5 Juli 2014

Pemberian Allah

Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain didalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”
(Kisah Para Rasul 4:12)
Anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah putraNya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus (Yohanes 3:16). Dan apabila kita sudah menerima Tuhan Yesus Kristus, maka kita telah menerima segalanya, karena di dalam Dia segala sesuatu diciptakan. Lalu, sejak kapankah putraNya yang tunggal diberikan kepada umat manusia atau kepada kita ? Pada waktu Tuhan Yesus disalibkan dan berseru, “Eli, Eli Lama Sabakhtani,” (Matius 27:46), maka saat itulah Tuhan Yesus diberikan kepada kita.
Saudara, pada saat Yesus Kristus diberikan kepada kita, maka sesungguhnya ada sesuatu yang esensi yang telah diberikan Allah pada kita yaitu
1. Nama Yesus
2. Darah Yesus
3. Tubuh Yesus
4. Roh Kudus

Semuanya ini diberikan secara mutlak kepada kita. Kalau kita mengerti pemberian ini, maka kita akan lebih diberkati Tuhan dan hidup dalam keajaiban serta mujizat Tuhan. Mari kita perhatikan satu persatu dari keempat hal yang telah diberikan kepada kita :

Nama Yesus


Dalam hukum Taurat, Tuhan menyebutkan, “Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan.”  Atau dalam Injil Matius juga disebutkan “Jangan memberikan mutiara kepada babi.” Yang dimaksud dari ayat ini yaitu janganlah kita mempermainkan nama Tuhan, tetapi marilah kita menghormati atau menguduskan nama Yesus; sebab firman Tuhan yang terdapat dalam Kisah Para Rasul 4:12 berkata, ”Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain didalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” Dan nama ini diberikan kepada setiap manusia, supaya manusia menerima segala apa yang dijanjikanNya (Efesus 3:14-15). Tetapi sayangnya tidak semua orang mau menerima nama Yesus. Bahkan orang Yahudi sendiri tidak menerima nama itu.

Firman Tuhan juga menasehatkan : “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kolose 3:17) dan dalam Injil Markus 16:17-18 juga dijelaskan bahwa nama Yesus itu sangat berkuasa atas hidup kita, selain itu nama Yesus bisa merubah hukum-hukum alam. Oleh sebab itu, berbahagialah kita yang telah menerimaNya.

Darah Yesus


Yohanes 6:48-58 mengisyaratkan bahwa darah Yesus sangat berkuasa. Dengan darah Yesus, kita mendapat hidup yang kekal dan mendapatkan kebangkitan. Dan mengenai hal darah, kitab Ibrani 9:19-22 telah memberikan penjelasan kepada kita yaitu sejarah mengenai “darah.” Kita sadar bahwa di dunia ini banyak terdapat berbagai macam agama dan mengajarkan hal-hal yang baik, tetapi di dalamnya tidak terdapat ajaran mengenai “penebusan dosa”.

Saudara, kalau kita kembali berbicara mengenai darah, maka disini kita juga berbicara tentang pengampunan dosa. Saat Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah menumpahkan darah yang keluar dari domba untuk menutup ketelanjangan mereka. Darah ini “bersuara” agar ada pengampunan dosa. Ini dilanjutkan terus kepada Habel, Enos, Set, Henokh, Nuh dan anak-anaknya hingga Abraham, Ishak dan Yakub dan seterusnya. Baca: Ibrani 9:13-14. Waktu Yesus mati disalib, Yesus turun ke dunia orang mati, yaitu kepada orang-orang “yang menyembelih domba,” untuk dipindah ke Kota Kudus.

Orang-orang dalam Perjanjian Lama sangat menghormati korban “darah” ini. Kita juga harus menghormati darah Yesus dengan menghormati Perjamuan Suci. Perjamuan Kudus inilah yang membuat kita dibenarkan dan disucikan sesuai dengan kehendak Tuhan. Baca: Ibrani 10:19-22. Dengan Perjamuan Kudus ini, maka banyak orang disembuhkan secara ajaib. Baca juga: Ibrani 9:16-8. Ini merupakan perjanjian yang disahkan dengan darah. Kejaiban ini dapat berfungsi kalau kita sudah diampuni oleh Tuhan.

Tubuh Yesus


Yohanes 1:1-14 menyatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia.  Tubuh Yesus mengalami sengsara. Daging-Nya adalah Firman Tuhan. Untuk itu, kita harus “memakan” Firman Tuhan. Kalau kita “makan” Firman Tuhan, maka yang keluar dari dalam hidup kita adalah pribadi daripada Yesus. (Yohanes 14:12). Yohanes 15:7 berkata, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
Perjamuan suci merupakan “iman” kita kepada Tuhan. Memang terkadang yang tidak masuk akal adalah kita harus menelannya. Firman Tuhan selalu merubah hukum alam. Tanpa kita sadari ada sesuatu yang ilahi dalam diri kita. Walaupun tekanan banyak menimpa kita Tuhan pasti memberikan kekuatan kepada kita dengan kekuatan ilahi-Nya

Roh Kudus


Sebelum Yesus mati di atas kayu salib, Dia telah berkata : “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak dapat melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17). Hal ini disampaikan supaya orang yang menerimaNya tidak takut dan kuatir dalam menghadapi berbagai macam persoalan atau pergumulan. Selain itu, Roh Kudus bersaksi bersama-sama roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia” (Roma 8:16-17).
Dan apabila kita membaca dalam Efesus 1:13-14, maka kita temukan suatu kebenaran bahwa Roh Kudus adalah garansi bagi kita, tetapi tidak cukup hanya sebagai garansi atas hidup kita, tetapi karunia-karunia Roh itu sendiri akan diberikan kepada kita (I Korintus 12:1-11).
Jadi kesimpulannya adalah bahwa semua yang ada pada Yesus diberikan kepada kita agar kita berbahagia. Dia sudah mati di kayu salib agar kita mendapatkan kuasa Tuhan. Bukan kuasa untuk mengatasi perkara di dunia saja, tetapi juga kuasa atas maut menuju kepada kehidupan yang kekal selama-lamanya. Amin
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification