Menghormati Roh Kudus |
|
|
|
Written by Multimedia Graha Bethany |
Friday, 02 November 2012 14:40 |
Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Kita mengucap syukur kepada Tuhan, karena sepanjang tahun ini Allah
menyertai dan memberkati kita. KasihNya tetap dicurahkan atas hidup
kita, untuk itu kita perlu optimis untuk menjalani tahun-tahun yang akan
datang walaupun tantangan semakin berat. Jangan sekali-kali dari mulut
kita keluar perkataan sungut-sungut, karena hal itu menunjukkan bahwa
kita tidak lagi mempercayai penyertaan Tuhan atas hidup kita; terlebih
itu kita telah mendukakan Roh Kudus.“Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak” (Matius 12:31-32) Sebagai gambaran orang yang senantiasa bersungut-sunggut dalam menjalani hidupnya adalah bangsa Israel ketika keluar dari Mesir menuju Kanaan. Perilaku bangsa Israel benar-benar mendukakan hati Tuhan, walaupun mereka telah mengalami banyak mujizat dalam hidup mereka. Mulai keluar dari Mesir, melintasi laut kolsom, bahkan orang Mesir memberi beberapa bekal kepada bangsa Israel saat meninggalkan tanah Mesir supaya kutuk Allah tidak ada di Mesir. Sementara bangsa Israel dalam perjalanan, Allah tetap menyertai bangsa Israel, dan saat mereka membutuhkan makanan, maka Allah menurunkan manna; ketika mereka membutuhkan daging, maka Allah mengirim burung puyuh, dan berbagai mujizat yang lainnya. Dan suatu saat mereka sampai pada salah satu tempat dimana air minum tidak ada; walaupun ada air tetapi tidak dapat diminum karena air di tempat itu rasanya pahit. Maka mereka mulai bersungut-sungut. Dalam kondisi seperti ini, sebenarnya mereka tidak punya alasan untuk bersungut-sungut, sebab Allah telah berjanji untuk melindungi dan memberkati mereka. Seandainya air yang mereka dapati itu rasanya pahit, mereka dapat berdoa kepada Tuhan untuk mengadakan mujizat yaitu air yang pahit diubah menjadi air yang tawar. Namun mereka terlalu mudah untuk marah atau bersungut-sungut. Ada suatu rahasia yang perlu kita ketahui yaitu bahwa orang yang bersungut-sungut itu sama dengan memadamkan Roh Kudus. Dan bagi orang yang memadamkan/mendukakan Roh Kudus akan terlepas dari perlindungan dan berkat Allah. Mari sejenak kita lihat nasehat firman Tuhan yang terdapat dalam I Tesalonika 5:19 “Janganlah padamkan Roh”. Maksud dari memadamkan Roh yaitu tidak menganggap eksistensi (keberadaan) Roh Allah dalam diri kita. Padahal Roh Allah itu memberi jalan keluar ketika kita menghadapi jalan buntu. Tetapi manusia memiliki kecenderungan menggunakan kekuatan diri sendiri dalam menghadapi persoalan. Sedangkan firman Tuhan berkata “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan !” dan dalam Ibrani 10:35-39 juga menasehatkan : “Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.” Jadi, Allah melindungi maupun memberkati kita bukanlah sesuatu yang sulit bagi Allah; tetapi apabila kita tidak menganggap akan pribadiNya, maka kita akan terlepas berkat maupun penyertaanNya, sebab Allah tidak pernah memaksa terhadap setiap orang, tetapi Ia senantiasa memberi kesempatan bagi yang berharap kepadaNya. Ada beberapa perilaku yang bersifat memadamkan/mendukakan Roh Kudus selain bersungut-sungut diantaranya : kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah mapun tindakan kejahatan lainnya, seperti yang tertulis dalam Efesus 4:30-31. Selain dari apa yang tertulis diatas yaitu mengenai perilaku yang mendukakan Roh Kudus, ada perilaku lain yang juga mendukakan Roh Kudus yaitu jatuh bangun dalam dosa. Hal ini bisa kita lihat dalam kisah seorang lumpuh yang telah disembuhkan Tuhan Yesus dimana Yesus menegur kepada orang tersebut ketika bertemu di Bait Allah, kataNya : “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Disini terdapat suatu kalimat peringatan“jangan berbuat dosa lagi”. Mengapa terdapat peringatan untuk tidak berbuat dosa lagi ? Sebab orang yang berbuat dosa lagi itu sama dengan mendukakan Roh Kudus, selain itu keadaan orang tersebut akan semakin buruk dari keadaan sebelumnya. Oleh sebab itu, janganlah kita membuat hati Tuhan sedih dengan mendukakan RohNya. Dan contoh kisah yang lain yaitu orang yang diampuni dari dosanya ketika kedapatan berbuat zinah. Dimana Tuhan Yesus memperingatkan perempuan itu, katanya “. . . . . Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:10-11). Selain ada kata-kata “jangan berbuat dosa lagi” ada kata-kata lain yang di dalamnya tersirat suatu nasehat dengan maksud yang sama yaitu “jangan berbuat dosa lagi”, yaitu terdapat dalam Markus 8:25 mengenai kisah seorang buta yang telah dicelikkan matanya oleh Tuhan Yesus. Disana Tuhan Yesus menasehatkan kepada orang tersebut, katanya : “jangan masuk ke kampung!” . Kampung yang dimaksud dalam cerita ini adalah kampung Betsaida, dimana kampung Betsaida ini seperti halnya suatu komplek; yang didalamnya penuh perjudian, pelacuran dan juga termasuk kumpulan orang-orang asusila yang lain. Dan disitu Tuhan Yesus memperingatkan kepada orang yang baru disembuhkan dari kebutaannya untuk tidak masuk dalam lingkungan tersebut, tetapi langsung kembali ke rumahnya, supaya orang itu tidak terpengaruh lagi oleh lingkungan tersebut. Sebab firman Tuhan berkata : “Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (I Korintus 15:33). Dan orang yang terjerumus kembali dalam dosa, itu sama dengan mendukakan Roh Kudus, sehingga perlindungan Allah hilang dari orang tersebut. Beberapa nasehat diatas bertujuan supaya kita senantiasa menghormati Roh Kudus. Sebab orang yang suka mendukakan Roh Kudus akan terlepas dari perlindungan Allah. Disamping itu, apabila orang tersebut tidak segera bertobat maka suatu saat orang tersebut akan menghujat Roh Kudus, dan sebagai akibatnya adalah kematian kekal, sebab firman Tuhan menasehatkan “Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak” (Matius 12:31-32). Jadi apabila tidak ada pengampunan, maka ratap dan kertak gigi yang akan dialami selamanya. Amin Sumber: http://iix.bethanygraha.org/ |
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.