14 Mei 2016

Cara Allah

Cara Allah

 "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12).
Kali ini kita akan belajar memahami cara Allah bekerja atas umatnya, khususnya kisah Yoas (2 Raja-raja 11). Dimana masa kecil raja Yoas tidaklah menyenangkan; ia menghadapi ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh neneknya sendiri, Atalya. Ia berhasil lolos, sebab Yoseba menyembunyikannya ke dalam rumah Tuhan selama enam tahun tanpa diketahui oleh Atalya.Peristiwa terancamnya nyawa saat kecil juga pernah menimpa Musa dan Tuhan Yesus sendiri. Saat Musa berusia tiga bulan, ia diselamatkan dari ancaman pembunuhan oleh raja Firaun dengan cara dihanyutkan ke sungai. Sedangkan Tuhan Yesus, Ia dilarikan ke Mesir. 
Kadangkala timbul pertanyaan menggelititik tentang cara Allah menyelamatkan umat-Nya. Mengapa Allah tidak mengirimkan saja sepasukan malaikat untuk melindungi umat-Nya? Bukankah Atalya, Firaun, maupun Herodes tidak akan dapat berbuat apa-apa bila harus berhadapan dengan malaikat Allah? Yesus pernah melontarkan jawaban yang menarik saat ia menghadapi situasi yang sama. Ketika Dia ditangkap, maka Petrus marah lalu menghunuskan pedangnya dan memotong  telinga salah seorang hamba Imam Besar. Saat itulah Yesus berkata, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu, . . . .?” (Matius 26:53, 54). Bukannya Yesus tidak sanggup memanggil bala bantuan, tetapi segala sesuatu harus tergenapi, sesuai dengan yang tertulis di Kitab Suci.
Jangan salah mengerti! Memang Allah berjanji melindungi umat-Nya, tetapi Allah tidak berjanji melepaskan kita dari aniaya oleh karena Kristus. Justru Alkitab berkata: "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12). Tapi jangan takut, sebab bila kita dianiaya oleh karena kebenaran, roh kemuliaan ada pada kita (1 Petrus 4:14). Catat ini baik-baik! Puncak kerohanian Stefanus justru terjadi pada saat ia dianiaya - dirajam sampai mati. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 
Campur tangan Allah dalam kehidupan kita tidaklah dapat kita analisa dengan pikiran kita. Allah punya cara sendiri dalam menolong umat-Nya dan jangan sekali-kali mencoba mereka-reka dengan cara apakah Ia akan bekerja atau bagaimana cara Allah menolong umat-Nya, sebab justru yang tidak kita duga itulah yang Ia lakukan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cna certification