21 Februari 2017

Kendalikan Amarahmu !

Kendalikan Amarahmu !

"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa : janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada iblis” (Efesus 4:26, 27)
Dalam sepanjang kehidupan manusia tidak lepas dari unsur marah. Kata ini memilki lima huruf yang sering menimbulkan malapetaka bagi umat manusia. Gara-gara "marah", suami isteri dapat bercerai. Gara-gara "marah", manusia saling membunuh. Gara-gara "marah", negara-negara saling berperang. Gara-gara yang sama pula, tombol nuklir bisa ditekan! Dalam hal marah sepertinya manusia tidak dapat melepaskan diri darinya !   
Kemarahan yang tidak terkontrol dan tidak pada tempatnya merupakan tindakan yang bersifat destruktif. Alkitab memberikan batas waktu marah yang "tidak membahayakan" kepada orang percaya,"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa : janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada iblis” (Efesus 4:26, 27). Ternyata kemarahan tidak hanya membahayakan kesehatan saja, tetapi juga dapat membahayakan kerohanian kita juga. Batas waktu bagi kemarahan adalah "sebelum matahari terbenam". Sebagian teolog berkata bahwa batas waktu itu adalah 24 jam. Sebagian lagi berkata, batas waktu itu dapat ditafsirkan secara hurufiah. Artinya memang sebelum tenggelamnya matahari, kemarahan itu harus dapat diatasi. Sebab menjelang manusia tidur, biasanya tidak ada aktivitas yang dikerjakan. Saat-saat itu amarah manusia dapat mendorong mereka merancangkan sesuatu yang jahat dalam pikiran mereka. Bukankah kejahatan yang kita rancang kepada orang lain adalah ketika kita berada di tempat tidur ? Bukankah iblis juga ikut memegang andil besar dalam membantu manusia merancangkan dosa ? Saat kita marah yang tidak terkendali, iblis sudah mengincar di pintu hati kita.
Tidak semua marah berarti negatif. Misalkan anak kita melakukan kesalahan, kita perlu marah supaya mereka tahu bahwa mereka salah. Allah juga dapat marah. Tetapi kemarahan-Nya adalah kemarahan yang kudus - tidak dapat disamakan dengan kemarahan manusia.
Apakah kita menyimpan kemarahan yang terpendam selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun? Kemarahan seperti itu dapat "berkerak" menjadi akar kepahitan (kebencian). Seperti yang tertulis dalam Mazmur 37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.” Kadang lebih sukar mengendalikan kemarahan dari pada mengendalikan kuda liar. Oleh sebab itu bereskan semuanya itu di hadirat Tuhan ! Amin.        Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification