Serupa Dengan Gambaran AnakNya
Written by Multimedia Bethany GrahaAyat Bacaan: Roma 8:18-30
Kehendak Tuhan atas kita adalah seperti yang tertulis dalam Roma 8:29, “Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banyak saudara.” Dari ayat ini kita tahu, bahwa Tuhan memiliki rencana dalam hidup kita.
Untuk menjadi serupa dengan Yesus, perlu adanya perubahan atau pembaharuan. 2 Korintus 3:18 berkata, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” Transformasi merupakan perubahan dari dalam. Tuhan mengubah atau membentuk seseorang dengan berbagai macam cara. Bisa melalui beberapan peristiwa seperti : sakit penyakit, kegagalan dan lain sebagainya. Yang pasti, bahwa semuanya itu terjadi supaya kita dapat mengalami perubahan terus menerus sampai menjadi serupa dengan Yesus. Perubahan-perubahan penting yang harus kita alami dalam kehidupan kita supaya serupa dengan Kristus yaitu :
1. Pembaharuan Iman.
Paulus tahu bahwa kemuliaan akan dinyatakan dalam dirinya, yaitu dengan iman. Tuhan ingin mentransformasi iman kita. Transformasi iman akan benar-benar terjadi dalam hidup kita jika Roh Kudus turut berkarya. Sebelum Roh Kudus dicurahkan, murid-murid Yesus mengalami ketakutan, contohnya Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali. Tetapi saat dia menerima Roh Kudus dan mengalami Transformasi iman, maka dia dapat berdiri di hadapan ribuan orang untuk memberitakan Injil Kristus sampai pada akhir kematiannya.
Saudara, apabila saat ini kita sedang masuk dalam berbagai-bagai pencobaan, maka ingatlah bahwa iman kita sedang diproses untuk mengalami pembaharuan. Dan apabila pencobaan itu datang atas kita oleh kerena ketidaktaatan kita kepada Tuhan, maka ingatlah bahwa Allah sedang menyatakan kasihNya kepada kita supaya kita tidak terlalu jauh tersesat dan hilang. Oleh karena itu janganlah kita memiliki konsep yang salah tentang “percaya Tuhan.” Berapa banyak orang berpikir apabila sudah percaya Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat maka persoalan tidak ada. Allah tidak pernah berjanji demikian, tetapi yang pasti apabila kita menghadapi persoalan maka Tuhan memberikan kekuatan supaya kita menang atas persoalan tersebut. Bahkan dalam Mazmur 34:20 dikatakan, “Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu.”
2. Pembaharuan Pengharapan
Pengharapan kita merupakan sauh yang kuat, bahkan dalam Roma 8:24-25 dijelaskan bahwa “kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya ? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.”. Dalam ayat lain juga dikatakan “TUHAN adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya” (Ratapan 3:24). Untuk itu tetaplah berharap kepada Tuhan maka mujizat akan dinyatakan atas kita. Dan sebagai keyakinan kita adala bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Kekuatiran tidak akan mengubah jalan hidup kita, bahkan hanya akan merusak hari yang dianugerahkan Tuhan. Buanglah segala kekuatiran kita. Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, marilah kita untuk tetap berharap. Kalau kita berharap kepada Tuhan, maka berharaplah akan apa yang Dia firmankan (Mazmur 119:114). Harap kita jangan sampai menjadi lemah. Biarlah Roh Kudus yang memberikan kekuatan menguasai kita. Pegang terus Firman Tuhan sampai kita mendapatkan. Sebab apa yang kita ucapkan pasti kita mendapatkannya, seperti yang tertulis dalam Amsal 18:21 bahwa “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Jadi apabila kita suka menggemakan atau mengatakan hal-hal yang negatif maka itulah yang akan terjadi dalam kehidupan kita, tetapi apabila kita senantiasa mengatakan tentang kata-kata firman maka itulah yang akan terjadi sesuai dengan firman yang kita imani. Bukankah dalam kitab Kejadian dijelaskan bahwa segala sesuatu dijadikan dengan firman Tuhan. Apabila kita meyakini akan hal itu maka tidak sia-sialah pengharapan kita kepada Kristus.
3. Pembaharuan Kasih.
Kekristenan identik dengan kehidupan yang penuh kasih. Walaupun pada kenyataannya banyak orang yang mengaku dirinya Kristen, tetapi tidak menunjukkan kasih. Apalagi saat ini kita hidup dipengujung akhir jaman, dimana kasih manusia mulai dingin seperti yang tertulis Matius 24:12 “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”
Oleh karena itu, marilah kita koreksi hidup kita; apakah kita sudah hidup dalam kasih atau belum. Dan kasih yang kita miliki biarlah terus mengalami perubahan sehingga mencapai kasih yang sempurna. Selanjutnya, apabila kita hidup dalam kasih, maka apa yang dijanjikan Tuhan lewat firmanNya akan digenapi dalam kehidupan kita yaitu, “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, . . . “
Saudara, supaya buah roh yaitu kasih muncul dalam kehidupan kita maka biarlah kita minta kekuatan dari Roh Kudus. Sebab apabila kita mengandalkan kekuatan kita maka kita akan mengalami kegagalan, tetapi apabila kita melibatkan kekuatan Roh Kudus maka kita sanggup menunjukkan kasih itu. Sehingga pada akhirnya kita akan menjadi terang dan garam dunia, dan nama Tuhan akan dipermuliakan.
Dari ketiga hal tersebut di atas yaitu Iman, Harap dan Kasih akan benar-benar terwujud apabila Roh Kudus menolong kita. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.