu !
"Apabila
kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa : janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada
iblis” (Efesus 4:26, 27)
Dalam sepanjang kehidupan manusia tidak lepas
dari unsur marah. Kata ini memilki lima huruf yang sering menimbulkan
malapetaka bagi umat manusia. Gara-gara "marah", suami isteri dapat
bercerai. Gara-gara "marah", manusia saling membunuh. Gara-gara "marah",
negara-negara saling berperang. Gara-gara yang sama pula, tombol nuklir
bisa ditekan! Dalam hal marah sepertinya manusia tidak dapat melepaskan
diri darinya !
Kemarahan yang tidak terkontrol dan tidak pada
tempatnya merupakan tindakan yang bersifat destruktif. Alkitab
memberikan batas waktu marah yang "tidak membahayakan" kepada orang
percaya,"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa :
janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri
kesempatan kepada iblis” (Efesus 4:26, 27). Ternyata kemarahan tidak hanya membahayakan kesehatan saja, tetapi juga dapat membahayakan kerohanian kita juga. Batas waktu bagi kemarahan
adalah "sebelum matahari terbenam". Sebagian teolog berkata bahwa batas
waktu itu adalah 24 jam. Sebagian lagi berkata, batas waktu itu dapat
ditafsirkan secara hurufiah. Artinya memang sebelum tenggelamnya
matahari, kemarahan itu harus dapat diatasi. Sebab menjelang manusia
tidur, biasanya tidak ada aktivitas yang dikerjakan. Saat-saat itu
amarah manusia dapat mendorong mereka merancangkan sesuatu yang jahat
dalam pikiran mereka. Bukankah kejahatan yang kita rancang kepada orang
lain adalah ketika kita berada di tempat tidur ? Bukankah iblis juga
ikut memegang andil besar dalam membantu manusia merancangkan dosa ?
Saat kita marah yang tidak terkendali, iblis sudah mengincar di pintu
hati kita.
Tidak semua marah berarti negatif. Misalkan anak kita
melakukan kesalahan, kita perlu marah supaya mereka tahu bahwa mereka
salah. Allah juga dapat marah. Tetapi kemarahan-Nya adalah kemarahan
yang kudus - tidak dapat disamakan dengan kemarahan manusia.
Apakah kita menyimpan kemarahan yang terpendam selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun? Kemarahan seperti itu dapat "berkerak" menjadi akar kepahitan (kebencian). Seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:8 “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” Kadang
lebih sukar mengendalikan kemarahan dari pada mengendalikan kuda liar.
Oleh sebab itu bereskan semuanya itu di hadirat Tuhan ! Amin. Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.