12 Juli 2014

Return to Eden

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra

III Yohanes 1:2-3 “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperi jiwamu baik-baik saja. Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.”
Di dalam jiwa kita terdiri dari pikiran, perasaan dan kehendak. Dan apabila jiwa kita mendapat pengertian (understanding) tentang kebenaran, maka semua yang ada dalam kehidupan kita akan menjadi baik atau makmur. Karena kalau kita melihat kembali pada sejarah penciptaan, kita akan menemukan bahwa pada mulanya Tuhan merencanakan manusia itu hidup dalam taman eden yang penuh dengan kemakmuran. Tetapi karena manusia jatuh dalam dosa, maka manusia hidup dalam kesusahan.
Sehingga untuk mengembalikan manusia pada posisi semula, Allah memberikan anakNya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus sebagai korban penebus dosa manusia, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya akan diselamatkan. Dan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, sebenarnya mereka sedang Return to Eden (kembali dalam Firdaus).
Mungkin saat ini kita sedang mengalami keadaan yang tidak mapan (tidak makmur), maka kita harus mendapat pengertian tentang kebenaran firman Allah. Supaya rencana Allah yang semula itu benar-benar terjadi dalam kehidupan kita yaitu hidup dalam kemakmuran.

Kalau kita membaca II Raja-raja 4:1-7, maka kita akan mendapatkan kisah tentang seorang janda yang miskin. Suami daripada janda ini adalah seorang nabi, tetapi sudah lama meninggal dunia. Dan untuk mempertahankan hidupnya maka janda ini bekerja apa adanya, tetapi penghasilannya tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga ia hutang kesana-kemari. Dan akhirnya hutangnya sangat banyak dan ia tidak mampu untuk membayarnya, sehingga anak-anaknya mau diambil oleh orang yang menghutangi sebagai ganti bayar hutangnya. Kemudian janda ini mengadu kepada Elisa, ketika Elisa melintasi daerah dimana janda itu tinggal. Dan Elisa ini adalah seorang yang mendapat pengurapan dua kali lipat.
Kemudian Elisa bertanya apa yang kamu punya ? Kemudian janda itu menjawab : “aku hanya memiliki buli-buli berisi minyak”. Lalu Elisa perintahkan supaya janda itu mengumpulkan bejana-bejana yang kosong, katanya : kamu harus segera kumpulkan bejana-bejana yang kosong, tetapi jangan terlalu sedikit, bahkan kalau perlu engkau pinjam kepada tetanggamu. Setelah bejana yang kosong sudah tersedia dan tidak ada bejana lagi yang dapat dipinjam, maka minyak itu dituang. Pada waktu minyak itu dituang maka minyak itu mengalir terus menerus sampai seluruh bejana yang kosong itu terisi semuanya sampai penuh. Sehingga pada akhirnya janda itu dapat membayar segala hutangnya dan anak-anaknya tidak jadi diambil oleh orang yang menghutanginya.

Kalau kita simak kembali dari kisah ini, maka kita akan memahami bahwa janda yang miskin ini adalah gambaran daripada gereja yang miskin, sedangkan anak-anak adalah gambaran daripada pengharapan. (Misalnya Abraham, ia tidak akan  memiliki pengharapan apabila ia tidak memiliki anak. Pada saat itu Abraham beranggapan bahwa yang menjadi ahli warisnya adalah Eliazer, tetapi Tuhan berkata tidak. Karena Tuhan berkata bahwa keturunanmu seperti bintang di langit dan pasir di laut).

Gereja yang mau berkembang dan tidak mengalami mujizat maka gereja itu tidak boleh berhenti menginjil. Dan orang yang belum mengenal Tuhan adalah gambaran daripada bejana-bejana yang kosong. Gereja yang berada dalam kemiskinan tidak boleh berhenti menginjil. Dan apabila gereja tidak mau melangkah dalam penginjilan atau membawa orang kepada Yesus Kristus maka gereja itu tidak akan mengalami perubahan. Roh Kudus adalah harta, sedangkan bejana yang kosong adalah tambang. Demikianlah kita sebagai hamba Tuhan, maka kita harus membawa orang kepada Yesus Kristus untuk diselamatkan dan dibawa supaya dipenuhi Roh Kudus. Dan apabila sudah dipenuhi oleh Roh Kudus didalam hidup kita akan mengalir suatu sumber kehidupan.

Minyak adalah gambaran daripada Roh Kudus. Dan minyak itu adalah gambaran suatu energi. Minyak itu suatu kekuatan. Itu adalah salah satu kakayaan Tuhan tetapi sumbernya adalah Roh Kudus. Kalau kita percaya bahwa kita adalah rumah Roh Kudus maka kita adalah termasuk tambang yang bisa digali keluar kekayaannya. Memang pertama-tama Roh Kudus membentuk kita dalam posisi kebenaran, supaya kita tidak berada dalam posisi yang dimurkai Tuhan. Apabila kita dalam posisi yang benar maka minyak yang dituangkan akan membentuk bejana-bejana itu menjadi tambang kekayaan yang tak ada habis-habisnya untuk digali.

Setelah kita memahami kisah dari pada janda yang miskin maka kita akan membandingkan dengan kisah perempuan Sunem, maka kita akan melihat perbedaan yang tajam. Disana dijelaskan bahwa perempuan Sunem itu adalah perempuan yang sangat kaya tetapi tidak mempunyai anak. Dan suatu ketika Elisa singgah dirumah perempuan Sunem itu. Pada saat Elisa singgah di rumah perempuan sunem itu, ia menubuatkan bahwa perempuan itu mempunyai anak. Dan akhirnya setahun kemudian perempuan itu mempunyai anak. Dari kisah-kisah di atas kita dapat memetik pelajaran bahwa kedua perempuan itu, baik janda miskin maupun perempuan Sunem, mereka sama-sama mengalami mujizat.

Demikianlah dalam kehidupan kita, apabila kita ingin mengalami mujizat dan menjadi tambang kakayaan maka kita harus memberikan diri untuk dipenuhi oleh Roh Kudus. Dan jangan sekali-kali kita mendukakan Roh Kudus, tetapi kita senantiasa menghormatiNya. Sebab kalau kita perhatikan kisah Obed Edom yang terdapat dalam II Samuel 6:11 disitu dikatakan : “Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan Tuhan memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.”  Hal ini merupakan dampak daripada menghormati tabut perjanjian (yang berarti menghormati Roh Kudus). Jadi apabila kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, dipenuhi Roh Kudus serta menghormati Roh Kudus maka kita akan ”Return To Eden” yaitu hidup dalam berkat Allah. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification