Tetap Menjadi Manusia Rohani
Written by Multimedia Bethany Graha
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
“Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran. Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.
Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
III Yohanes 1:1-4
Pada ayat-ayat bacaan diatas terdapat kata “baik-baik dan
sehat-sehat”. Kata-kata tersebut menunjuk pada keadaan jasmani, termasuk
juga kesuksesan maupun kekayaan yang kesemuanya itu dipengaruhi oleh
jiwa. Dan perlu kita ketahui bahwa jiwa yang berpihak pada kedagingan
akan muncul create vision (cita-cita), yang pada akhirnya akan mengarah
pada hidup dalam kedagingan. Sedangkan apabila jiwa dan roh kita
berpihak pada Roh Kudus, maka Roh Kudus akan memberikan iman kepada
kita, serta visi yang dicipta oleh iman itu sendiri. Buah-buah yang
dihasilkan dari visi dengan berdasarkan kedagingan akan berakibat buruk.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia roh harus belajar untuk memiliki
kepekaan ketika hendak melakukan suatu tindakan, karena antara ambisi
dan iman itu memiliki perbedaan yang sangat tipis, selain itu iman dan
ambisi itu berjalan bersama-sama. Tetapi suatu saat kedua hal ini akan
diuji oleh Tuhan ketika manusia hendak mencapai esensi daripada
kehidupan yaitu kasih.“Dari penatua kepada Gayus yang kekasih, yang kukasihi dalam kebenaran. Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja.
Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran. Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.”
III Yohanes 1:1-4
Apabila kita membaca dari I Korintus 15:45-53 maka kita akan mendapatkan suatu pemahaman bahwa manusia lahiriah atau manusia alamiah kita tidak akan masuk dalam kerajaan sorga, sedangkan yang masuk dalam kerajaan sorga adalah manusia roh kita. Walaupun demikian, saat ini kita tidak bisa meninggalkan atau lepas dari manusia alamiah, karena manusia alamiah dengan manusia roh ini terbentuk menjadi satu selama kita masih tinggal di dunia ini. Sebagai contoh yang paling mudah adalah seorang astronot, yaitu ketika seorang astronot berada di luar angkasa, maka mereka tidak bisa melepaskan pakaian astronotnya. Karena apabila mereka melepaskan pakaian astronotnya, maka orang tersebut akan hilang dan tidak mungkin dapat kembali ke bumi (mati), sebab pakaian astronotlah yang memberikan keseimbangan pada seseorang agar dapat mengendalikan dirinya. Demikian pula dengan kehidupan kita; bahwa selama kita masih tinggal dibumi ini, maka kita tidak bisa lepas dari tubuh alamiah kita yang didalamnya juga terdapat sifat kedagingan (termasuk ambisi kita). Tetapi apabila kita hidup dalam pimpinan Roh Kudus maka kita sanggup hidup dalam kekudusanNya. Oleh sebab itu kita harus mendewasakan manusia roh kita dan melatih manusia alamiah untuk tunduk dan melakukan seperti yang manusia roh kehendaki, sebab didalam manusia alamiahlah kita akan mengerjakan pekerjaan yang tidak binasa yaitu kehidupan yang kekal.
Manusia alamiah mengalami kegagalan tidak hanya pada saat menghadapi persoalan atau pergumulan, tetapi dalam keadaan yang makmur sekalipun, manusia alamiah dapat mengalami kegagalan. Sebagai contoh adalah manusia pertama yaitu Adam dan Hawa. Adam dan Hawa telah jatuh dalam dosa ketika berada dalam kemakmuran. Lalu apa yang menyebabkan manusia pertama ini mengalami kegagalan ? Yang menyebabkan mereka mengalami kegagalan adalah manusia alamiahnya, dimana di dalam manusia alamiah terdapat suatu ambisi untuk menjadi seperti Allah. Sehingga melalui kegagalannya, maka mahkluk yang hidup ini diakhiri dengan kematian. Tetapi Allah tidak berhenti sampai disini dalam melakukan rencanaNya yang mulia yaitu mengembalikan manusia untuk tetap bersama Dia. Sebab Allah meneruskan tujuanNya dengan jalan datang ke dunia untuk menjadi sama seperti manusia dalam wujud Tuhan Yesus Kristus. Dan kehadiran Tuhan Yesus di muka bumi telah menjadi jembatan antara manusia dengan Allah. Dan barangsiapa yang percaya kepada Tuhan Yesus, maka Roh Allah akan diberikan kepada orang tersebut supaya manusia dapat bergaul dengan Allah.
