9 Maret 2016

Yesus Pengharapanku

Yesus Pengharapanku

Efesus 2 : 12
bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
Pengharapan bukanlah iman, bukan kasih, bukan pula percaya. Pengharapan mempunyai kedudukan sendiri dalam kehidupan kekristenan kita. Dan pengharapan ini hanya dimiliki oleh mereka yang percaya kepada Kristus. Firman Tuhan berkata, “…. waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa PENGHARAPAN dan tanpa Allah di dalam dunia” (Efesus 2:12). Anda lihat, dulu sebelum kita mengenal Kristus, kita hidup tanpa Allah dan tanpa pengharapan. Kita tidak mempunyai tujuan hidup. Kita hanya mengarahkan hidup ini untuk kepuasan diri sendiri. Kita tidak pernah berpikir tentang surga, hidup kekal, kemuliaan, dsb. Tetapi ketika kita dilahirkan kembali, pengharapan-pengharapan itu menggairahkan kita untuk menjalani kehidupan yang berat ini. 
Paulus pernah menegur jemaat Tesalonika karena mereka melupakan pengharapan mereka di dalam Kristus, “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai PENGHARAPAN” (1 Tesalonika 4:13). Beberapa orang di Tesalonika menjadi patah semangat, seperti manusia tak berpengharapan, ketika ditinggal mati oleh orang-orang yang dikasihinya. 
Saudara, apakah Anda kehilangan gairah untuk hidup karena persoalan hidup yang tak kunjung reda? Atau Anda kehilangan semangat karena takut dengan situasi yang tak menentu di negeri ini? Kalau begitu, Anda perlu memahami dan mengerti kebenaran. Anda mengabaikan janji-janji Tuhan. Lihatlah janji-Nya bahwa kemuliaan Allah akan dinyatakan kepada kita kelak, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). Sadarlah bahwa Anda ini hanyalah seorang musafir yang sedang melancong ke “negeri seberang”. Tempat anak-anak Tuhan sebenarnya di surga. Di situlah kita akan tinggal selama-lamanya bersama Kristus. Haleluya!
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification