Cara Allah
"Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2 Timotius 3:12).
Kali ini kita akan belajar memahami cara Allah
bekerja atas umatnya, khususnya kisah Yoas (2 Raja-raja 11). Dimana
masa kecil raja Yoas tidaklah menyenangkan; ia menghadapi ancaman
pembunuhan yang dilakukan oleh neneknya sendiri, Atalya. Ia berhasil
lolos, sebab Yoseba menyembunyikannya ke dalam rumah Tuhan selama enam
tahun tanpa diketahui oleh Atalya.Peristiwa terancamnya nyawa saat kecil
juga pernah menimpa Musa dan Tuhan Yesus sendiri. Saat Musa berusia
tiga bulan, ia diselamatkan dari ancaman pembunuhan oleh raja Firaun
dengan cara dihanyutkan ke sungai. Sedangkan Tuhan Yesus, Ia dilarikan
ke Mesir.
Kadangkala timbul pertanyaan menggelititik tentang cara
Allah menyelamatkan umat-Nya. Mengapa Allah tidak mengirimkan saja
sepasukan malaikat untuk melindungi umat-Nya? Bukankah Atalya, Firaun,
maupun Herodes tidak akan dapat berbuat apa-apa bila harus berhadapan
dengan malaikat Allah? Yesus pernah melontarkan jawaban yang menarik
saat ia menghadapi situasi yang sama. Ketika Dia ditangkap, maka Petrus
marah lalu menghunuskan pedangnya dan memotong telinga salah seorang
hamba Imam Besar. Saat itulah Yesus berkata, “Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada BapaKu, . . . .?”
(Matius 26:53, 54). Bukannya Yesus tidak sanggup memanggil bala
bantuan, tetapi segala sesuatu harus tergenapi, sesuai dengan yang
tertulis di Kitab Suci.
Jangan salah mengerti! Memang Allah berjanji melindungi
umat-Nya, tetapi Allah tidak berjanji melepaskan kita dari aniaya oleh
karena Kristus. Justru Alkitab berkata: "Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya"
(2 Timotius 3:12). Tapi jangan takut, sebab bila kita dianiaya oleh
karena kebenaran, roh kemuliaan ada pada kita (1 Petrus 4:14). Catat ini
baik-baik! Puncak kerohanian Stefanus justru terjadi pada saat ia
dianiaya - dirajam sampai mati. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus
berdiri di sebelah kanan Allah.
Campur tangan Allah dalam kehidupan kita tidaklah dapat
kita analisa dengan pikiran kita. Allah punya cara sendiri dalam
menolong umat-Nya dan jangan sekali-kali mencoba mereka-reka dengan cara
apakah Ia akan bekerja atau bagaimana cara Allah menolong umat-Nya,
sebab justru yang tidak kita duga itulah yang Ia lakukan, amin.
Sumber: http://www.bethanygraha.org
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.