Kembangkan Talentamu
Written by Multimedia Bethany Graha
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Ayat Bacaan : Matius 25:14-30
"Karena setiap orang yang mempunyai , kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya" (ayat 29)
Dalam perikop ini kita akan membahas mengenai suatu kepercayaan
daripada seorang majikan terhadap hamba-hambanya. Dimana majikan
tersebut mempercayakan suatu harta kepada mereka. Adapun pemberian harta
tersebut bervariasi jumlahnya; yang seorang diberikannya lima talenta,
yang seorang lagi dua talenta dan yang seorang lain lagi satu telenta.
Semuanya itu diberikan menurut kesangupannya masing-masing. Dan perlu
diketahui bahwa 1 (satu) talenta itu nilainya besar sekali yaitu 6000
dinar, sedangkan 1 dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari.Ayat Bacaan : Matius 25:14-30
"Karena setiap orang yang mempunyai , kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya" (ayat 29)
Saudara, perumpamaan tentang talenta ini bukankah tidak bedanya dengan kehidupan kita. Dimana setiap orang percaya tentunya diberikan suatu kepercayaan oleh Tuhan untuk mengembangkan talenta yang sudah diberikan; baik itu satu talenta, dua talenta atau lima talenta. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita mau bertanggungjawab untuk mengembangkan kepercayaan yang sudah Tuhan berikan. Dan apa yang sudah Tuhan berikan itu berdasarkan kesanggupan kita masing-masing. Talenta yang Tuhan berikan itu bisa berupa harta/kekayaan, kepandaian, ketrampilan dan lain sebagainya. Oleh karena itu marilah kita semakin giat melakukan atau mengembangkan apa yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Sistim kerajaan Allah berbeda dengan kerajaan dunia begitu pula sebaliknya, sistim kerajaan dunia lain dengan kerajaan Allah. Kita sebagai umat Tuhan telah masuk dalam sistim kerajaan Allah. Karena sejak kita bertobat maka kita percaya bahwa hidup kita mutlak dari berkat Tuhan dan bukan karena usaha kita, walaupun beberapa orang merasa bahwa harta yang dimiliki merupakan hasil usahanya. Lalu, apa bukti bahwa segala sesuatu yang ada pada manusia adalah titipan daripada Tuhan ? Mari kita membaca dalam Pengkhotbah 5:14, ”Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.” Jadi, apabila seseorang dilahirkan dengan tidak membawa satu peser uangpun demikian pula apabila dipanggil Tuhan, maka tak sepeserpun mereka membawa, karena semuanya itu karena titipan dari Tuhan.
Kalau kita merasa berbahagia atau berhasil dalam Tuhan bahkan sampai turun temurun, itu semuanya hanya dipercayakan menurut kesanggupan kita. Kesanggupan tiap-tiap orang berbeda, ada yang sanggup memegang satu triliun, satu milyar, ratusan juta dan lain sebagainya. Dan apabila ada seseorang hanya sanggup memegang satu juta kemudian menerima ratusan juta, biasanya ada kencenderungan untuk gagal dalam mengelolahnya, sehingga mereka lupa diri dan melakukan hal-hal yang jahat di mata Tuhan. Tetapi bukan berarti seseorang tidak bisa mengalami perubahan untuk semakin meningkat, karena segala sesuatu ada masanya. Apabila ia dapat dipercaya dalam perkara kecil maka ia akan dipercayakan dalam perkara yang lebih besar. Demikian pertumbuhan Gereja Bethany Indonesia yang telah mengalami suatu siklus mulai dari Mojokerto, Manyar, Nginden bahkan sampai Menara Doa. Apabila kita baca dalam II Korintus 9:10, maka kita tahu bahwa Allah memberikan benih untuk dilipatgandakan.
Oleh sebab itu janganlah kita malas, seperti yang tertulis dalam Amsal 6:9-11, ”Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu ? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.”
Ketika saya (Pdt. A. Alex Tanuseputra) dari Mojokerto ke Surabaya tidak mempunyai apa-apa. Dan di Surabaya saya hanya bisa sopir mobil. Sehingga siang jadi pendeta sedangkan malamnya jadi sopir bemo sampai Madiun. Dan suatu hari Tuhan memberikan hikmat untuk mengambil daun lumbu, karena saat itu di Manyar banyak tanaman lumbu, sebab wilayah Manyar masih sawah. Kemudian saya belanja bumbu lengkap di pasar Keputeran untuk mengolah daun lumbu yang sudah dipotong untuk dijadikan makanan yang disebut “buntil.” Sehingga dalam jangka waktu satu tahun saya bisa membeli mobil.
Dan suatu saat Tuhan memberikan hikmat yaitu untuk membuat bedak dari kulit telor. Biasanya kulit telur dibuang oleh pabrik roti, tetapi saya ambil, lalu saya bersihkan kemudian ditumbuk sehingga menjadi bedak kulit telor. Melalui kesaksian ini biarlah seluruh umat Tuhan hendaknya memaksimalkan talentanya, maka Tuhan akan memberkati berlipatkaliganda. Memang berkat Tuhan itu bertambah ”step by step” (langkah demi langkah).
Saudara, apabila Tuhan telah memberikan benih/modal pada kita, maka janganlah lupa kita untuk menabur, sebab apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Mungkin saudara menabur keahlian saudara, atau kemampuan yang lainnya, atau harta saudara. Firman Tuhan berkata : ”Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya”(Amsal 3:9-10). Muliakanlah Tuhan dengan harta adalah sistim kerajaan sorga. Sebab itu kita harus teliti karena kita akan diangkat oleh Tuhan.
Apabila kita mempunyai karakter yang baik, setia dan jujur, itu merupakan modal bagi kita. Saudara modal jujur saja diberkati, apalagi setia dan bersikap baik. Dalam hal kejujuran, misalnya dalam perusahaan kalau kita jujur maka semua orang percaya kepada kita. Sebagai karyawan apabila setia maka kita akan diberkati, dan itu semua sama dengan mempermuliakan nama Tuhan, dan berkat Tuhan itu meningkat setapak demi setapak, seperti anak tangga yang terus naik. Kalau kita sanggup dalam satu pekerjaan maka kita akan ditambah pekerjaan yang lain. Kalau kita perhatikan orang yang diberi satu talenta, ia menganggap bahwa tuannya adalah tuan yang kejam, sehingga ia tidak dapat melipat gandakan apa yang dipercayakannya, karena talenta yang dipercayakannya justru disimpan. Padahal apabila ia tidak malas dan mau mengembangkan apa yang dipercayakan oleh Tuhan maka ia akan mendapat berkat yang melimpah dari Tuhan. Amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.