Setelah di dalam diri manusia terdapat Roh Allah, maka kita harus memberikan diri untuk dipimpin oleh Roh Allah. Sebab ketika kita hidup dalam pimpinan Roh, maka kita tidak akan menuruti keinginan daging yang terdapat dalam manusia alamiah kita. Selain itu juga perlu kita ketahui bahwa keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging. Keinginan daging berakhir pada kebinasaan, sedangkan keinginan Roh berakhir dengan kehidupan yang kekal. Oleh karena keduanya saling bertentangan maka seringkali kita melakukan apa yang tidak kita kehendaki (Galatia 5:16-18). Dan apabila kita tetap hidup dalam pimpinan Roh, maka kita akan hidup dalam kemakmuran. Tetapi apabila kita sudah hidup dalam kemakmuran, maka jangan sekali-kali kita lengah terhadap serangan iblis, sebab ketika hidup dalam keberkatan iblis tidak tinggal diam. Dan di dalam Yoel 1:1-3 telah dituliskan sebagai peringatan bagi bangsa Israel, supaya mereka tidak lengah setelah diberkati Tuhan karena suatu saat akan datang berbagai macam belalang (kuasa kegelapan) yang akan menyerang dan memakan segala hasil tuaian. Kita lihat contoh orang yang mengalami kehancuran setelah mendapatkan tuaian yang besar. Dia adalah Salomo; dimana ketika ia sudah berhasil oleh karena ibadahnya maka ia mulai lengah terhadap apa yang harus ia jaga, yaitu hidup dalam pimpinan Roh. Salomo telah membiarkan para istrinya membawa berhalanya masing-masing untuk dibawa dalam kerajaannya sehigga pada akhirnya Salomo mulai berbalik dari pimpinan Roh. Ia lebih menuruti keinginan daripada istri-istrinya termasuk keinginan dagingnya. Sehingga pada akhirnya kerajaannya hancur karena diserang oleh bangsa lain, bahkan bait Allah telah diruntuhkan serta barang-barang yang ada didalamnya telah dirampas. Memang, pada mulanya ia mengawali hidupnya dengan roh, tetapi mengakhirnya dengan daging. Dan saat ini Tuhan mengingatkan kita agar hidup kita tetap dipimpin oleh Roh Kudus, karena Ia sangat merindukan supaya kita diberkati di bumi dan masuk dalam kerajaan sorga.
Saudara, jikalau saat ini kita hidup hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri, maka janganlah kita lanjutkan sebab Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk hidup dipimpin oleh Roh Allah yang pada akhirnya kita akan dibawa untuk menjadi manusia yang sempurna. Oleh karena itu janganlah kita menunda untuk belajar mendewasakan manusia roh kita dengan jalan mencari kerajaanNya dan kebenaranNya terlebih dahulu, karena semuanya akan ditambahkan dalam kehidupan kita (Matius 6:33). Dan apabila saat ini kita sedang mengalami pergumulan yang berat, maka percayalah bahwa Tuhan ada dipihak kita, sebab Ia adalah tempat perlindungan dan pengungsian kita (Mazmur 91:1-16). Selain itu Ia tidak pernah lalai akan janjiNya untuk memberkati kita, seperti yang tertulis dalam II Petrus 3:9, ”Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.